BERITA UNIK

Meriah, Perayaan Tahun Baru Paling Terkenal Zaman Dulu

VipBandarQ Lounge Tahun 2020 memang bukan tahun yang baik. Dari berbagai figur publik yang harus meninggalkan kita, bencana alam yang silih berganti, hingga pandemi penyakit virus corona baru (COVID-19) yang menghantam dunia. Tahun 2020 memang bukan tahun yang baik. Ibarat orang, mungkin tahun 2020 adalah sebuah jab dan hook yang membuat kita “babak belur”.

Tahun 2020 memang bukan tahun yang baik.Hanya menghitung hari, sebentar lagi, kita akan mengakhiri tahun ini dan membuka lembaran baru di 2021! Semoga saja tahun 2021 lebih baik dari tahun ini, ya. Nah, mempersiapkan tahun baru yang syahdu di rumah saja, inilah 5 perayaan tahun baru zaman dahulu yang tidak kalah meriah dibandingkan zaman sekarang.

Tradisi Akitu/Akitum dari Babilonia dan Asyur

Dapat ditelusuri hingga 2000 SM, perayaan musim semi Akitu atau Akitum dirayakan oleh rakyat Mesopotamia Kuno, tepatnya oleh bangsa Babilonia dan Asyur. Nama Akitu/Akitum memiliki arti “panen jelai” atau “kepala tahun”. Bukan Januari, Akitu/Akitum dirayakan pada bulan Nisannu atau antara Maret hingga April.

Menurut mitologi Babilonia, Akitu/Akitum merayakan kemenangan Raja Dewa Marduk atas Dewi Kehancuran Tiamat. Dari tubuh Tiamat, Marduk kemudian menciptakan langit dan Bumi.

Berjalan selama 12 hari, rakyat Babilonia dan Asyur, dari raja hingga rakyat jelata, mengarak patung dewa di jalan kota. Dengan ritual Akitu/Akitum, rakyat Babilonia dan Asyur percaya bahwa dunia telah “dibersihkan” dan “terlahir kembali” oleh karya Dewa Marduk untuk bersiap menyongsong musim semi.

Bahkan, Kaisar Romawi keturunan Asyur, Elagabalus (204 – 222), memperkenalkan perayaan Akitu/Akitum pada Roma.

Salah satu perayaan Akitu/Akitum adalah pada hari ke-5. Selanjutnya, pendeta Esagila akan menyiksa sang raja yang berlutut meminta pengampunan pada Marduk sampai mewek!

Perayaan Dewa Janus dari Romawi Kuno

Tepat pada 1 Januari, Kekaisaran Romawi Kuno juga menghormati hari raya Dewa Janus. Terkenal memiliki dua muka depan dan belakang, Janus adalah lambang masa lalu dan masa depan, sehingga cocok untuk menggambarkan transisi tahun lama ke tahun baru. Konon katanya, nama “Januari” berasal dari nama “Janus”. VipBandarQ

Pada perayaan 1 Januari ini, rakyat Romawi memberikan persembahan kepada Janus agar mendapatkan keberuntungan selama 12 bulan ke depan. Dengan ceria, para tetangga saling mengucapkan hal-hal baik dan bertukar hadiah, seperti buah dan madu.

Perayaan Wepet-Renpet dari Mesir Kuno

Sama seperti India memuja Sungai Gangga, maka Mesir Kuno memuja Sungai Nil. Bagaimana cara rakyat Mesir Kuno mencatat tahun baru? Kalau Sungai Nil pasang! Atau, saat bintang terang Sirius terlihat setelah 70 hari menghilang. Fenomena tersebut biasanya terjadi pada pertengahan Juli.

Selain menghormati Dewa Osiris, tidak berbeda dengan zaman sekarang, rakyat Mesir Kuno pun juga makan dan mabuk-mabukan pada perayaan ini. Sebuah hieroglif Kuil Mut di Karnak memperlihatkan upacara Wepet-Renpet yang meriah dan “memabukkan” pada pemerintahan Firaun Hatshepsut (1507–1458 SM).

Upacara pesta pora Mesir Kuno ini erat dengan legenda keberhasilan Dewa Matahari Ra menghentikan putrinya, Dewi Perang Sekhmet. Bermaksud untuk memusnahkan manusia, Ra menipu Sekhmet agar ia minum miras berwarna merah (yang ia sangka darah) sampai hingga mabuk dan berhenti! Untuk mengenang Ra, maka rakyat Mesir juga ikut pesta pora pada Wepet-Renpet hingga jackpot.

Perayaan Tahun Baru Imlek dari Tiongkok

Pada 2021, perayaan Imlek akan jatuh pada 12 Februari, berdasarkan kalender Imlek Tiongkok yang biasanya jatuh di akhir Januari atau awal Februari. VipBandarQ

Untuk menakuti Nian, maka rakyat Tiongkok menghiasi rumah mereka dengan dekorasi merah mentereng, membakar bambu, dan membuat suara perayaan yang keras. Alhasil, perayaan mengusir Nian menjadi perayaan legendaris Tiongkok.

Berlangsung selama 15 hari, umumnya, perayaan Imlek melibatkan dua aspek: rumah dan keluarga. Mereka membersihkan rumah untuk “buang sial” dan dalam beberapa kasus, membayar hutang di tahun lama. Tentu saja, mereka juga menghiasi rumah dengan dekorasi merah serta berkumpul dengan sanak saudara untuk berpesta dan menghabiskan tahun baru Imlek bersama.

Perayaan Nowruz dari Persia/Iran

Hari raya Nowruz memiliki makna tersendiri bagi kepercayaan Zoroastrianisme, Bahá’í, hingga beberapa aliran Islam.

Di masanya, para raja merayakan Nowruz dengan jamuan makan mewah, bertukar hadiah, dan bertemu dengan rakyat. Selain berkumpul dengan keluarga, tradisi yang melambangkan “penciptaan” seperti penyalaan api unggun, mewarnai telur, dan memercikkan air pun juga tetap ada hingga saat ini!

Perayaan tahun baru adalah tanda kalau kita berhasil melewati satu tahun dan membuka kembali “chapter baru” di tahun berikutnya. Istilahnya, “New year, new me“! Di tengah pandemi COVID-19, lewatkan momen pembukaan tahun 2021 bersama dengan orang-orang yang kamu sayang dan tetap di rumah saja, ya.

Itulah 5 perayaan tahun baru legendaris dari masa lampau yang tidak kalah meriah dengan masa kini. Begitu kaya dengan legenda dan mitos, bukan? Justru itu yang membuat mereka amat bermakna!

Dari 5 perayaan tahun baru tersebut, yang mana yang menurutmu paling meriah? Bisa juga kamu jadikan inspirasi untuk perayaan tahun baru nanti, lho!

Tahun 2020 memang bukan

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *