BERITA UNIK

Cerita Mantan ART Keluarga Ibu Eny

Vipbandarq – Mamas, mantan asisten rumah tangga (ART) keluarga Ibu Eny, menceritakan masa lalu keluarga tersebut hingga jatuh miskin seperti sekarang. Cerita Mantan ART Keluarga Ibu Eny

Ibu eny dulu nya adalah orang yang kaya raya , di karna kan sang harga dari sang suami, namun setelah sang suami meninggalkan nya , ia mulai depresi dan stress.

Selama belasan tahun, ia tinggal di rumah mewahnya yang terbengkalai tanpa listrik dan air. Sang anak, Tiko, merawat sang ibu dengan penuh kasih sayang.

Cerita Mantan Sangat Memilukan

Cerita Mantan ART Keluarga Ibu Eny

Menurut Mamas, Ibu Eny dikenal sebagai sosok yang baik dan rendah hati. ” Baik, enak orangnya, rendah hati,” ujarnya, dikutip dari tayangan YouTube Bang Brew TV.

Tak cuma itu, Ibu Eny juga memiliki sifat yang royal kepada tetangga. ” Humble, sama tetangga juga, kalau ada acara wah gitu,” kata Mamas.

Berbanding terbalik dengan sang suami , Herman Moedji Susanto adalah sosok yang jarang berintraksi dengan warga sekitara.

” Bapak diem orangnya,” imbuhnya.

Rumah Mewah Di Tinggali Cuma Beberapa Orang Saja

Mamas menjelaskan di dalam rumah mewah berlantai dua tersebut, majikannya hanya hidup bertiga. ” Cuma bertiga, Tiko, ibu, dan bapak,” ujar Mamas.

Dari cerita yang di dapat dari ART ini , jika rumah eny dulu nya di kelilingi dengan perabotan mewah, dan di katakan rumah ini paling besar dan paling mewah yang terletak di kawan tersebut” Dulu di sini banyak barang,” ujarnya.

Namun, semenjak bercerai dan suaminya pergi, kondisi Ibu Eny menjadi tak karuan. Ia mendadak jadi pribadi yang emosian hingga kerap berbicara sendiri.

” Sejak papa pergi, ibu kurang sehat kejiwaannya. Jadi ibu suka marah-marah sendiri, ngomong sendiri. Sering di katakan ODGJ karna tingkah laku nya yang sudah tidak wajar. Cuma tetap saya urus. Ibu enggak pernah keluar, ngurung diri di rumah,” kata Tiko.

Sejak saat itu, kehidupan Tiko dan Ibu Eny berubah. Mereka jatuh miskin dan kesulitan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Bahkan, Tiko remaja harus bekerja serabutan dan berharap belas kasih tetangga demi bertahan hidup. Beruntung, pria berusia 23 tahun itu kini mendapat pekerjaan sebagai satpam komplek tempatnya tinggal.

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *