BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL Uncategorized

Ibu di Amerika Paksa Bayinya Jalani Diet Vegan, Berakhir dengan Dakwaan Pembunuhan

VIP BANDARQ LOUNGE
Diet Vegan – Seorang ibu bernama Sheila O’Leary di dakwa melakukan pembunuhan oleh juri pada Rabu, 29 Juni 2022. Ia di anggap telah memperlakukan bayinya, Ezra O’Leary, secara kejam hingga meninggal dunia pada September 2019.

Ezra di temukan orangtuanya berhenti bernapas. Beratnya saat itu hanya 17 pon atau hanya 7,7 kilogram, yakni tujuh pon lebih ringan dari bayi lain seusianya.

“Anak ini tidak makan. Dia kelaparan hingga meninggal dunia pada usia 18 bulan,” kata Francine Donnorummo, kepala unit korban kejahatan khusus di Kantor Kejaksaan Negeri Amerika Serikat.

Sheila dan suaminya, Ryan O’Leary, mengaku kepada polisi bahwa Ezra menjalani diet vegan yang ketat sambil tetap di susui ibunya. Namun, Ezra di sebut tak mau makan selama seminggu sebelum meninggal dan mengalami kesulitan tidur. 

“Dia (Sheila) membuat keputusan yang membunuh anaknya,” sambung Donnorummo.

“Egonya harus di bayar dengan nyawa Ezra. Ini adalah pengabaian yang sembrono terhadap kehidupan manusia,” kata dia lagi.

Laporan autopsi mendapati bahwa penyebab kematian Ezra di sebabkan komplikasi akibat malnutrisi. Ibu bayi itu hanya memberinya sayuran dan buah-buahan mentah, menu makanan yang di santap Sheila sebagai penganut vegan.

Menunggu Vonis

Vonis 114 Tahun di Thailand

Jaksa menuduh Sheila gagal mencari perawatan medis untuk Ezra ketika dia menyadari bahwa dia sakit. Dia memilih untuk mengabaikan tangisannya.

“Dirinya tidak membutuhkan timbangan untuk melihat tulangnya. Dia tidak membutuhkan timbangan untuk mendengar tangisannya.”

Ketika Ezra meninggal, keluarga O’Leary juga menelantarkan tiga anak mereka yang lain, yang semuanya berusia di bawah 11 tahun, menurut jaksa. “Kami di sini karena anak-anak mereka sangat kelaparan sehingga yang termuda mati kelaparan,” kata Miller.

Sheila, dari Cape Coral, Florida, Amerika Serikat, akan menjalani sidang vonis pada 25 Juli 2022. Suaminya, Ryan, yang berada di Lee County Jail, di jadwalkan untuk di adili atas tuduhan yang sama yang di hadapi Sheila.

Apa itu diet vegan? Mereka yang disebut vegan menghindari semua produk hewani dan turunannya. Pola makan vegan dapat dipandang sebagai bentuk vegetarianisme yang paling keras.

Veganisme saat ini di definisikan oleh Vegan Society sebagai cara hidup yang berupaya untuk mengeluarkan segala bentuk eksploitasi dan kekejaman terhadap hewan sebanyak mungkin. Ini termasuk eksploitasi untuk makanan dan tujuan lain apa pun.

MPASI

6 Makanan Sehat bagi Anak yang Mulai MPASI

Dalam kesempatan berbeda, dokter spesialis anak dr. Harun Albar M.Kes, SpA, menekankan bahwa bayi berusia 6 bulan ke atas membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI). Makanan itu di definisikan sebagai makanan padat maupun cair, selain ASI.

“Jadi, bukan berpikir sufor, tapi MPASI,” kata dia, dalam peluncuran Twistshake oleh Mothercare Indonesia, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

MPASI di perlukan, kata dia, karena zat gizi yang terkandung dalam ASI tidak cukup lagi memenuhi nutrisi yang di butuhkan bayi. Umumnya, kata dia, MPASI di Indonesia kurang mengandung protein, zat besi, kalsium, zinc, vitamin B, dan asam folat, melainkan lebih fokus pada kandungan karbohidrat yang tinggi. 

“MPASI itu yang di utamakan adalah protein yang bersumber dari hewani untuk imunitas. Kemudian, lemak karena (perkembangan) otak butuh lemak. Selanjutnya, karbohidrat sebagai bahan bakar,” ia menerangkan.

Albar menjelaskan kebutuhan protein pada bayi, khususnya pada 1.000 hari pertama kelahiran sangat besar, di bandingkan nutrisi yang lain. Ia mengizinkan pemberian protein hewani dan nabati kepada bayi, tetapi lebih menganjurkan agar bayi di beri asupan protein hewani lebih banyak.

“Kita ini ada di animal kingdom. Penyerapan protein hewani itu 20 kali lipat lebih useful daripada protein nabati. Dalam beberapa saat udah terserap kalori di sel tubuh, sementara jamur (contoh protein nabati), baru dua tiga hari terserap,” ia menjelaskan.

Sayur dan Buah

Ini Bedanya Indonesia dengan Negara Lain dalam Urusan Gizi - Health  Liputan6.com

Albar juga mengimbau agar orangtua membatasi pemberian jus buah pada bayi karena akan membuat mereka lebih cepat kenyang, sementara asupan lain yang di butuhkan belum sempat di makan. Begitu pula dengan konsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya serat.

“Serat boleh di perkenalkan sesekali, tidak boleh berlebihan. 1000 hari pertama kelahiran itu fokus ke otak, jangan sampai asupan terganggu,” ujar Albar.

Pemberian makanan tinggi serat bisa berakibat kontraproduktif pada tumbuh kembang anak. Misalnya, kata dia, susu yang tinggi kalsium di berikan bersama dengan zat besi yang banyak terkandung dalam sayuran hijau, kalsiumnya malah tidak bisa terserap karena terhalang zat besi.

MPASI harus di berikan secara tepat waktu, adekuat alias cukup, aman, dan higienis. dr. Albar juga meminta agar bayi tidak di berikan makanan yang manis. Tidak perlu juga gula dan garam tambahan. “Yang di sarankan itu gula dan garam alami, bukan di tambahkan. Gula bisa merusak insulin bayi, garam juga tidak di anjurkan,” ujarnya.

Yang terpenting dari itu, kata Albar, adalah tidak memaksa bayi untuk makan. Bila kapasitas anak makan hanya dua tiga sendok saja, jangan di paksa untuk makan lebih.

VIP BANDARQ REGISTER
“Bayi makan untuk have fun, bukan tertekan. Kalau dia enggak nyaman, ke depan bisa bikin GTM (gerakan tutup mulut). Kuncinya, ibu bersabar. Bapaknya harus bisa nyenengin ibu,” ucap dia.

Punya masalah pada Keuangan? Pendapatan kurang?
VipBandarQ solusi dari segala masalah anda!
Daftarkan diri anda sekarang juga dan Raih Kemenangan Besarnya !
Info lebih lanjut
WhatsApp : +62 852-3366-2112

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *