BERITA KESEHATAN

Gaya Hidup Ini Bisa Turunkan Kualitas Sperma

10 Makanan untuk Perbanyak Jumlah Sperma

VIPBandarQ Lounge Kualitas sperma yang baik jelas dibutuhkan untuk membuat pasangan mencapai kehamilan. Enggak cuma itu, kualitas sperma juga menjadi salah satu faktor lahirnya keturunan yang sehat dan cerdas, lho. Nah, bagi kamu kaum adam yang sedang merencanakan program kehamilan, sebaiknya hindarilah kebiasaan atau gaya hidup yang bisa menurunkan kualitas sperma.

Sering Lembur

Slot Gacor Menambah jam kerja alias lembur untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan, identik dengan pria modern yang berusaha mengejar karier. Namun, bagi kamu yang sering melakukannya, sebaiknya perlu harap-harap cemas. Pasalnya, menurut sebuah penelitian dari National Institutes of Health (NIH) dan Stanford University, pria yang sering lembur rentan terhadap hipertensi dan konsumsi lebih dari satu macam obat yang bisa menyebabkan buruknya kualitas sperma.

Selain itu, pria di kategori ini umumnya memiliki jumlah sperma sekitar 39 juta. Padahal, pria sehat biasanya punya sperma sekitar 40–300 juta. Tak cuma itu saja, kata ahli, tubuh pria yang sering kerja lembur lebih banyak memproduksi hormon-hormon steroid, seperti kortisol yang berdampak buruk bagi kesehatan.

Menyimpan Ponsel di Saku

Mungkin kamu sendiri sering melakukan kebiasaan ini. Padahal, menurut sebuah penelitian dalam Journal Reproductive BioMedicine, menyimpan ponsel di saku celana bisa menurunkan produksi sperma. Kok bisa? Alasannya, disebabkan oleh peningkatan suhu dan aktivitas elektromagnetik pada ponsel bisa memengaruhi penurunan jumlah hingga tingkat motilitas sperma (gerakan sperma). Setidaknya, 47 persen kasus seperti ini telah ditemukan terutama ke pria yang menyimpan ponsel mereka di saku celana sepanjang siang hari.

Celana Ketat

Gaya hidup modern yang satu ini juga menjadi biang keladi dari buruknya kualitas sperma pria. Baik skinny jeans atau slim fit–apapun namanya pokoknya ketat, bisa memengaruhi kualitas spermamu, lho. Enggak percaya? Menurut Journal Human Reproduction, pria yang memakai celana pendek longgar memiliki jumlah dan konsentrasi sperma yang lebih tinggi ketimbang pria yang suka memakai jenis celana ketat.

Kata ahli, suhu testis menentukan baik-tidaknya sperma seseorang. Nah, untuk mendapatkan sperma yang berkualitas, suhu testis mesti lebih rendah dari suhu inti tubuh. Itulah sebabnya testis berada di luar rongga badan agar suhunya tetap rendah atau dingin. Namun, pemakaian celana ketat ini bisa membuat suhu testis terus meningkat. Dampaknya, kualitas sperma jadi menurun. Tujuannya agar bisa menjaga suhu testis tetap dingin, dan membuat tubuhmu menjadi lebih nyaman.

Konsumsi Daging Olahan dan Sayur

Sayangnya, mengonsumsi makanan ini secara berlebihan bisa menimbulkan masalah bagi pria. Menurut studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Amerika Serikat, terdapat hubungan antara konsumsi daging olahan dengan infertilitas pada pria. Misalnya, sosis dan bacon.

Selain berlebihannya mengonsumsi daging olahan, kurang mengasup sayur juga bisa membuat kualitas sperma menurun. Menurut profesor andrologi dari University of Sheffield, Inggris, sayur dan buah yang kaya antioksidan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas sperma. Oleh sebab itu, dia amat menyarankan untuk pasangan yang ingin cepat memiliki keturunan, sebaiknya mengonsumsi lima porsi buah dan sayur tiap harinya.

Punya keluhan dengan kualitas sperma atau masalah lainnya? Kamu bisa kok berdiskusi dengan dokter ahli untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Gaya Hidup
cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *