Uncategorized

Apa yang Menyebabkan Nafsu Makan Berkurang?

Apa yang Menyebabkan Nafsu Makan Berkurang?

VIPBANDARQ LOUNGR
Pada dasarnya, ada banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan nafsu makan, mulai dari kondisi medis hingga kesehatan mental.

Umumnya, nafsu makan yang menurun dapat ditandai dengan berbagai hal seperti penurunan berat badan atau malnutrisi (kurang gizi).

Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui apa penyebab nafsu makan berkurang dan bagaimana cara mengatasinya.

Infeksi

Baik infeksi bakteri maupun virus, penyakit infeksi secara umum dapat menyebabkan nafsu makan berkurang pada seseorang. Beberapa jenis infeksi yang dapat membuat Anda kehilangan selera makan di antaranya:

  • gastroenteritis,
  • radang paru-paru,
  • flu,
  • infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA),
  • infeksi pada kulit,
  • radang usus besar, dan
  • meningitis.

Normalnya, nafsu makan akan kembali normal ketika Anda berhasil mengatasi infeksi yang menjadi penyebab utamanya.

Efek samping obat-obatan

Kenapa Kita Jadi Tak Nafsu Makan Ketika Sakit? | merdeka.com

Selain infeksi, nafsu makan menurun berkaitan dengan efek samping obat-obatan tertentu. Masalah ini biasanya diikuti dengan rasa lelah dan rasa mual, terutama pada orang yang menjalani perawatan kanker.

Sederet obat yang dapat menghilangkan nafsu makan antara lain:

  • antidepresan, seperti fluoxetine,
  • antibiotik,
  • obat untuk diabetes tipe 2,
  • obat penghilang rasa sakit,
  • steroid anabolik, dan
  • morfin.

Gangguan psikologis

Kehilangan selera makan juga dapat disebabkan oleh gangguan psikologis, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Meski begitu, para ahli belum mengetahui dengan pasti apa penyebabnya.

Nafsu makan cenderung berkurang pada saat Anda sedih, tertekan, berduka, atau cemas. Bahkan, stres dan merasa bosan pun dikaitkan dengan nafsu makan yang menurun.

Sementara itu, gangguan makan (eating disorder), seperti anoreksia nervosa, juga bisa memicu penurunan nafsu makan. Anoreksia nervosa merupakan kondisi ketika seseorang sengaja tidak makan untuk menurunkan berat badan.

Penyandang gangguan makan ini biasanya kekurangan berat badan dan khawatir berat badannya bertambah. Bila dibiarkan, anoreksia dapat menyebabkan malnutrisi.

Kondisi yang menyebabkan sesak napas

Bila tubuh kesulitan bernapas, Anda mungkin akan sulit makan yang disertai dengan bernapas. Alhasil, selera makan pun ikut berkurang. Beberapa kondisi medis penyebab sesak napas yaitu:

  • penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),
  • pneumonia,
  • asma,
  • emboli paru, serta
  • gagal jantung kongestif.

Masalah pada mulut dan gigi

Kondisi medis apa saja yang membuat Anda sulit mengunyah, susah menelan, atau sukar mencicipinya dapat mengganggu nafsu makan. Masalah mulut dan gigi yang berkaitan yaitu:

  • sakit gigi,
  • gigi palsu yang kurang pas,
  • abses gigi, dan
  • mulut kering.

Gangguan pada indera

Umumnya, selera makan bisa meningkat dengan melihat, mencium, atau mencicipi makanan. Bila salah satu dari indera tersebut hilang, hal tersebut bisa menyebabkan nafsu makan berkurang.

Jadi, kehilangan penglihatan, rasa, atau penciuman bisa menyebabkan seseorang tidak lagi selera makan.

Usia

Nafsu makan menurun merupakan kondisi yang paling sering dialami oleh lansia. Seiring bertambahnya usia, frekuensi aktivitas akan berkurang.

Faktor usia juga memperlambat pengosongan perut, sehingga orang yang lebih tua mungkin merasa kenyang lebih lama.

Kehamilan

Bagi para ibu hamil, trimester pertama kehamilan merupakan awal yang cukup berat. Pasalnya, perubahan hormon yang terjadi bisa menguras energi para ibu hamil. Akibatnya, mereka merasa mudah lelah.

Tak hanya itu, hal tersebut bisa menimbulkan rasa mual (morning sickness). Berbagai perubahan tersebut nantinya bisa membuat ibu hamil kehilangan nafsu makan.

Penyakit lainnya

VIPBANDARQ
Selain berbagai kondisi di atas, ada berbagai masalah kesehatan lainnya yang menjadi penyebab nafsu makan berkurang, meliputi:

  • kanker,
  • gagal ginjal kronis,
  • hepatitis,
  • penyakit hati kronis,
  • demensia,
  • HIV,
  • gangguan metabolik,
  • hipotiroidisme,
  • diabetes melitus,
  • sembelit (susah BAB), dan
  • batu empedu.
cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *