Uncategorized

Transgender Asal Peru Meninggal saat Berbulan Madu di Bali, Sempat Ditahan Polisi karena Narkoba

Transgender Asal Peru Meninggal Saat Berbulan Madu di Bali, Sempat Ditahan Polisi karena Narkoba

VipbandarQ Lounge
Transgender Asal Peru Seorang transgender bernama Rodrigo Ventossilla (32) memicu demonstrasi sejumlah warga Peru di luar keduataan dan konsulat Peru di berbagai negara. Transgender itu meninggal dunia saat hendak berbulan madu di Bali dengan suami barunya, Sebastian Marallano, beberapa waktu lalu.

mereka kemudian dit angkap polisi bea cukai tak lama setelah tiba di Bali. Keduanya dit uduh menyimpan ganja yang di Indonesia di golongkan sebagai narkoba.

Ventosilla di nyatakan meninggal dunia lima hari setelah di tahan di rumah sakit. Tidak di ketahui penyebab kematiannya hingga saat ini. Seorang juru bicara Polda Bali hanya menyebut bahwa Ventosilla jatuh sakit setelah mengonsumsi obat yang tidak termasuk barang yang dis ita oleh polisi. Pria transgender itu di nyatakan meninggal karena “kegagalan fungsi tubuh”.

Namun, keluarganya mengklaim Ventosilla dan Marallano menjadi korban dari diskriminasi rasial dan transfobia selama mereka dit ahan oleh polisi. Klaim itu memicu kemarahan komunitas LGBTQ Peru dan segera menggelar protes di ibu kota negara, Lima, pada Jumat, pekan lalu.

Namun, polisi menampik terjadi kekerasan terhadap Ventosilla. Kementerian Luar Negeri Peru menegaskan kembali sikap keras Indonesia terhadap narkoba dan tampaknya mengabaikan tuduhan keluarga tentang “diskriminasi rasial dan transfobia” terhadap pasangan tersebut oleh pihak kepolisian setempat.

Protes ke Polisi

Transgender Asal Peru

Transgender Asal Peru Namun, sikap kementerian memicu kemarahan dari kelompok Di versidades Trans Masculinas yang berbasis di Lima, sebuah jaringan aktivis yang di dirikan oleh Ventosilla. Mereka menyerukan protes lanjutan.

“Menyusul kematian Rodrigo di Bali, kami meminta para pendukung untuk bergabung dengan kami dalam aksi duduk di luar kedutaan dan konsulat Peru dari seluruh dunia untuk menuntut keadilan,” kata kelompok itu di Facebook. Mereka menuding Konsulat Peru telah gagal menangani kasus dan mengabaikan permohonan kedua keluarga Ventosilla dan “komunitas (trans) internasional.”

Luz Manriquez, seorang aktivis LGBTQ yang ikut protes pada Jumat lalu, mengkritik pemerintah Peru karena tidak menuntut penyelidikan independen. “Mereka tidak berempati karena tidak mengakui bahwa seorang Peru tewas di tangan polisi dari negara lain,” kata Manriquez.

Luzmo Henriquez, seorang pengacara untuk keluarga tersebut, mengatakan bahwa mereka akan mengajukan protes terhadap kepolisian Indonesia dan Badan Narkotika Nasional atas dugaan penyiksaan dan juga menuntut ganti rugi dari Konsulat Peru di Indonesia, yang di tuduh gagal menjalankan tugasnya melindungi kedua pria itu.

Pulangkan Jenazah

Ilustrasi bendera Peru (AFP Photo)

Ventosilla di ketahui bergelar master di bidang Administrasi Publik dalam Pembangunan Internasional di Harvard Kennedy School.

Dekan kampus Douglas Elmendorf mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu adalah “saat yang sangat menyakitkan bagi banyak orang di kampus Kennedy” dan mendukung seruan keluarga untuk penyelidikan segera dan menyeluruh atas kematian Ventosilla.

“Pernyataan dari keluarga Rodrigo menimbulkan pertanyaan yang sangat serius yang pantas mendapatkan jawaban yang jelas dan akurat,” kata Elmendorf.

“Kampus berdiri bersama semua teman dan kolega Rodrigo, serta komunitas LGBTQ.”

Juru bicara kepolisian Bali mengatakan kepada bahwa mereka sedang menjadwalkan agar jenazah Ventosilla di pulangkan ke Lima. Tidak seperti beberapa daerah yang lebih konservatif di Indonesia yang sebagian besar Muslim – seperti provinsi Aceh, d

i mana seks gay di hukum dengan cambuk di depan umum — Bali, yang mayoritas beragama Hindu, di anggap lebih toleran terhadap wisatawan LGBTQ.

Andreas Harsono, peneliti Indonesia di Human Rights Watch, mengatakan penting bagi Bali untuk menyelidiki kematian tersebut. “Polisi harus melakukan penyelidikan yang independen dan tidak memihak atas kematian Rodrigo Ventosilla,” kata Harsono.

“Keluarga dan teman-temannya berhak tahu mengapa dan bagaimana dia meninggal.”

VIpbandarQ Register
BINGUNG MAU DEPOSIT TAPI ATM JAUH ?
MANFAATKAN E-WALLET ATAU PULSAMU SEKARANG JUGA !
DEPOSIT MUDAH DAN NYAMAN TANPA RIBET
HANYA DI VIPBANDARQ, GABUNG SEKARANG JUGA !
MENERIMA DEPOSIT SELURUH BANK YANG ADA DI INDONESIA !
📱 VIA PULSA TELKOMSEL & XL POTONGAN TERMURAH !
📞 WA : +6281381734654 /bit.ly/vipsuper8aaa

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *