Uncategorized

Tony Hawk Terjun ke Dunia NFT, Bangun Taman Skateboard Virtual di Metaverse

Skateboard-Tony Hawk

VIpbandarQ Register Atlet skateboard legendaris, Tony Hawk, di kabarkan akan memulai debut pertamanya di game blockchain bersama The Sandbox.

Adapun The Sandbox adalah game online yang di bangun berdasarkan blockchain ethereum, di mana gamer dapat membeli tanah virtual pakai cryptocurrency atau mata uang kripto.

Mengutip Venture Beat, Selasa (19/7/2022), Tony Hawk dan The Sandbox berencana untuk membangun taman skateboard virtual yang pernah ada di metaverse.

Selain The Sandbox, Tony Hawk juga menjalin kemitraan dengan platform berfokus pada olahraga bentukan bintang NFL Tom Brady, yakni Autograph.

Nantinya, gamer dapat membeli beragam avatar di gital lewat platform tersebut dan akses ke taman skateboard virtual di mana mereka dapat bermain skateboard dengan player lainnya.

“Saya telah menjadi penggemar teknologi terkini sepanjang hidup–dari game pertama hingga komputer rumahan dengfan kemampuan CGI,” ucap Tony Hawk.

Dia menyebutkan, diri nya sudah terpesona oleh dunia metaverse dan bersemangat membawa budaya di dunia nyata ke virtual di The Sandbox.

Nantinya, gamer dapat membeli NFT replika di gital skateboard yang di pakai Tony Hawk saat menjadi orang pertama berhasil melakukan trik 900 di X Games pada 1999.

Ini bukan pertama kali skater berusia 54 tahun ini masuk ke industi relatif baru. Pada 1999, diri nya sukses merilis game Tony Hawk Pro Skater hingga menelurkan beberapa sekuel.

Selain skateboard, Autograph juga akan membuat avatar NFT Tony Hawk, perlengkapan, dan aksesoris berdasarkan skater gaek ini.

Selain Tony Hawk, ada sekitar 300 brand lainnya yang bermitra dengan The Sandbox, di antaranya Warner Music Group, Ubisoft, The Rabbids, Gucci Vault, dan The Walking Dead.

Lainnya adalah Snoop Dogg, Adidas, Deadmau5, Steve Aoki, Richie Hawtin, The Smurfs, Care Bears, Atari, Zepeto, dan CryuptoKitties.

Vladimir Putin Teken Undang-Undang yang Larang Pembayaran Kripto

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani undang-undang yang melarang penggunaan aset digital, seperti cryptocurrency (kripto) dan non-fungible token (NFT), untuk membayar barang dan jasa.

Di samping itu, sebagaimana di catat oleh Protokol, undang-undang baru tersebut juga mewajibkan pertukaran dan penyedia kripto untuk menolak transaksi di mana transfer digital dapat di artikan sebagai bentuk pembayaran.

“Di larang untuk mentransfer atau menerima aset keuangan di gital sebagai pertimbangan untuk barang yang di transfer, pekerjaan yang di lakukan, layanan yang di berikan, serta dengan cara lain yang memungkinkan seseorang untuk menerima pembayaran barang (karya, layanan) oleh aset keuangan digital, kecuali di tentukan lain oleh undang-undang federal,”

bunyi undang-undang baru tersebut, seperti di kutip dari Engadget, Minggu (17/7/2022).

Seperti yang di laporan New York Times awal tahun ini, otoritas Amerika Serikat (AS) meyakini beberapa perusahaan Rusia yang terkena sanksi terhadap negara mereka setelah invasi ke Ukraina dapat menggunakan kripto untuk menghindari batasan tersebut.

Nilai Bitcoin melonjak selama beberapa hari setelah invasi Rusia ke Ukraina di mulai pada bulan Februari 2022.

Kala itu, Bank Sentral Rusia menyerukan larangan langsung terhadap cryptocurrency. Namun, Kementerian Keuangan Rusia menentang gagasan tersebut karena percaya teknologi kripto akan berkembang.

Dalam waktu 10 hari ke depan, undang-undang itu akan berlaku dan akan membuat pembayaran dengan kripto ilegal di Rusia. Namun, menurut Decrypt, orang Rusia masih dapat berinvestasi dalam cryptocurrency seperti Bitcoin dan mungkin terus menambangnya.

OpenSea PHK 20 Persen Karyawan

Marketplace NFT terbesar di dunia, OpenSea, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 20 persen karyawannya. Demikian sebagaimana di kutip dari Engadget, Jumat (15/7/2022).

Informasi tak mengenakkan tersebut datang langsung dari CEO OpenSea Devin Finzer, yang men-tweet tangkapan layar dari pesan (via Slack) yang dia kirim ke seluruh staf perusahaan pada Kamis, 14 Juli 2022.

Finzer menjelaskan PHK ini terpaksa di lakukan karena ketidakstabilan ekonomi, khususnya kripto dan ekonomi secara luas. PHK tersebut merupakan antisipasi perusahaan jika terjadi penurunan yang berkepanjangan.

“Perubahan yang kami buat hari ini menempatkan kami pada posisi untuk mempertahankan landasan pacu beberapa tahun di bawah berbagai skenario musim dingin kripto (5 tahun pada volume saat ini), dan memberi kami keyakinan tinggi bahwa kami hanya perlu melalui proses ini sekali.

Karena OpenSea tidak mengungkapkan jumlah total karyawannya, jadi tidak jelas berapa banyak karyawan yang terkena dampak PHK tersebut.

TechCrunch mencatat, halaman LinkedIn perusahaan menunjukkan memiliki 769 karyawan, yang berarti sekitar 150 orang kehilangan pekerjaan.

VIpbandarQ Register
BINGUNG MAU DEPOSIT TAPI ATM JAUH ?
MANFAATKAN E-WALLET ATAU PULSAMU SEKARANG JUGA !
DEPOSIT MUDAH DAN NYAMAN TANPA RIBET
HANYA DI VIPBANDARQ, GABUNG SEKARANG JUGA !
MENERIMA DEPOSIT SELURUH BANK YANG ADA DI INDONESIA !
📱 VIA PULSA TELKOMSEL & XL POTONGAN TERMURAH !
📞 WA : +6281381734654 /bit.ly/vipsuper8aaa

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *