BERITA UNIK

Sudah Lelah dengan Kebersamaan Kita Yang Dulu

Bukannya mau menolakmu tapi aku sudah Lelah dengan Kebersamaan Kita

Sudah Lelah dengan Kebersamaan Kita Yang Dulu


VIP BANDARQ LOUNGE – Kepada seseorang yang masih menjadi alasan kambuhnya Gastritisku, tanpa mengurangi sikap santunku izinkan aku mengatakan terima kasih.. Bukannya mau menolakmu tapi aku sudah Lelah dengan Kebersamaan Kita

Terima kasih untuk kejujuran sekaligus ketulusanmu, aku harap kamu paham bagaimana caraku menghargai sikapmu malam itu.

Kenyamanan di dapatkan ketika kita telah melewati banyak suasana, maka dari banyak itulah kita dapat menentukan satu rasa yang diinginkan oleh hati kita.

Jawabanku atas keinginanmu adalah penegasan dari keadaanku saat ini, keadaan seorang perempuan yang pernah kau lukai, namun kau sendiri yang memohon untuk menjadi penyembuhnya.

Bagaimana mungkin ku biarkan pisau dapur yang menggores tanganku bertindak sebagai pisau bedah? Setidaknya pisau dapur itu perlu proses panjang untuk menjadi pisau bedah demi menyelamatkan pasiennya.

Pernahkah kau tau, bagaimana jungkir baliknya aku mengembalikan keadaanku pasca luka yang kuterima darimu? Pernahkah lisanmu memohonkan pada Tuhan agar aku segera bangkit dari keterpurukan?

Aku ingin sedikit saja kau menghargai satu tetes air mataku yang mungkin kau anggap biasa saja. Aku peremnpuan, air mataku menjadi penanda suasana yang kurasa.

VIPBANDARQ | AGEN DOMINO99 | BANDARQ | BANDAR POKER | POKER | ADUQ | CAPSA SUSUN | SAKONG | BANDAR66

Setelah hampir satu bulan keadaanku pulih, kau kembali hadir untuk membuka perban yang kugunakan untuk membalut luka. Kau usik lagi titik rasa sakit ku, mungkin sudah tidak ku rasakan lagi sakitnya, tapi kau kembali mengingatkan bekas lukanya.

Jika alasan mendasarmu untuk kembali adalah tuntutan usia, lantas apa bedanya aku dengan kebutuhan yang saat ini kau butuhkan, kemudian kau lupakan ketika sudah tak lagi di butuhkan.

Sejak kepergianmu, perlahan aku mulai menambah ilmuku. Aku mulai memperbaiki diri yang Insha’allah ku persiapkan untuk kebutuhan akhirat. Entah apa alasannya, sejak itu Allah sering mengingatkanku tentang kematian, tentang kehidupan yang lebih abadi di dalam surga-Nya.

Jika alasan itu adalah niatmu untuk kembali padaku, maka ku sarankan untuk mentaubatkanya dan rubahlah niat itu segara. Sebab yang aku pernah tau, jangan melandaskan sebuah pernikahan karena perkara dunia karena dunia akan musnah.

Sejenak saja, beri aku waktu lagi untuk mempersiapkan segalanya. Jangan mudah mengutarakan rasa jika kau belum mampu bertanggung jawab atas perasaan itu. Sejenak saja, beri hatiku waktu untuk beristirahat dari penatnya rasa yang mungkin saat ini hanya menjadi hawa nafsu.

Kini aku mulai paham, segala keputusan yang kita ambil pasti ada kemungkinan baik dan buruknya. Kemungkinan baik sangat mudah untuk di terima, tapi kemungkinan terburuk belum tentu mudah untuk melapangkan hati penerimanya.

Aku menyambut siapapun yang datang, dan mempersilahkan siapapun yang ingin pamit

Jika Tuhan berkehendak mendatangkan kembali yang pamit, maka aku pun akan menyambutnya lagi. Tapi mungkin, kembalinya tidak semudah yang semula. Karena aku tak ingin kesalahan yang sama kembali terjadi, aku tak ingin maafku sia-sia untuk mengampuni kesalahan yang terulang lagi.

Aku bukan Tuhan yang tetap memaafkan hamba-Nya, meski Tuhan Maha tau jika esok hamba-Nya yang bertaubat kembali mengulangi dosanya. Aku hanya manusia biasa yang tak sempurna, aku punya rasa sakit dan kecewa.

Jangan mencariku yang dahulu, dan jangan mencariku di masa lalu. Karena mungkin aku sudah berjalan lebih dulu darimu, maka yang harus kau lakukan adalah berjalan lebih cepat agar kau segera sampai padaku

“Inilah keadaanku sekarang, inilah kenyamanan yang kucari. Kenyaman untuk lebih dekat dengan pelukan Tuhan. Aku sedang memperbaiki diri, memantaskan diri untuk orang Tuhan takdirkan pantas untukku, dan jika takdirku adalah ajal dan kematian bukan laki-laki yang pernah menjadi harapan.

Bukan aku menolakmu, tapi aku sudah Lelah dengan Kebersamaan Kita yang dulu, aku ingin kau juga melakukan hal yang sama denganku. Menghamba dan mengabdi pada Sang Pencipta.”

“Jika usia sudah tak lagi membuatmu bebas dan bersenang-senang, itu pertanda bahwa kau sudah harus mempersiapkan segalanya. Bergegaslah pergi dari tempat dimana Tuhan tidak mengutus malaikat untuk memberikan rahmad.

Satu keputusan yang kau ambil akan menentukan perjalananmu selanjutnya, jika kau rasa aku adalah pantas untukmu, maka jangan memintaku melaluiku, tapi mintalah aku kepada pemilikku.

Aku sudah tak ingin lagi menaruh harapan padamu ataupun pada manusia lain, aku hanya ingin berharap kepada Tuhan yang takdirnya tak pernah mengecewakan.”

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *