BERITA UNIK

Pesepak Bola Top yang Pernah Menjadi Korban Rasisme

VipBandarQ Lounge Rasisme merupakan sebuah kepercayaan bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya. Hal ini menyebabkan berbagai tindakan yang tidak dapat diterima seperti penghinaan fisik hingga cacian secara non verbal.

Rasisme merupakan sebuah kepercayaan bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya. Berbagai asosiasi sepak bola menyatakan menentang segala tindakan rasisme terhadap siapa pun, termasuk para pesepak bola. Bahkan, beberapa asosiasi sepak bola memiliki hukuman kepada setiap pesepak bola yang melakukan tindakan rasisme.

Rasisme merupakan sebuah kepercayaan bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya. Memang, para pesepak bola kerap menjadi korban rasisme oleh berbagai kelompok, baik dari tim lawan, suporter, hingga teman setim. Berikut enam pesepak bola top yang pernah menjadi korban rasisme.

Moussa Marega – FC Porto

Saat FC Porto berhasil memenangkan sebuah pertandingan melawan Vitoria de Guimarães pada Februari 2020 lalu, terdapat kejadian tak mengenakkan terhadap salah satu pemain Porto. Moussa Marega secara mengejutkan keluar dari lapangan pada menit ke-69 karena mendapatkan teriakan rasisme dari para suporter Vitoria. 

Hal tersebut merupakan ungkapan marah sekaligus kecewa tentang insiden memalukan suporter Vitoria tersebut. Sebelum keluar lapangan, Marega sempat ditahan oleh rekan setimnya seperti Alex Telles, Sergio Oliveira, and Ivan Marcano agar bersabar. Namun, tampaknya hal tersebut tidak dapat membendung Marega yang sangat ingin keluar lapangan pada waktu itu.

Reece James – Chelsea

Bek sayap kanan muda berbakat milik Chelsea, Reece James, ternyata juga merupakan korban rasisme belakangan ini. James mendapatkan berbagai tindakan rasisme di sosial medianya, khususnya di Instagram. Pastinya tindakan rasisme terhadap James ini dikecam oleh berbagai pihak, termasuk pihak manajemen Chelsea itu sendiri. VipBandarQ

Ada pula berbagai bentuk dukungan kepada Reece James atas sikapnya yang bijaksana dalam menanggapi isu rasis terhadap dirinya. Reece James sendiri merupakan pemain Chelsea pertama di tahun ini yang mendapatkan tindakan rasisme.

Axel Tuanzebe – Manchester United

Kekalahan 1-2 dari Sheffield United di kandang sendiri pada beberapa hari lalu tampaknya menjadi mimpi buruk bagi Axel Tuanzebe. Pasalnya, Tuanzebe menjadi korban rasisme oleh para suporternya sendiri.

Mendegar kabar itu, pihak Manchesteer United langsung mengatakan “Semua orang di Manchester United muak dengan pelecehan rasial yang diterima oleh para pemain melalui media sosial setelah pertandingan tadi malam”. Hal tersebut merupakan bentuk penolakan keras pihak Manchester United terhadap segala tindakan rasisme.

Anthony Martial – Manchester United

Kekalahan Manchester United atas Sheffield dengan skor 1-2 beberapa hari lalu juga membuat Anthony Martial terkena tindakan rasisme. Bahkan, istri Martial yang bernama Melanie Martial juga terkena imbasnya. Hal ini pastinya menjadi kekecewaan bagi para penggemar bola lainnya yang mengedepankan kebijaksanaan dalam mendukung klub favorit mereka. VipBandarQ

Marcus Rashford – Manchester United

Satu lagi pemain Manchester United yang baru-baru ini mendapatkan tindakan rasisme ialah Marcus Rashford. Hal tersebut tak lepas dari hasil imbang Manchester United melawan Arsenal dengan skor 0-0 pada 31 Januari 2021 dini hari. Setelah pertandingan itu, dia mendapatkan berbagai nyinyiran rasis di media sosialnya.

Menanggapi hal tersebut, Rashford menulis melalui akun Twitternya, “Saya seorang pria kulit hitam dan saya hidup setiap hari dengan bangga bahwa saya demikian,”. Dia juga menambahkan, “Tidak seorang pun, atau tidak seorang pun yang berkomentar, yang akan membuat saya merasa berbeda. Maaf jika Anda mencari reaksi keras, Anda tidak akan mendapatkannya di sini”. 

Rasisme merupakan sebuah

Raheem Sterling – Manchester City

Penyerang sayap Manchester CIty, Raheem Sterling, juga kerap menjadi korban tindakan rasisme. Kejadian rasisme bagi Sterling yang sempat menghebohkan publik terjadi pada saat laga lanjutan kualifikasi Euro 2020 melawan Montenegro. Hal tersebut merupakan kasus rasisme paling memalukan sepanjang pertemuan kedua negara antara Inggris dan Montenegro.

Sebagai suporter yang bijak, kita harus cermat dalam mengutarakan segala hal walaupun dalam keadaan kecewa. Ayo bilang “No room for racism”!

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *