Uncategorized

Pria Bangun Rumah di Hutan dari Bangkai

Agar rumah pesawatnya terasa nyaman, Bruce pun menambahkan berbagai macam perabotan dan perlengkapan.

VIPBANDARQ – Setiap orang pasti punya keinginan untuk memiliki rumah impian. Bentuk dan desain rumah impian ini pun bermacam-macam.

Umumnya orang ingin punya rumah yang memiliki desain modern dan mewah, lengkap dengan segala perabotan dan ruangan penunjang lainnya.

Tapi berbeda dengan rumah impian seorang pria Amerika bernama Bruce Campbell, yang punya rumah impian yang nyeleneh.

Sejak kecil, Bruce terobsesi bisa tinggal dan hidup di dalam pesawat. Karena impiannya itu, Bruce mengubah bangkai pesawat menjadi rumah.

Semua ini bermula ketika insinyur kelistrikan itu melihat boneyard atau kuburan pesawat di televisi ketika usianya baru 15 tahun.

Ketika melihat deretan bangkai pesawat tersebut, tiba-tiba muncul dalam benak Bruce untuk mengubahnya menjadi rumah yang nyaman.

Rupanya, mimpi itu tersimpan dalam pikiran Bruce hingga puluhan tahun lamanya. Hingga akhirnya pada 1999, pria 73 tahun itu memutuskan untuk mewujudkannya.

Bruce sampai menyewa perusahaan rongsokan untuk mencarikan bangkai pesawat yang cocok digunakan sebagai tempat tinggal.

Pencarian yang memakan waktu berbulan-bulan itu akhirnya mendapatkan hasilnya. Bruce menemukan bangkai pesawat jet Boeing 727 berkapasitas 200 penumpang.

Pesawat tersebut memiliki luas kurang lebih 9,2 meter persegi dan berat sekitar 3.1 ton. Pesawat buatan Amerika tersebut ditemukan di Yunani.

Bruce harus membayar US$100 ribu untuk bangkai pesawat itu. Jika dikonversi ke mata uang rupiah, maka Bruce harus membayar Rp1,55 miliar.

Bruce sebenarnya agak menyesal membeli bangkai pesawat melalui perusahaan rongsokan. Jika tahu harus membayar mahal, Bruce lebih suka membeli pesawat bekas.

” Perusahaan rongsokan semuanya pemeras. Saya sarankan membeli pesawat yang masih utuh dan masih berfungsi meski pun bekas,” keluhnya.

Kendati demikian, Bruce tetap membeli pesawat rongsokan tersebut dan membawanya pulang ke rumahnya di Hillsboro, Portland, Oregon.

Di kampung halamannya itu, Bruce sudah menyiapkan sebuah lahan seluas 4 hektare untuk menaruh pesawat Boeing 727 yang akan menjadi rumahnya.

Sesampai di AS, pesawat tersebut ditarik ke propertinya melalui jalan-jalan utama di Hillsboro. Tidak hanya sampai di situ saja, semua bagian termasuk mesin pesawat itu dilepas hingga tidak bisa terbang lagi.

Bruce pun harus keluar uang lagi untuk melakukan proses panjang dan melelahkan tersebut sebesar US$120 ribu atau sekitar Rp1,86 miliar.

Bruce pun harus keluar uang lagi untuk melakukan proses panjang dan melelahkan tersebut sebesar US$120 ribu atau sekitar Rp1,86 miliar.

Agar rumah pesawatnya terasa nyaman, Bruce pun menambahkan berbagai macam perabotan dan perlengkapan. Dia menambahkan shower, wastafel, mesin cuci portabel, lemari es dan troli makanan yang difungsikan sebagai pantry.

Sebagai pengganti kompor, Bruce memakai microwave dan oven pemanggang roti, yang jarang dia gunakan. Kebetulan Bruce memang jarang sekali memasak.

Di sebelah area dapur, Bruce memasang sofa futon yang berfungsi ganda sebagai tempat tidur dan kursi kerja.

Untuk semua perabotan dan penambahan fasilitas yang ultra-minimalis itu, Bruce memerlukan waktu dua tahun dan menghabiskan biaya US$15 ribu atau setara Rp232 juta.

Sementara itu, untuk pengeluaran bulanannya, Bruce mengaku menghabiskan biaya sebesar US$370 atau sekitar Rp5,7 juta.

Rinciannya, US$220 atau Rp3,4 juta per bulan untuk bayar pajak properti. Sementara US$100 hingga US$250 atau Rp1,5 juta hingga Rp3,8 juta untuk membayar biaya listrik tiap bulannya.

Kini, Bruce menghabiskan waktunya memulihkan sistem komputer lama, memperbaiki berbagai sistem kelistrikan pesawat, dan menerima kunjungan wisatawan di rumah pesawatnya.

” Saya tidak menyesal mengejar mimpi ini. Kepada setiap tamu yang datang, saya bilang bahwa umat manusia akan menyukai ini dengan sepenuh hati karena kita bisa memanfaatkan setiap pesawat yang tidak digunakan lagi,” pungkas Bruce.

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *