BERITA KESEHATAN

Penyebab Badan Terasa Panas tetapi Tidak Demam

VIPBANDARQLOUNGE – Penyebab Badan Terasa Panas tetapi Tidak Demam

Badan terasa panas merupakan salah satu pertanda demam. Namun, kamu juga bisa merasa demam namun suhu tubuh sebenarnya tidak menunjukkan demam.

Orang dewasa dewasa dianggap mengalami demam jika suhu tubuhnya, 38 derajat Celcius atau lebih, sementara pada anak-anak adalah 37,5 derajat Celcius. Ini bisa diketahui dengan menggunakan termometer.

Ada beberapa hal yang dapat membuat badan merasa seperti demam tetapi suhu tubuh tidak menunjukkan demam, mulai dari gaya hidup, fluktuasi hormon, usia, hingga beberapa kondisi kesehatan. Inilah hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang badan terasa panas tetapi tanpa demam mulai dari penyebab, penanganannya, hingga kapan harus ke dokter.

1. Olahraga atau aktivitas berat

Berolahraga atau melakukan tugas fisik dapat meningkatkan panas tubuh, terutama jika kamu:

  • Tidak terbiasa berolahraga secara teratur.
  • Olahraga atau beraktivitas fisik di lingkungan yang panas atau lembap.
  • Terlalu memforsir diri.

Mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), atlet yang berlatih dalam cuaca panas harus waspada terhadap tanda-tanda penyakit terkait panas dan hentikan aktivitas jika merasa lemah atau pingsan.

Menghindari olahraga saat kondisi sedang panas, minum lebih banyak air, dan aktivitas pacing (biasanya dengan memecah aktivitas menjadi periode aktif dan istirahat) bisa membantu mencegah badan terlalu panas selama berolahraga.

2. Makanan dan minuman tertentu

Penyebab Badan Terasa Panas tetapi Tidak Demam

Dilansir Medical News Today, beberapa orang mungkin merasakan panas ekstra di kulit atau berkeringat lebih banyak dari biasanya setelah mengonsumsi makanan ini:

Ini dapat meliputi:

  • Alkohol.
  • Kafein.
  • Makanan pedas.
  • Makanan dan minuman panas.

3. Pengar (hangover)

Seperti diterangkan dalam laman MedicineNet, setelah banyak minum alkohol, biasanya kamu akan mengalami pengar saat bangun tidur keesokan harinya, yang dapat menyebabkan gejala badan terasa panas namun tanpa demam. 

Gejala lainnya dapat termasuk:

  • Detak jantung cepat.
  • Pusing dan vertigo.
  • Sakit kepala dan nyeri otot.
  • Kelemahan.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Berkeringat dan haus.

4. Pakaian

Penyebab Badan Terasa Panas tetapi Tidak Demam

Pakaian ketat, membatasi gerak, atau pakaian berwarna gelap dapat meningkatkan panas tubuh dan mencegah sirkulasi udara di sekitar kulit. Serat sintetis juga bisa memerangkap panas dan mencegah penguapan keringat. Ini dapat menyebabkan kehangatan yang berlebihan dan jumlah keringat yang lebih banyak.

5. Demam psikogenik

Demam psikogenik adalah kondisi terkait stres yang dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh atau gejala menggigil atau seperti demam. Kondisi ini bisa disebabkan oleh peristiwa traumatis atau stres kronis.

6. Kecemasan

Merasa cemas dapat menyebabkan badan terasa seperti demam, dilansir Healthline. Meskipun mirip demam demam psikogenik atau emosional, tetapi kecemasan dapat membuat kamu merasa panas tanpa harus meningkatkan suhu inti tubuh. 

Gejala kecemasan lainnya mungkin termasuk ketegangan otot, merasa gelisah, kekhawatiran berlebihan, kelelahan, sifat lekas marah, peningkatan denyut jantung, atau jantung berdebar.

7. Penyakit akibat panas

Penyebab Badan Terasa Panas tetapi Tidak Demam

Cuaca panas atau lembap membebani tubuh serta bisa memengaruhi beberapa orang lebih dari yang lain. Dalam cuaca panas, seseorang mungkin merasa mudah tersinggung dan lelah atau sulit berkonsentrasi.

Dalam beberapa kasus, suhu ekstrem atau paparan sinar matahari dalam waktu lama dapat menyebabkan kondisi kesehatan terkait panas, seperti kulit terbakar (sunburn), kelelahan akibat panas (heat exhaustion), dan—lebih jarang—heatstroke.

Sunburn terjadi ketika sinar matahari merusak kulit, membuatnya terasa panas dan perih.

Heat exhaustion terjadi saat kamu kehilangan terlalu banyak air dan garam lewat keringat. Gejalanya dapat berupa banyak berkeringat, kulit dingin dan lembap, mual atau muntah, kelelahan atau kelemahan, sakit kepala, pusing, atau kelemahan otot atau kram. Anak-anak mungkin merasa sangat lelah dan haus, dengan kulit dingin dan lembap.

Heat exhaustion yang tidak diobati dapat berubah menjadi heat stroke, yang dapat mengancam jiwa. Gejalanya termasuk kebingungan, pingsan, dan kulit yang panas dan kering atau berubah warna, serta bisa juga kehilangan kesadaran. Kamu atau siapa pun yang menunjukkan tanda-tanda heat stroke harus segera mencari pertolongan medis.

8. Obat-obatan

Menurut International Hyperhidrosis Society, beberapa obat dapat menyebabkan efek samping panas atau berkeringat. Obat-obatan yang dimaksud meliputi:

  • Analgesik, seperti naproxen dan tramadol.
  • Obat kardiovaskular, seperti amlodipine dan losartan.
  • Obathormonal, seperti obat tiroid dan testosteron.
  • Obat gastrointestinal, seperti omeprazole dan atropine.
  • Perawatan kulit, seperti lidokain dan isotretinoin.
  • Obat psikiatri, seperti obat penenang dan fluoxetine.
  • Beberapa antibiotik dan obat antivirus.

9. Kehamilan dan siklus menstruasi

Penyebab Badan Terasa Panas tetapi Tidak Demam

Diterangkan oleh National Health Service, merasa lebih panas dari biasanya dan berkeringat lebih banyak merupakan kondisi yang relatif umum saat hamil. Perubahan hormon, yang meningkatkan suplai darah ke permukaan kulit, bertanggung jawab atas gejala-gejala ini.

Menambahkan dari publikasi StatPearls, kenaikan suhu tubuh selama fase luteal siklus menstruasi juga merupakan kondisi yang umum. Fase ini dimulai setelah ovulasi.

10. Perimenopause dan menopause

Perempuan akan mengalami gejala hot flash sebelum, selama, dan setelah menopause. National Institute on Aging menjelaskan bahwa hot flash muncul karena perubahan kadar hormon estrogen, dan bisa berlangsung selama 30 detik hingga 10 menit. 

Gejala lain dari hot flash antara lain kemerahan di wajah dan leher, keringat berlebihan, keringat pada malam hari yang dapat mengganggu tidur, dan merasa kedinginan atau menggigil setelah hot flash.

11. Di abetes

Baik di abetes tipe 1 maupun tipe 2 kadang dapat membuat kamu merasa lebih panas dari biasanya, terutama selama bulan-bulan yang lebih panas dan lembap. Menurut CDC, ini dapat di sebabkan oleh:

  • Cara suhu yang lebih tinggi mengubah insulin.
  • Kerentanan yang lebih tinggi terhadap dehidrasi.
  • Perubahan pada kelenjar keringat, yang dapat menyulitkan tubuh untuk mendinginkan diri pada suhu yang lebih panas.

12. Anhidrosis

Penyebab Badan Terasa Panas tetapi Tidak Demam

Anhidrosis adalah ketidakmampuan tubuh untuk berkeringat. Gejalanya dapat memengaruhi area tubuh yang kecil atau besar. Anhidrosis mungkin di sebabkan oleh kondisi yang mendasarinya, obat-obatan, atau kelenjar keringat yang tersumbat atau cedera.

Jika kamu tidak bisa berkeringat—baik sama sekali atau di sebagian besar tubuh mereka—ini bisa berbahaya. Apabila mengalami gejala ini, segera temui dokter.

13. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif dan membuat terlalu banyak hormon tiroid. Hormon tiroid memengaruhi cara tubuh menggunakan energi.

Orang dengan hipertiroidisme sering mengalami intoleransi panas, bersama dengan gejala lain, seperti tangan gemetar, detak jantung yang cepat atau tidak teratur, diare atau sering buang air besar, sulit tidur, dan kelelahan.

14. Multiple sclerosis

Multiple sclerosis (MS) juga dapat menyebabkan sensitivitas panas pada beberapa orang. Pada awalnya, mungkin terjadi penglihatan kabur bersama dengan demam. Namun, sensitivitas panas juga dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan saraf dan gejala neurologis berikutnya.

Gejala MS yang paling umum meliputi:

  • Kejang otot.
  • Masalah dengan gerakan dan keseimbangan.
  • Perubahan penglihatan.
  • Perasaan kesemutan dan mati rasa.
  • Masalah usus dan kandung kemih.
  • Masalahkesehatan mental.
  • Masalah dengan berpikir dan belajar.
  • Disfungsi seksual.
  • Kesulitan bicara.
  • Masalah menelan.
  • Rasa sakit.
  • Kelelahan berlebihan.

Penyebab Badan Terasa Panas tetapi Tidak Demam

Umumnya penyebab badan terasa panas tetapi tidak demam tidak serius. Namun, jika terjadi terus-menerus atau di sertai gejala tak biasa lainnya, sebaiknya temui dokter. Dokter mungkin perlu melakukan tes, seperti tes darah atau urine, untuk mendiagnosis penyebab yang mendasarinya dan memberikan perawatan.

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *