Uncategorized

Penyebab Angin Topan Serta Dampaknya Bagi Makhluk Hidup, yang Wajib Disimak

Badai Florence dari Satelit NASA

VipbandarQ Loung
Angin topan atau badai di kenal sebagai siklon dan topan yang terjadi di daerah tropis lainnya. Angin topan memiliki sistem angin yang kencang berbentuk melingkar atau spiral. Oleh karena itu, penyebab angin topan atau badai perlu di ketahui karena angin topan termasuk jenis bencana alam yang paling merusak saat ini.

Penyebab angin topan juga membuat kerugian harta benda dan hilangnya nyawa yang tidak sedikit. Secara sains, penyebab angin topan berasal dari air hangat, udara hangat dan lembab, serta memiliki angin dengan tingkat atas yang ringan sebagai bahan utama pembentukannya. Badai di mulai saat massa udara menjadi hangat dan lembab dari permukaan laut, mulai naik secara cepat lalu bertabrakan dengan massa udara yang lebih dingin.

Angin topan memiliki istilah lain. Istilah ilmiah untuk badai adalah siklon tropis yang hanya terbentuk di atas Samudera Atlantik atau Samudra Pasifik bagian timur yang di sebut “badai”. Apa pun penyebutannya, penyebab angin topan, semuanya terbentuk dengan cara yang sama, serta menggunakan udara hangat dan lembab sebagai bahan bakar.

Penyebab Angin Topan dan Proses Terjadinya

Hindari Badai Goni, Filipina Evakuasi 1 Juta Orang

Salah satu penyebab angin topan, biasanya terjadi saat massa udara hangat dan lembab dari permukaan laut, kemudian mulai naik dengan cepat, dan bertabrakan dengan massa udara yang lebih dingin. Tabrakan itu akan mendorong uap air hangat mengembun, dana selama proses kondensasi, makan panas laten dapat dipancarkan. Melansir dari Spaceplace NASA, angin topan kerap terbentuk di atas perairan laut yang hangat di dekat khatulistiwa. 

Adapun penjelasan penyebab angin topan dan proses terjadinya secara singkat:

– Udara yang hangat dan lembab di atas lautan, akan naik ke atas dari dekat permukaan. Karena udara ini bergerak naik dan menjauh dari permukaan, hanya ada sedikit udara yang tersisa di dekat permukaan.

– Udara hangat yang naik, dapat menyebabkan area tekanan udara lebih rendah di bawah.

– Udara dari wilayah sekitar yang bertekanan udara lebih tinggi, akhirnya mendorong masuk ke daerah bertekanan rendah, kemudian udara “baru” itu menjadi hangat dan lembab, ikut naik juga.

– Saat udara hangat terus naik, udara di sekitarnya juga ikut berputar. Saat udara hangat dan lembab naik dan mendingin, air di udara membentuk awan.

– Seluruh sistem awan dan angin berputar semakin tumbuh besar, di beri makan oleh panas.

– Saat proses berlangsung angin topan, akan lebih banyak udara lembab yang hangat tertarik dan lebih banyak panas yang di pindahkan dari permukaan laut ke atmosfer.

 – Pertukaran panas yang konstan ini dapat mengembangkan pola angin yang berputar di sekitar pusat yang cukup tenang. Saat sistem angin topan berputar lebih cepat, maka sebuah mata akan terbentuk di tengah. Sangat tenang di tengahnya, dengan tekanan udara yang sangat rendah.

– Udara bertekanan lebih tinggi dari atas mengalir turun ke mata, dan dinding mata adalah area di sekitarnya dan memiliki angin yang jauh lebih kuat.

– Jika badai kehilangan energi, maka mereka telah mencapai perairan yang lebih dingin atau menghantam pantai. Kemudian mulai melemah dan akhirnya mati.

Badai yang terbentuk di wilayah utara khatulistiwa, akan berputar berlawanan arah jarum jam. Sedangkan badai di selatan khatulistiwa akan berputar searah dengan jarum jam. Perbedaan ini karena rotasi bumi berada pada porosnya.

Kecepatan Angin Topan

Topan Ganas Hagibis Ancam Terjang Jepang

Ketika angin dalam badai yang berputar mencapai hingga 39 mph, maka dapat di sebut “badai tropis”. Saat kecepatan angin mencapai 74 mph, badai tersebut secara resmi di sebut sebagai “topan tropis”. Mengutip dari Earth Eclipse, ketika angin bertransisi mereka akan melewati tiga tahap utama berdasarkan kecepatan angin:

– Depresi tropis: Kecepatan angin akan di bawah 38 mph (miles per hour) atau 61,15 kph (kilometer per hour).

– Badai Tropis: Kecepatan angin akan berkisar antara 39 mph hingga 73 mph atau 62,76 kph hingga 117,48 kph.

– Badai: Kecepatan angin lebih dari 74 mph atau 119,09 kph

Bagian dari Tubuh Angin Topan

Topan Ganas Hagibis Ancam Terjang Jepang
Ombak menghantam pemecah gelombang di sebuah pelabuhan di Kota Kiho, Prefektur Mie, Jepang, Jumat (11/10/2019). Topan Hagibis yang diprediksi akan menerjang Jepang dipantau telah bergerak di perairan Pasifik Barat dengan kecepatan angin mencapai 270 kilometer per jam. (AP Photo/Toru Hanai)

1. Mata

Terletak di inti badai, dengan rata-rata, mata memiliki diameter 20 hingga 40 mil. Bahkan yang paling besar, pernah terjadi di pasifik dapat mencakup diameter mata rata-rata 50 mil. Bagian dalam mata memiliki angin yang tenang, langit tampak cerah, serta tekanan udara yang rendah.

2. Dinding Mata

Area yang terdapat di sekitar mata atau di sebut dinding mata, memiliki di ameter rata-ratanya berkisar antara 5 hingga 30 mil lebarnya. Dinding mata dapat menampung angin yang paling kuat dan merusak. Bahkan terkadang hujan di temukan.

3. Pita Hujan

Pita hujan atau rain bands adalah sekumpulan awan padat yang membentuk spiral, membungkus dinding mata. Penyebab atas munculnya kincir angin, dengan lebar rata-rata mereka berkisar antara 50 hingga 300 mil.

Dampak Baik dan Buruknya Angin Topan

Topan Ganas Hagibis Ancam Terjang Jepang

1. Dampak Positif

– Bantuan Kekeringan

Dampak baik yang timbul akibat angin topan, dapat membantu kekeringan. Curah hujan yang sangat besar kerap datang bersamaan dengan angin topan, serta memberikan banyak bantuan dari kondisi kekeringan. Hujan bisa sampai beberapa ratus mil dari pusat badai.

– Pereda Panas

Badai yang muncul di atas perairan tropis dan subtropis. Jika suhu air meningkat, berkembangnya angin topan juga meningkat. Jika efek pendinginan dari badai tahunan tidak terjadi, maka daerah tropis dan subtropis akan terus memanas. Mengakibatkan penggandaan intensitas dan kuantitas badai. Permukaan laut dapat mendingin jika angin topan terbentuk karena integrasi puncak lapisan lautan.

– Manfaat Arkeologis

Manfaat serta dampak baik akibat angin topan juga dapat menguntungkan para arkeolog dengan menggali sisa-sisa pesawat yang jatuh, bangkai kapal dan peninggalan sejarah lainnya. Tepatnya di lokasi pasang surut di mana puing-puing, lumpur, dan pasir, hanyut oleh gelombang angin topan.

2. Dampak Negatif

– Efek Buruk ke Ekosistem

Dampak negatif yang muncul akibat angin topan, membuat tumbuhan dan hewan dapat musnah akibat angin topan yang hebat. Pantai menanggung beban badai yang besar, sering terkikis saat mencapai garis pantai. Makhluk hidup yang tumbuh di sekitar badai kerap ikut hanyut. Selain itu, erosi dan pengendapan sedimen ikut berdampak pada terumbu karang dan lapisan tiram.

– Dampak Pertanian

Angin topan yang besar memiliki dampak negatif yang mempengaruhi pertanian. Semisal, hujan lebat dan angin kencang dapat merusak tanaman hingga membunuh ternak. Fenomena ini juga menjadi penyebab hilangnya panen. Sebagai akibat dari efek dramatis banjir dan angin topan yang datang bersamaan.

– Efek pada Manusia

Angin topan dapat melakukan banyak kerusakan. Jumlah kerusakan yang di timbulkan tergantung ukuran angin topan, intensitas, dan pendekatan sudutnya. Bangunan yang runtuh akibat angin topan bisa menyebabkan cedera hingga kematian. Properti dan infrastruktur yang hancur sering membutuhkan waktu lama untuk dipulihkan, serta berdampak pada ekonomi.

VIpbandarQ Register
BINGUNG MAU DEPOSIT TAPI ATM JAUH ?
MANFAATKAN E-WALLET ATAU PULSAMU SEKARANG JUGA !
DEPOSIT MUDAH DAN NYAMAN TANPA RIBET
HANYA DI VIPBANDARQ, GABUNG SEKARANG JUGA !
MENERIMA DEPOSIT SELURUH BANK YANG ADA DI INDONESIA !
📱 VIA PULSA TELKOMSEL & XL POTONGAN TERMURAH !
📞 WA : +6281381734654 /bit.ly/vipsuper8aa

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *