ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO KEMENANGAN POKER SAKONG TIPS & TRICK

Penyakit TBC

Penyakit TBC: Apa Penyebab, Gejala, dan ...

VIPBANDARQ — Jika seseorang mengidap penyakit tuberkulosis (TBC) aktif, maka mungkin perlu pengobatan TBC dengan kombinasi obat antibakteri untuk jangka waktu enam sampai 12 bulan. 

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kondisi ini dapat menyerang otak, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung dan tulang belakang. 

Namun, infeksi TBC paling sering menyerang paru-paru. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TBC berada di peringkat kedua sebagai penyakit menular yang mematikan

Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah pengidap TB terbanyak di Asia Tenggara. Merujuk data 2012, jumlah pengidap TBC yang mencapai 305 ribu jiwa.

Penyebab Tuberkulosis

Mycobacterium tuberculosis dapat menular lewat semburan air liur ketika pengidapnya batuk, bersin, bicara, tertawa atau bernyanyi.

Meskipun cara penularannya mirip dengan pilek atau flu, TBC tidak menular semudah itu. 

Kamu perlu berkontak dekat dengan pengidap TBC dalam waktu lama (beberapa jam) untuk bisa tertular penyakit ini. Selain itu, tidak semua pengidapnya bisa menularkan penyakitnya. 

Anak-anak yang mengidap TBC, mereka tidak bisa menularkannya ke anak lain maupun orang dewasa. 

  1. HIV dan TBC

Melansir dari Mayo Clinic, sejak 1980ankasus TBC meningkat drastis akibat infeksi HIV dan pengidap HIV lebih rentan terkena TBC.

  1. TB yang resisten terhadap obat

Alasan tuberkulosis menjadi salah satu penyebab kematian terbesar yaitu karena meningkatnya strain yang kebal (resisten) terhadap obat.

Hal ini terjadi akibat pengobatan TBC tidak sesuai dengan petunjuk atau pengidap tidak menyelesaikan pengobatan. 

Ketika antibiotik gagal membunuh semua bakteri yang menjadi targetnya, bakteri tersebut otomatis menjadi resisten.

Faktor Risiko Tuberkulosis

Semua orang berisiko tertular tuberkulosis. Tetapi, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko penularannya, seperti: 

  • Melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat mengidap penyakit atau meminum obat-obatan tertentu. 
  • Bayi dan anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang.
  • Orang lanjut usia yang sistem kekebalan tubuhnya mulai menurun.
  • Individu yang bepergian ke daerah dengan kasus TBC tinggi. 
  • Konsumsi alkohol berlebihan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
  • Perokok aktif maupun pasif.
  • Bekerja di fasilitas kesehatan yang mengharuskan berkontak erat dengan orang sakit. 
  • Tinggal bersama pengidap TBC. 

Gejala Tuberkulosis

Tuberkulosis tidak selalu menunjukkan gejala sakit. Para ahli membedakan TBC menjadi dua jenis, yaitu:

  1. TBC laten

Pada jenis TBC ini, bakteri dalam keadaan tidak aktif sehingga pengidapnya tidak mengalami gejala apapun.

Karena itu, jenis laten bersifat tidak menular, tetapi pengobatan TBC perlu kamu lakukan agar tidak berkembang menjadi TBC aktif.

  1. TBC aktif

Bakteri TBC dapat menular dan menimbulkan sejumlah gejala setelah infeksi terjadi. Tanda dan gejala TB aktif meliputi:

  • Batuk selama tiga minggu atau lebih.
  • Batuk darah atau lendir.
  • Nyeri dada.
  • Penurunan berat badan. 
  • Kelelahan.
  • Demam.
  • Keringat saat malam hari.
  • Panas dingin.
  • Kehilangan selera makan.

Jika menginfeksi organ lain, tanda dan gejalanya bisa bervariasi tergantung organ mana yang terinfeksi.

Misalnya, TBC tulang belakang dapat menyebabkan sakit punggung, dan TBC di ginjal dapat menyebabkan urine berdarah.

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *