Uncategorized

Mengenal Penyakit Kusta, Penyebab, Penularan, Gejala, dan Pengobatannya

Mengenal Penyakit Kusta

VipbandarQ Loung
Mengenal Penyakit Kusta Penyakit kusta adalah penyakit kulit yang bisa merusak saraf dan otot seseorang. Kusta biasanya di tandai dengan ruam, lesi, hingga borok pada kulit. Penyakit ini awalnya d itandai dengan mati rasa di tungkai kaki, hingga akirnya menimbulkan lesi di kulit

Pen yakit Kusta yang di kenal juga dengan sebutan penyakit Hansen adalah penyakit yang dapat menular. Penyakit ini bisa menyebar melalui percikan ludah atau dahak yang keluar dari mulut penderita saat batuk atau bersin.  Penyebab penyakit kusta bisa di tangani dengan pengobatan tepat dan intensif. Terlepas dari reputasinya yang menular, penyebab penyakit kusta bisa di cegah dan di sembuhkan.

Penyakit kusta merupakan penyakit yang dapat dio bati dan jarang menyebabkan kematian. Namun, kondisi kesehatan satu ini berisiko mengakibatkan cacat kepada penderitanya. Jadi, kamu perlu mewaspadai penyebab dan cara penularannya.

Penyebab Penyakit Kusta

Pemeriksaan kusta
Tenaga kesehatan (nakes) sedang melakukan pemeriksaan pada pasien yang diduga kusta di Dusun Pondok Asem Jengkok, Indramayu bersama Yayasan NLR Indonesia, Selasa (5/7/2022).

Penyakit kusta sering juga di sebut dengan penyakit lepra. Penyebab penyakit kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae (M. leprae) atau Mycobacterium lepromatosis (M. lepromatosis). Penyakit ini terutama menyerang kulit, saraf tepi, permukaan mukosa pada saluran pernapasan atas dan mata. Mycobacterium ini bisa berkembang secara perlahan.

Faktor penyebab penyakit kusta di alami seseorang di antaranya adalah kontak fisik secara rutin dengan penderita kusta, tinggal di daerah endemik kusta, hingga menderita cacat genetik pada sistem kekebalan tubuh.

Penyakit kusta d iketahui bisa di alami oleh semua usia mulai dari masa kanak-kanak hingga usia sangat tua. Penyebab penyakit kusta dapat menular bahkan sebelum terdeteksi. Meski begitu penyakit kusta ini dapat di sembuhkan dan pengobatan dini dengan mencegah sebagian besar kecacatan.

Penularan Penyakit Kusta

Ilustrasi bersin (Unsplash/Towfiqu Barbhuiya)
Ilustrasi bersin (Unsplash/Towfiqu Barbhuiya)

Menurut WHO, mekanisme pasti penularan penyakit kusta tidak di ketahui. Setidaknya sampai saat ini, kepercayaan yang paling banyak di pegang adalah bahwa penyakit kusta di tularkan melalui kontak antara orang yang terinfeksi dan orang sehat. Ini biasanya terjadi ketika seseorang bersin atau batuk. Para ilmuwan percaya itu di tangkap melalui tetesan-tetesan uap air yang melewati udara dari seseorang yang menderita kusta tetapi belum memulai pengobatan.

Bakteri yang menyebabkan kusta berkembang biak dengan sangat lambat. Penyakit ini memiliki masa inkubasi rata-rata (waktu antara infeksi dan munculnya gejala pertama) selama lima tahun. Gejala mungkin bisa tidak muncul selama 20 tahun. Baru-baru ini kemungkinan penularan melalui jalur pernapasan semakin meningkat. Ada juga kemungkinan lain seperti penularan melalui serangga yang tidak dapat sepenuhnya di kesampingkan. Penyakit ini sebenarnya sulit menular, tapi kontak yang dekat dan berulang dengan orang yang tidak di obati untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan seseorang tertular kusta.

Ada banyak stigma di sekitar yang mengatakan kusta adalah hukuman atau kutukan. Banyak orang juga beranggapan kusta bisa menular dengan mudah begitu saja. Kusta bukanlah kutukan, penyakit keturunan, dan tidak bisa dit ularkan melalui sentuhan singkat.

Di perlukan kontak jangka panjang dengan seseorang dengan kusta yang tidak di obati selama berbulan-bulan untuk tertular penyakit ini. Menurut CDC, seseorang tidak dapat terkena kusta dari kontak biasa dengan orang yang menderita kusta, seperti berjabat tangan atau berpelukan, duduk bersebelahan di bus, atau duduk bersama saat makan.

Penyebab penyakit kusta juga tidak di turunkan dari ibu ke bayinya yang belum lahir selama kehamilan dan juga tidak menyebar melalui kontak seksual. Cara terbaik untuk mencegah kusta adalah menghindari kontak jangka panjang dan dekat dengan penderita kusta yang tidak di obati.

Gejala Penyakit Kusta

Penyakit Kulit
Ilustrasi Penyakit Kulit Credit: pexels.com/Lily

Gejala penyakit kusta bisa berbeda pada tiap individu. Gejala utama penyakit kusta meliputi:

– Munculnya lesi ringan pada kulit dan bertahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

– bercak kulit dengan sensasi berkurangnya rasa, seperti sentuhan, rasa sakit, dan panas.

– kelemahan otot

– mati rasa di tangan, kaki, kaki, dan lengan

– masalah mata

– saraf yang membesar, terutama di siku atau lutut

– hidung tersumbat dan mimisan

– keriting jari dan ibu jari

– bisul di telapak kaki.

Tanpa perawatan, kusta dapat merusak kulit, saraf, lengan, kaki, kaki, dan mata secara permanen. Luka pada kulit akibat penyebab penyakit kusta lebih mungkin terinfeksi, karena pertahanan kekebalan melemah oleh kusta. Kondisi ini juga bisa menyebabkan penyerapan kembali tulang rawan oleh tubuh. Ini membuat adanya infeksi sekunder yang dapat mengakibatkan hilangnya jaringan. Kondisi ini mengarah pada pemendekan yang khas pada jari kaki dan jari tangan.

Kerusakan pada selaput lendir yang melapisi bagian dalam hidung terkadang dapat menyebabkan kerusakan internal dan jaringan parut. Kusta juga dapat menghancurkan saraf yang bertanggung jawab untuk berkedip. Hal ini dapat menyebabkan mata menjadi kering dan rentan terhadap infeksi, berpotensi mengakibatkan ulserasi dan kebutaan.

Pengobatan Penyakit Kusta

Obat kusta
Penanggung jawab program kusta dari Puskesmas Kertasemaya, Eti Nirmala S. Kep, Ners, sedang memberikan obat kepada pasien kusta di Dusun Pondok Asem Jengkok, Indramayu bersama Yayasan NLR Indonesia, Selasa (5/7/2022).

Melansir di nkes.jakarta.go.id, pengobatan penyakit kusta di lakukan dengan mengonsumsi obat secara teratur sesuai dengan petunjuk Petugas Kesehatan. Hal ini tentunya mengharuskan seorang penderita kusta untuk segera memeriksakan diri saat mengalami gejala-gejala kusta.

Obat untuk menyembuhkan penyakit Kusta di kemas dalam Blister yang di sebut MDT (Multi Drug Therapy) atau pengobatan lebih dari 1 macam obat. Kombinasi obat dalam Blister MDT tergantung dari tipe Kusta. Bila tipe Kering, obat harus d ikonsumsi selama 6 bulan (6 Blister). Kemudian untuk Tipe Basah obat harus di minum selama 12 bulan (12 Blister) dan harus teratur.

VIpbandarQ Register
BINGUNG MAU DEPOSIT TAPI ATM JAUH ?
MANFAATKAN E-WALLET ATAU PULSAMU SEKARANG JUGA !
DEPOSIT MUDAH DAN NYAMAN TANPA RIBET
HANYA DI VIPBANDARQ, GABUNG SEKARANG JUGA !
MENERIMA DEPOSIT SELURUH BANK YANG ADA DI INDONESIA !
📱 VIA PULSA TELKOMSEL & XL POTONGAN TERMURAH !
📞 WA : +6281381734654 /bit.ly/vipsuper8aa

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *