BERITA UNIK

Hati-hati, Makanan Ini Sering Jadi Penyebab Keracunan

VipBandarQ Lounge Makanan memang bisa mendukung kesehatan tubuh, tetapi makanan juga bisa jadi perantara penyebab penyakit, misalnya keracunan makanan. 

Makanan memang bisa mendukung kesehatan tubuh, tetapi keracunan makanan bisa terjadi saat kita makan makanan yang terkontaminasi bakteri, parasit, virus, atau racun berbahaya. Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai gejala, umumnya kram perut, diare, muntah, mual, dan kehilangan nafsu makan.

Supaya kamu lebih berhati-hati, berikut ini lima jenis makanan yang sering menjadi penyebab keracunan makanan. 

Telur

Meskipun sangat bergizi, telur juga bisa menjadi sumber keracunan makanan jika dikonsumsi mentah atau setengah matang. VipBandarQ

Berdasarkan penelitian berjudul “Salmonella and Eggs: From Production to Plate” yang dimuat dalam International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2015, disebutkan bahwa kontaminasi akibat bakteri salmonela bisa bersumber dari isi telur dan kulitnya.

Berdasarkan keterangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), setiap tahunnya tercatat sekitar 79.000 kasus keracunan makanan dan 30 kematian yang disebabkan oleh konsumsi telur yang terkontaminasi bakteri salmonela.

Untuk mengurangi risiko, jangan mengonsumsi telur dengan cangkang retak atau kotor. Jika menginginkan hidangan yang mengandung telur mentah, akan lebih baik pilih telur yang telah dipasteurisasi untuk memastikan bakteri salmonela mati.

Susu

Susu adalah salah satu sumber keracunan makanan yang paling berbahaya. Susu yang dimaksud adalah susu dari hewan yang belum dipanaskan atau dipasteurisasi, sehingga bakteri yang ada di dalamnya belum mati.

Melansir WebMD, susu mentah bisa mengandung E. coli, listeria, Campylobacter, dan salmonela yang dapat menyebabkan diare selama berhari-hari, muntah, bahkan penyakit serius seperti sindrom Guillain-Barré yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

Untuk memastikan susu yang dikonsumsi aman, baca label pada susu dan cari produk yang mencantumkan tulisan “susu pasteurisasi”. Penting juga untuk memperhatikan tanggal kedaluwarsa pada kemasan. Cek juga aroma susu, bila menyengat atau masam, jangan diminum.

Unggas

Ayam, bebek dan kalkun adalah beberapa jenis unggas yang memiliki risiko tinggi menyebabkan keracunan makanan. Keracunan ini terutama disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu Campylobacter dan salmonela.

Penelitian berjudul “Salmonella and Campylobacter in United Kingdom retail raw chicken in 2005” yang dimuat dalam Journal of Food Protection tahun 2007 menyebut bahwa pada ayam utuh di Wales dan Irlandia Utara, tingkat kontaminasi Campylobacter sebesar 70 persen dan samonela 4 persen. Selain itu, dilaporkan perbedaan tingkat Campylobacter yang signifikan antara sampel segar dan beku. Sampel segar disebutkan memiliki tingkat kontaminasi yang lebih tinggi.

Kabar baiknya adalah meskipun bakteri berbahaya ini dapat hidup pada unggas mentah, bakteri tersebut akan mati saat daging dimasak dengan matang. Maka dari itu, pastikan untuk memasak daging unggas benar-benar matang untuk menghindari risiko keracunan makanan.

Makanan memang bisa

Ikan

Sebuah studi berjudul “Scombroid poisoning” dalam Canadian Medical Association Journal tahun 2012 menyebutkan bahwa keracunan scombroid adalah bentuk umum keracunan makanan yang berhubungan dengan konsumsi ikan.

Keracunan scombroid terjadi setelah mengonsumsi ikan segar atau kalengan dengan kadar histamin tinggi, akibat pengolahan atau penyimpanan yang tidak tepat. 

Gejala yang akan terjadi saat seseorang keracunan scombroid yaitu ruam, sakit kepalapusing, berkeringat, dan rasa terbakar pada mulut dan tenggorokan. VipBandarQ

Ikan atau produk olahan ikan yang belum dimasak idealnya disimpan di kulkas. Pastikan pula ikan dimasak matang sepenuhnya.

Kerang

Kerang adalah salah satu hidangan laut yang enak, tetapi ada risiko keracunan makanan di baliknya. Sebuah penelitian berjudul “Paralytic Shellfish Poisoning: A Case Series” dalam Western Journal of Emergency Medicine tahun 2014, menyatakan bahwa alga yang dikonsumsi kerang menghasilkan banyak racun.

Racun tersebut bisa menumpuk di dalam daging kerang, menimbulkan bahaya bagi manusia saat mereka mengonsumsinya.

Kerang yang dibeli di swalayan umumnya aman dikonsumsi. Namun, kerang yang ditangkap di area yang tidak terpantau mungkin tidak aman karena terkontaminasi limbah.

Untuk menghindari risiko keracunan makanan dari kerang, kamu disarankan untuk memasak kerang sampai cangkangnya terbuka dan buang kerang cangkangnya tidak terbuka saat dimasak. Karena, kerang tersebut kemungkinan sudah mati sebelum dimasak.

Itulah beberapa jenis makanan yang sering menjadi penyebab keracunan makanan. Untuk meminimalkan risikonya, jangan lupa menerapkan tips yang sudah dicantukan di atas tadi, ya!

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *