VIPBandarQ Lounge – Kota Saranjana menjadi topik yang hangat diperbincangkan di media sosial dengan diyakini sebagai kota gaib. Begini legendanya.Legenda Saranjana Kota Gaib Pulau Kalimantan
Kota Saranjana ini kembali banyak di perbincangkan karena seorang wisatawan mengunggah foto dengan latar kota megah.
Baca juga : Rekomendasi Pemandangan Malam Singapura
Wisatawan itu mengaku hanya melihat hutan di belakangnya, dan bukan melihat kota megah seperti yang ada di foto itu.
Kemudian, eksistensi Saranjana pun menjadi pro dan kontra. Sebagian menilai itu hanya kota fiktif, tetapi yang lain menilai kota itu benar-benar ada.
Slot Gacor – Memang Faktanya, Nama Saranjana tercatat di peta masa Hindia Belanda. tepatnya pada tahun 1845.
Kartografer German bernama Salomon Muller pernah menulis Tandjong Saranjana pada peta wilayah perisisir dan pedalaman pulau Borneo.
Tandjong Saranjana ini terletak di selatan Pulau Laut. Tepatnya, berada di perbatasan Poeloe Kroempoetan dengan Poeloe Kidjang.
Baca juga : Ramalan Zodiak 3 Februari 2023
Selain peta yang di buat Muller ini, fakta lain yang memuat tentang Saranjana adalah Kamus Statik Geografis Hindia Belanda yang pernah di tulis oleh Pieter Johannes Veth.
Pieter Johannes Veth menulis pada tahun 1869 ” Sarandjana, bagian selatan Pulau laut, yakni pulau yang terletakdi tenggara Borneo”.
Legenda Saranjana Kota Gaib Pulau Kalimantan
Mansyur, seorang Sejarawan Universitas Lambung Mangkurat mengatakan, catatan catatan era Hindia Belanda inin dapat menjadi indikasi bahwa Saranjana telah eksis sejak jaman dahulu.
Dan itu juga yang di katakan dalam jurnal nya yang berjudul Saranjana in Historical Record : The City’s Invisibility in Pulau Laut, South Kalimantan.
Ia pun menjelaskan kaitan Saranjana sebagai kota gaib dengan legenda penciptaan Gunung Sebatung.
Wilayah pulau laut ini dulunya di kuasai oleh kerajaan Halimun yang di pimpin oleh Raja Pakurindang.
Raja Pakurindang ini memiliki dua anak yang sering bertengkar bernama sambu Ranjana dan Sambu Batung.
Baca juga : Harry Kane Berpeluang Gabung dengan MU
Dan Raja Pakurindang pun melakukan pembagian wilayah kekuaasaan untuk putranya tersebut agar menyudahi pertikaian keduanya.
Sambu batung menguasai alam Manusia yang kemudian menjelma menjadi Gunung Sebatung, Sementara itu Sambu Ranjana kemudian membangun kota Saranjana di alam gaib.
Di dalam jurnal itu juga, Mansyur menawarkan hipotesus bahwa saranjana adalah wilayah suku Dayak yang bermukim atau bertempat tinggal di pulau laut.
Dan suku Dayak yang di maksud di sini adalah Dayak Samihim sub suku Dayak yang mendiami wilayah timur laut kalimantan Selatan.
Di lihat dari sumber lisan, Kerajaaan mereka di kenal dengan nama Nan Sarunai yang di rusak oleh pasukan jawa yang di panggil dari Marajampahit atau Majapahit,
Legenda Saranjana Kota Gaib Pulau Kalimantan
Kesimpulan hipotesis ini, Kerajaan Saranjana muncul sebelum 1660-an atau sebelum abad ke-17 Masehi. Kepala Suku adalah Sambu Ranjana.
Baca juga : Perayaan Cap Go Meh 2023
Mansyur memberi Hipotesis lain yaitu bahwa Saranjana sebagai kota Impian.
Dasar Hipotesis nya ini bermula dari sejarah pulau Laut yang pernah di kuasai bangsawan kesultanan banjar yang bernama Pangeran Purabaya.
Pangeran Purabaya adalah Bangsawan awal membangun pulau laut, Hanya saja, belum tuntas pembangunan itu ia memberontak dan berhasil di tumpas.
Dan pada saat Purabaya tewas Pada 1717, tidak banyak catatan sejarah mengenai wilayah ini.
Catatan yang di temukan nahwa Pulau Laut sempat di pinjamkan ke VOC untuk mengumpulkan komoditas sarang Walet.
Akhirnya Saranjana menjadi memori kolektif, di mana wilayah itu dulunya pernah diharapkan Purabaya sebagai daerah yang maju. Lambat laun, ini menjadi mitos kota impian, lengkap dengan segala teknologi canggih dan kemewahan yang melingkupinya.VIPBANDARQ
