Uncategorized

Penyakit Berbahaya yang Disebarkan Kecoak, Jaga Kebersihan!

VipBandarQ Lounge Kecoak merupakan hewan yang identik dengan tempat yang kotor dan kebersihan yang buruk. Kebiasaan hewan ini makan dan bersarang juga membuat kecoak dapat dengan mudah menumpuk berbagai patogen, yang menyebabkan penyebaran masalah kesehatan dan komplikasi.

Secara umum, Kecoak merupakan hewan yang suka menggigit, tetapi penularan penyakit terjadi dari konsumsi makanan atau kontak dengan barang yang sudah terkena bagian tubuh kecoak. Karenanya, kamu patut berhati-hati bukan hanya pada kecoak, tapi juga tempat-tempat yang disinggahi kecoak.

Inilah beberapa penyakit berbahaya yang dapat disebarkan oleh kecoak.

Alergi

Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Allergy, Asthma & Immunology Research, kecoak merupakan salah satu sumber alergen dalam ruangan yang paling umum.

Diperkirakan enzim yang ditemukan dalam kotoran, bagian tubuh yang lepas, telur, dan air liur kecoak memicu reaksi alergi pada banyak orang, dan anak-anak lebih rentan terkena alergi kecoak dibandingkan orang dewasa.

Asma

National Center for Healthy Housing menjelaskan bahwa kecoak meningkatkan risiko kesehatan bagi penderita asma.

Ketika antigen kecoak memicu reaksi alergi pada penderita asma, hal itu dapat memicu respons yang berpotensi berbahaya, seperti bronkospasme, peradangan saluran napas eosinofilik, dan peningkatan hiperaktivitas bronkus yang berkepanjangan. VipBandarQ

Selain itu, saat individu terus terpapar antigen kecoak, tidak peduli apakah itu berasal dari air liur, kotoran, atau bagian tubuh yang lepas, itu akan menyebabkan sensitisasi atau meningkatnya kepekaan.

Kecoak merupakan hewan

Gastroenteritis

Melansir laman Pest World, secara pasif kecoak dapat mengangkut mikroba di permukaan tubuhnya, termasuk patogen yang berpotensi berbahaya bagi manusia. Kecoak berkontribusi dalam menyebarkan 33 jenis bakteri, termasuk spesies E. coli dan Salmonella, cacing parasit, dan patogen lainnya.

E. coli dan Salmonella merupakan bakteri yang menyebabkan keracunan makanan, atau gastroenteritis. Gejala umum dari gastroenteritis berupa mual, muntah, sakit perut, diare, kram perut, dan nyeri tekan.

Sebagian pasien gastroenteritis juga dapat mengalami diare parah yang memicu dehidrasi.

Demam tifoid

Infeksi bakteri Salmonella typhi dapat menyebabkan demam tifoid atau tifus dan merupakan penyakit yang sangat menular. Penyakit ini terjadi saat individu tanpa sengaja mengonsumsi feses kecoak yang terkontaminasi bakteri. VipBandarQ

Menurut National Health Services (NHS), Inggris, demam tifoid paling umum terjadi di negara berkembang dengan sanitasi yang buruk dan akses ke air bersih yang terbatas. Penyakit ini lebih berisiko bagi anak-anak dan orang tua, karena sistem imun mereka yang lemah.

Beberapa gejala dari demam tifoid berupa panas tinggi, sakit kepala dan otot, sembelit atau diare, kelelahan, sakit perut, dan kadang tidak terbatas pada gejala-gejala ini. Oleh karena itu, individu harus segera mencari pertolongan medis jika mengalami salah satu gejala demam tifoid. Dengan pengobatan sedini mungkin, penyakit ini akan cepat membaik dalam waktu tiga sampai lima hari.

Listeriosis

Kecoak dapat menyebabkan listeriosis.

Listeriosis utamanya menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti ibu hamil, bayi baru lahir, dan orang tua. Dalam kasus yang jarang, infeksi ini juga dapat memengaruhi orang dengan sistem kekebalan yang kuat.

Gejala listeriosis biasanya berupa demam, nyeri otot, dan diare. Sedangkan, bagi ibu hamil, infeksi listeriosis kadang dapat memicu keguguran, bayi lahir mati, atau persalinan prematur.

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *