VipBandarQ Lounge Kata fobia rasanya sudah tidak asing di telinga. Istilah ini sangat melekat dengan rasa takut. Fobia memang merupakan gangguan kecemasan dan rasa takut berlebihan yang dialami oleh seseorang terhadap situasi atau objek tertentu. Objek tersebut bisa berupa benda, tempat, hewan, bahkan suatu situasi. Rasa takut yang berlebihan ini sangat berbeda reaksinya dengan rasa takut orang pada umumnya, lho!
Ada beberapa faktor yang memengaruhi munculnya fobia, seperti riwayat keluarga atau kejadian traumatis yang dialami seseorang di masa lampau. Seseorang yang memiliki fobia biasanya sangat menghindari objek tertentu yang mereka takuti tersebut. Hal ini tidaklah berlebihan karena memang dilakukan untuk menghindari kecemasan dan kepanikan berlebih yang dapat memicu timbulnya depresi. Inilah 8 fobia yang paling sering dialami oleh banyak orang dan berbeda dengan gejala ketakutan biasa.
Acrophobia (Takut pada Ketinggian)
Wajar jika kebanyakan orang akan merasa takut saat berada di tempat yang tinggi. Pada orang yang tidak memiliki fobia mungkin tidak akan timbul kecemasan atau panik yang berlebihan saat berada di ketinggian. Akan tetapi, berbeda halnya dengan seseorang yang mengalami acrophobia. Berada di ketinggian akan menyebabkan kecemasan yang hebat. VipBandarQ
Delansir Healthline, acrophobia menggambarkan ketakutan yang intens terhadap seseorang yang berada di ketinggian dan dapat menyebabkan seseorang mengalami kecemasan dan kepanikan yang cukup signifikan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa acrophobia menjadi salah satu fobia yang paling umum dan sering dialami oleh banyak orang.
Trypanophobia (Takut terhadap Jarum Suntik)
Namun, orang dewasa juga bisa mengalaminya, lho! VipBandarQ
Seseorang yang mengalami fobia ini akan mengalami kecemasan berlebihan seperti peningkatan detak jantung, naiknya tekanan darah, bahkan bisa membuat pingsan.
Social Phobia (Takut pada Keramaian)
Selain itu, faktor pola asuh orang tua yang terlalu mengekang juga bisa men jadi penyebabnya.
Ini sangat mengkhawatirkan dalam berbagai situasi sosial, bahkan dapat menyebabkan pengidapnya melakukan isolasi diri. Fobia sosial yang sangat parah dapat terjadi mulai dari interaksi yang paling sederhana, seperti memesan makanan di restoran atau menjawab telepon pun bisa menyebabkan kepanikan. Seseorang dengan fobia sosial ini berusaha keras untuk menghindari situasi publik.
Aerophobia (Takut untuk Terbang)
“Sayangnya, tidak ada penjelasan tunggal mengapa seseorang mengembangkan fobia seperti itu, ada banyak alasan potensial.”
Ada orang yang takut terbang, padahal mereka belum pernah naik pesawat sebelumnya atau pernah mengalami pengalaman negatif terkait tentang penerbangan sebelumnya.
Agoraphobia (Takut terhadap Suatu Situasi)
Kebanyakan orang yang mengidap agoraphobia akan mengalami satu atau lebih serangan panik yang menyebabkan mereka khawatir tentang serangan lain. Oleh karena itu, penderita agoraphobia sangat membutuhkan dukungan keluarga atau saudara saat berpergian ke tempat umum.
Astraphobia (Takut terhadap Petir atau Kilat)
Seseorang yang berada di luar ruangan biasanya akan mencari tempat berteduh saat terjadi kilat. Namun, berbeda dengan penderita astraphobia. Mereka akan mengalami serangan panik seperti gemetar, jantung berdebar, bahkan tubuh mati rasa saat terlihat kilat dan terdengar suara petir.
Hal ini dapat terjadi pada semua usia meskipun lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Pada penderita astraphobia, badai petir dapat menyebabkan reaksi yang sangat ekstrem dan sangat sulit untuk dikendalikan.
Mysophobia (Takut terhadap Kuman)
Menjaga kebersihan adalah suatu hal yang wajib dan sangat baik untuk kesehatan tubuh. Fobia tersebut merupakan gangguan kecemasan berlebihan terhadap kontaminasi kuman, bakteri, kotoran, dan debu.
Pada akhirnya menyebabkan mereka mengalami ketakutan berlebih.
Penggunaan produk antibakteri dan disinfektan yang berlebihan juga dapat menyebabkan penyebaran infeksi baru yang resisten. Selain itu, anak-anak yang tidak terpapar kuman lebih cenderung mengembangkan alergi.
Zoophobia (Takut pada Hewan Tertentu)
Zoophobia biasanya terjadi pada seseorang yang pernah mengalami trauma atau insiden selama masa kanak-kanak yang berhubungan dengan hewan. Alasannya beragam. Bagi penderita yang memiliki zoophobia biasanya sering takut terhadap hewan jenis reptil, amfibi, dan serangga.
Sebaiknya, jika kamu merasa cemas dan takut berlebihan pada suatu hal segera konsultasikan ke psikolog untuk mendapat penanganan yang lebih tepat.