BERITA UNIK

Fabio Cannavaro, Kapten yang Antarkan Italia Juara Piala Dunia 2006

VIP BandarQ –  Fabio Cannavaro menjadi karang yang tangguh selama pagelaran Piala Dunia 2006. Ia menjadi aktor penting timnas Italia saat menjadi juara Piala Dunia 2006 usai mengalahkan Prancis lewat adu penalti di partai puncak.

Menariknya, kunci keberhasilan Italia untuk merengkuh trofi Piala Dunia 2006 saat itu tidak terletak pada barisan penyerang. Padahal, Gli Azzurri saat itu memiliki barisan penyerang kelas dunia, seperti Luca Toni, Alberto Gilardino, Alessandro Del Piero, hingga Vincenzo Iaquinta.

Akan tetapi, sosok yang menjadi kunci keberhasilan Italia terletak pada kapten Gli Azzurri, yakni Fabio Cannavaro. Aksinya yang tangguh menggalang lini pertahanan Gli Azzurri dan hanya kebobolan dua gol selama turnamen, ia pun di juluki sebagai “Tembok Berlin”.

Catatan tersebut jelas membuat Fabio Cannavaro menjadi bek tengah terbaik dalam kompetisi tersebut. Padahal, usia pemain Juventus saat itu bisa di bilang sudah tidak muda karena telah menginjak umur 33 tahun.

Di akui Sebagai Legenda

Dalam sebuah wawancara, Cannavaro menyampaikan bahwa dirinya mengaku sangat gembira bisa mengantarkan Italia meraih trofi Piala Dunia 2006. Bahkan, Cannavaro mengaku kini menjadi legenda sepak bola hanya karena memenangi Piala Dunia.

“Saat itu ada euforia dan kegilaan melewati garis finis. Anda tidak bisa langsung menerima semuanya dan bertahun-tahun kemudian, Anda dapat menghargai bahwa sejarah sedang di tulis.” ucap Cannavaro dilansir FIFA+.

“Peristiwa itu mengubah kami dari pemain biasa menjadi legenda, itu sebabnya kami bersemangat tentang hal itu, bahkan hari ini,” ujar Cannavaro melanjutkan.

Meraih Ballon d’Or

VIP BandarQ – Cannavaro menjalani musim 2005/06 dengan cara yang fantastis, bersama skuat Juventus, ia berhasil merengkuh dua scudetto. Kemudian, dia juga menjadi kapten timnas Italia saat meraih juara di Piala Dunia 2006.

Lalu, karier Cannavaro berlabuh ke klub raksasa Spanyol yaitu memperkuat Real Madrid dan kemudian memenangkan Pemain Terbaik Dunia FIFA pada tahun itu. Dia mengumpulkan 498 poin pada dan berhasil mengalahkan pemain hebat seperti Zinedine Zidane dan kompatriotnya, Gianluigi Buffon.

Pada 27 November 2006, pemain Italia itu menjadi bek ketiga dalam sejarah sepakbola yang memenangkan penghargaan Ballon d’Or. Sampai sekarang, dia adalah bek terakhir yang memenangkan Ballon d’Or.

Ingin Menghadapi Prancis Kembali

Ketika di tanya pertandingan mana yang akan dia pilih untuk diputar ulang jika dia memiliki kesempatan, dia menjawab tentu tidak akan mengulangi pertandingan melawan Jerman karena itu sempurna, dan untuk melakukannya lagi persis seperti yang terjadi adalah tidak mungkin.

“Sebaliknya, saya akan memutar ulang pertandingan melawan Prancis. Kami terlalu tegang, baik sebelum dan selama pertandingan, bahkan lelah, jujur saja. Dan kami tidak bermain sebaik itu. Tapi kami menang dan itu yang terpenting. Namun demikian, saya ingin menghadapi mereka lagi dan memenangkannya dalam waktu regular,” ujarnya.

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *