Uncategorized

Buntut Johnny Depp Menang Gugatan Hukum, Washington Post Tambahkan Catatan Khusus di Artikel Amber Heard

Ekspresi Amber Heard ketika Johnny Depp dinyatakan menang di kasus pencemaran nama baik.

VipbandarQ Lounge
Buntut Johnny Depp Keputusan memenangkan gugatan hukum yang diajukan Johnny Depp terhadap Amber Heard berbuntut panjang. The urut kebagian getahnya. Pihk redaksi baru-baru ini diketahui menambahkan catatan tambahan atas artikel op-ed Amber Heard yang dipublikasikan pada Desember 2018.

Dalam artikel itu, Heard mengulas tentang pengalamannya menjadi penyintas kekerasan dalam rumah tangga. Namun, pihak Depp menuding artikel itu telah mencemarkan nama baiknya. 

Pada Kamis, 2 Juni 2022, Sabtu (4/6/2022), versi digital op-ed Heard telah diubah dengan catatan editor yang berbunyi, “Pada tahun 2019, Johnny Depp menggugat Amber Heard atas pencemaran nama baik yang timbul dari op-ed 2018 ini. Pada 1 Juni 2022, setelah persidangan di Fairfax County, Va. Circuit Court, juri memutuskan Heard bertanggung jawab atas tiga tuduhan atas pernyataan berikut, yang dik laim Depp salah dan memfitnah:

(1) ‘Saya berbicara menentang kekerasan seksual — dan menghadapi kemarahan budaya kita. Itu harus berubah.’

(2) ‘Kemudian dua tahun lalu, saya menjadi figur publik yang mewakili kekerasan dalam rumah tangga, dan saya merasakan kemurkaan budaya terhadap perempuan yang berbicara.’

(3) ‘Saya memiliki sudut pandang yang langka untuk melihat, secara real time, bagaimana institusi melindungi pria yang dit uduh melakukan pelecehan.’

Juri secara terpisah menemukan bahwa Depp, melalui pengacaranya Adam Waldman, telah mencemarkan nama baik Heard dalam salah satu dari tiga tuntutan pada gugatan baliknya. Atas hal itu, Heard juga berhak mendapatkan dua juta dolar AS. Heard juga berencana naik banding atas putusan tersebut.

Respons Ahli

Amber Heard dala persidangan melawan Johnny Depp, 1 Juni 2022.  (Evelyn Hockstein/Pool via AP)

Analis hukum Emily D. Baker berpendapat tindakan yang diambil Washington Post sebagai langkah pintar. Ia mengapresiasi media itu untuk hanya menambahkan catatan editor daripada menghapus sepenuhnya karena artikel itu tetap diperlukan sebagai pembelajaran.

“Karena kasus ini banyak ditonton dan di komentari, saya pikir op-ed masih di perlukan untuk konteksnya. Saya menghargai bahwa mereka memasang pemberitahuan daripada menghapus op-ed. Dan saya menghargai bahwa mereka memasukkan, dengan spesifik, persis pernyataan yang di anggap mencemarkan nama baik.”

Sementara, Roy Gutterman, seorang profesor di Departemen Newhouse Universitas Syracuse dan Direktur Tully Center for Free Speech, mengatakan dalam siaran pers bahwa putusan itu “mengejutkan” bagi sebagian orang.

“Pada titik ini sulit untuk menilai efek jangka panjang dari keputusan ini terhadap undang-undang pencemaran nama baik dan apakah itu akan membuat pembicara dan penulis di masa depan tidak dapat mengatasi masalah yang berpotensi kontroversial. Saya pikir itu mungkin memiliki efek yang mengerikan,” kata Gutterman.

“… Klaim pencemaran nama baik di dasarkan pada pernyataan di kolom surat kabar. Kesaksian selama berminggu-minggu terkadang menyeramkan dan bahkan menghibur, tapi saya tidak yakin itu cukup membuktikan apa pun selain fakta bahwa dua bintang film memiliki hubungan yang sangat tidak stabil,” ia menambahkan.

Rentetan Kekalahan Depp

Persidangan Johnny Depp vs Amber Heard. (AP Photo/Steve Helber, Pool)

Kasus hukum ini bukan yang pertama di ajukan Depp. Pada November 2020, Depp kalah dalam kasus pencemaran nama baik yang di ajukannya di Inggris. Ia menuntut tabloid Inggris, The Sun, karena menyebutnya sebagai ‘pemukul istri’ dalam judul.

Heard kemudian bersaksi untuk mendukung klaim tersebut. Hakim di London memutuskan media tersebut ‘secara substansial benar’. Pada Maret 2021, upaya Depp untuk membatalkan keputusan itu di tolak. Dalam kasus ini, Depp menggugat langsung Heard, bukan koran itu.

Selama persidangan, Heard mengungkapkan bahwa American Civil Liberties Union menulis draf pertama dari op-ed, dan beberapa tim pengacara memeriksanya sebelum di selesaikan pada saat itu. Heard bersaksi bahwa dia tidak menulis atau menyetujui judul yang di gunakan pada versi online, yang mencakup istilah “kekerasan seksual” dan berbeda dari yang dig unakan di surat kabar cetak.

Namun, Heard ikut mencuit tautan ke artikel yang menonjolkan kata ‘kekerasan seksual’ lewat media sosialnya. Sementara, judul dalam versi cetaknya berbunyi, “Momen transformatif bagi wanita.”

“Saya bermaksud untuk merahasiakannya ketika ini di terbitkan. Saya tidak pernah secara terbuka menuduh [Depp] tentang itu,” kata Heard tentang referensi “kekerasan seksual”.

VIpbandarQ Register
BINGUNG MAU DEPOSIT TAPI ATM JAUH ?
MANFAATKAN E-WALLET ATAU PULSAMU SEKARANG JUGA !
DEPOSIT MUDAH DAN NYAMAN TANPA RIBET
HANYA DI VIPBANDARQ, GABUNG SEKARANG JUGA !
MENERIMA DEPOSIT SELURUH BANK YANG ADA DI INDONESIA !
📱 VIA PULSA TELKOMSEL & XL POTONGAN TERMURAH !
📞 WA : +6281381734654 /bit.ly/vipsuper8aaa

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *