VIPBANDARQ-Bocah SD Tempuh 115 Km dengan Becak Butut Demi Kesembuhan Ayah, Kisahnya Bikin Menangis Bocah SD Tempuh 115 Km dengan Becak Butut
Bocah SD
Perjuangan seorang anak yang masih duduk di sekolah dasar (SD). Bocah dari Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, itu membantu orang tuanya yang sedang sakit Bocah SD Tempuh 115 Km dengan Becak Butut
Sebuah kisah yang menyayat hati datang dari yang paling ujung utara Pulau Sumatera, tepatnya di Bireuen, Provinsi Aceh.
Kisah tersebut diunggah oleh akun Facebook Azmi Murtala dan langsung menjadi viral setelah disukai dan dikomentari ratusan netizen.
Azmi memperlihatkan perjuangan seorang anak sekolah dasar (SD). Bocah dari Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, itu membantu orang tuanya yang sedang sakit.
Bocah kecil bernama Rahmad Aulia itu seharusnya bersekolah seperti teman sebayanya. Tapi dia memilih merawat sang ayah.
Rahmad yang masih kelas 6 SD nekat mengendarai becak motor (bentor) untuk mengantarkan ayahnya yang sakit ke Kabupaten Aceh Utara.
Dalam foto-foto yang dibagikan Azmi, Rahmad terlihat berhenti di pinggir jalan Medan-Banda Aceh tepatnya di Peusangan, Bireuen.
Di atas bentor tua miliknya, bocah tersebut termenung sambil sesekali menyemangati ayahnya yang sedang terbaring menahan sakit.
Hasil wawancara singkat dengan Rahmad, terungkap kehidupan bocah itu dan keluarganya yang sungguh miris dan mengharukan.
Setiap 10 hari sekali, Rahmad membawa ayahnya dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Cut Mutia, Aceh Utara, dengan becak tua.
Di rumah sakit tersebut, ayahnya menjalani perawatan sedot cairan yang ada di tubuhnya. Entah penyakit apa yang mendera ayah Rahmad hingga harus menjalani perawatan seperti itu.
” Perjalanan dengan menggunakan becak motor memakan waktu delapan jam lebih, itu jelas bukan waktu yang singkat. Apalagi seorang anak kecil berumur 11 tahun yang mengendarainya,” tulis Azmi.
Untuk biaya mengantar dan berobat ayahnya tersebut, Rahmad Aulia menggunakan uang dari hasil bekerja membantu menarik pukat.
” Dia selalu menyimpan untuk keperluan berobat ayahnya dan sekolah kakak satu-satunya,” kata Azmi.
Rahmad hanya tinggal bersama ayah dan kakaknya. Sementara ibunya sudah duluan menghadap sang Ilahi.
Makanya, sekarang Rahmad dan kakaknya yang harus merawat bapaknya yang sakit sudah bertahun-tahun.
Rahmad memilih Rumah Sakit Cut Mutia karena hanya RS itu yang punya alat medis untuk menangani ayahnya, selain Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh.