Uncategorized

Banteng Moncong Putih dan Halo Puan Intensif Bergerak di Garut, Ada Apa?

Ketua DPD PDIP Garut Yuda Puja Turnawan tengah memberikan paket makanan tambahan bagi ibu hamil dan menyusui di sela-sela reses yang dibungkus dalam kegiatan penyuluhan kesehatan pencegahan stunting. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

VipbandarQ Lounge
Banteng Moncong Putih Program ‘Bulan Pencarian Balita Stunting 2022’ yang di gelar Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, selama Juni, menjadi ladang amal sekaligus bakti kalangan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Garut, untuk lebih mendekatkan bagi masyarakat.

Selain penyuluhan kesehatan ibu hamil dan menyusui, partai besutan Megawati Soekarno Putri itu, membagikan sekitar 2.000 butir telur ayam bagi balita, termasuk ratusan paket pemberian makanan tambahan (PMT) yang di berikan relawan ‘Halo Puan’.

“Tentu harapan kita pemerintah daerah bisa mengalokasikan pemberian PMT sampai beberapa bulan ke depan,” ujar Yudha Puja Turnawan, Anggota DPRD Garut di sela-sela reses terakhir di GOR Desa Wanaraja, Garut, Jumat (10/6/2022).

Menggunakan telah serba hitam bergambar logo partai khas kebesaran partai, puluhan relawan Yudha dan ‘Halo Puan’, tampak wara-wiri membagikan ribuan telor dan paketan PMK berisi kacang hijau, bubuk daun kelor dan makanan bergizi lainnya.

“Berdasarkan penelitian telou sangat efektif mencegah stunting bagi balita selama proses masaknya higienis seperti itu,” kata Ketua DPC PDIP Garut itu.

Sementara pemilihan daun kelor (Moringa oleifera) dalam pencegahan stunting, karena tingginya kandungan vitamin dan kalsium yang bisa di serap tubuh dari tanaman suku Moringaceae itu.

“Bubuk kelor ini vitamin A nya 7 kali lebih banyak dari wortel, kalsium nya 3 kali lebih banyak yang di kandung susu dan vitamin C nya juga 7 kali banyak daripada buah jeruk,” kata dia.

Manfaat Makanan Tambahan Bagi Balita

Ratusan ibu hamil dan menyusui tengah mengikuti  penyuluhan kesehatan di sela-sela reses anggota DPRD Garut Yuda Puja Turnawan di Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Tak mengherankan, sejak uji laboratorium di keluarkan kalangam kampus, FAO selaku badan pang;an dunia merekomendasikan penggunaan daun atau serbuk daun kelor, sebagai taman super Food; Ata kaya gizi dalam penanganan balita stunting di seluruh dunia.

“Di sini juga ada edukasi bagaimana mengolah bubuk kelor tersebut bisa di kombinasikan, misalnya bisa menjadi puding, bubur; sumsum dan lainya, sehingga balita juga tidak alergi mengkonsumsi,” papar dia.

Menurutnya, pencegahan gejala stunting pada balita harus di lakukan secara menyeluruh, tidak hanya melulu soal asupan gizi, namun di mulai saat perkembangan janin di dalam perut ibu.

“Memang harus ada edukasi melalui penyuluhan agar memberikan informasi yang penting bagi mereka,” kata dia.

Berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan RI, dari sekitar 215 ribu balita di Garut, 70 ribu-an lebih atau sekitar 35 persen di antaranya, terjangkit gejala stunting atau balita cebol.

“Melalui kegiatan bulan pencatatan stunting ini kita bisa mengetahui secara rill balita stunting by name by adress,” kata dia.

Menjawab Rilis Kemenkes RI

Perwakilan ibu hamil dan menyusui selepas mendapatkan paket makanan tambahan dan telor di sela-sela reses sekaligus penyuluhan kesehatan pencegahan stunting di Aula Desa Wanaraja, Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Kepala Dinas Kesehatan Garut Maskut Farid menambahkan, untuk menjawab rilis Kemenkes RI itu, seluruh ;elemen masyarakat termasuk lingkungan Pemda Garut, tengah gencar melaksanakan bulan pencarian balita stunting.

“Setelah datanya benar-benar di temukan, kami ingin melakukan pengobatan secara berkala, sehingga mudah-mudahan ;Garut bisa bebas stunting Desember mendatang,” kata dia.

Menurutnya, salah satu faktor tingginya angka stunting akibat rendahnya pemberian makanan ;bergizi, termasuk makanan tambahan pada balita selama masa pertumbuhan berlangsung.

“Pemberian asupan gizi tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi semua stakeholder masyarakat juga,” pinta dia.

“Saya melihat reses anggota dewan sangat positif jika d i isi dengan program pengentasan stunting seperti ini,” kata dia.

Ibu paruh baya itu menilai, penyebaran stunting di tengah masyarakat bisa di putus; dengan penanganan yang tepat, termasuk perubahan pola hidup, serta asupan gizi yang seimbang bagi masyarakat.

“Mencegah pernikahan dini juga penting, agar anak yang di hasilkan benar-benar optimal,” ujar dia mengingatkan.

VIpbandarQ Register
BINGUNG MAU DEPOSIT TAPI ATM JAUH ?
MANFAATKAN E-WALLET ATAU PULSAMU SEKARANG JUGA !
DEPOSIT MUDAH DAN NYAMAN TANPA RIBET
HANYA DI VIPBANDARQ, GABUNG SEKARANG JUGA !
MENERIMA DEPOSIT SELURUH BANK YANG ADA DI INDONESIA !
📱 VIA PULSA TELKOMSEL & XL POTONGAN TERMURAH !
📞 WA : +6281381734654 /bit.ly/vipsuper8aaa

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *