BERITA UNIK

Disukai Banyak Orang, Makanan Ini Ternyata Bisa Menyebabkan Stroke

VipBandarQ Lounge Angka penyakit tidak menular semakin meningkat dari tahun ke tahun. Salah satunya adalah stroke.

Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan RI, Angka penyakit tidak menular menurut keterangan dari Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Cut Putri Arianie, MHKes, stroke menjadi penyebab kematian peringkat pertama di Indonesia, disusul dengan penyakit jantung.

Seseorang bisa terkena stroke akibat suplai darah ke otak berkurang akibat adanya penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau karena pembuluh darah pecah (stroke hemoragik). Penderitanya dapat mengalami kelumpuhan hingga kematian.

Di antaranya dengan menghindari atau membatasi konsumsi jenis makanan yang bisa menyebabkan stroke.

Makanan yang mengandung lemak jahat

Jenis lemak jahat yang terkandung dalam makanan terdiri dari lemak trans dan lemak jenuh. Keduanya bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL).

Bahaya lemak trans telah diteliti dan dilaporkan dalam jurnal Diabetology & Metabolic Syndrome. Kesimpulannya, penambahan asupan energi yang diperoleh dari lemak trans berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 23 persen.

Sayangnya, banyak produk makanan di sekitar kita yang mengandung lemak trans setidaknya hampir 0,5 gram, yang membuat konsumsi lemak trans dalam sehari bisa melebihi batas.

Beberapa jenis makanan yang tinggi akan kandungan lemak trans antara lain adalah, donat, cookies, atau makanan yang dipanggang, keripik, popcorn, makanan yang digoreng dengan suhu tinggi serta menggunakan minyak yang telah berulang kali dipakai, margarin, mentega, creamer, piza, dan jenis makanan cepat saji lainnya.

Misalnya susu dan krim tinggi lemak, mentega, daging merah, dan kulit ayam.

Mengurangi asupan yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh selain bisa menurunkan tingkat kolesterol, juga dapat mencegah hipertensi, yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit stroke.

Penurunan tekanan darah sistolik yang meskipun kecil, misalnya 2 mmHg, tetapi bisa mengurangi tingkat kematian akibat stroke hingga 6 persen, dan penyakit jantung koroner sebanyak 4 persen.

Dengan kata lain, mengurangi makanan kolesterol tinggi akan berpengaruh signifikan terhadap penurunan risiko stroke.

Makanan asin

Mengutip Healthline, garam meja mengandung sekitar 40 persen natrium. Asupan natrium berdasarkan rekomendasi AHA tidak melebihi 2.300 miligram per hari, yaitu setara dengan 1 sendok teh garam.VipBandarQ

Walaupun kamu sudah berusaha membatasi pemakaian garam meja saat memasak, kamu tetap bisa memiliki asupan garam berlebih lewat konsumsi berbagai pangan olahan ataupun makanan kemasan.

Untuk menurunkan risiko stroke, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah membatasi konsumsi garam. Berdasarkan studi, pengurangan konsumsi garam skala sedang bisa memberi pengaruh yang signifikan.

Makanan dan minuman manis

Melansir laman resmi Stroke Association, kandungan gula berlebih dalam darah bisa merusak pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah jadi kaku, serta memicu terjadinya penumpukan lemak. Kondisi tersebut mendorong terjadinya penggumpalan darah, dan jika terjadi di otak bisa memicu stroke.

Daging merah

Walaupun rasanya enak, ada baiknya hindari mengonsumsi daging merah terlalu sering. Sebaliknya, mengonsumsi sumber protein selain daging merah bisa menurunkan risiko stroke.

Penelitian tersebut menyimpulkan, mengganti satu porsi daging merah dengan satu porsi daging unggas per hari mampu menurunkan risiko stroke hingga 27 persen. Selain bisa menambah variasi rasa, juga penting untuk mencegah stroke.

Angka penyakit tidak menular

Makanan cepat saji

Supaya terhindar dari sindrom metabolik, para ahli menyarankan olahraga teratur dan diet seimbang. Bila ya, sebaiknya kurangi dan batasi.VipBandarQ

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *