VIPBANDARQ LOUNGE – Juara? Anda belum pernah mendapatkan juara? dan Anda ingin menjadi sang juara ? Hanya disini anda bisa mendapatkan metode-metode untuk meraih juara. Kita yang terlahir ke dunia sudah menyandang status sebagai Sang Juara. Mengapa demikian? Mari bersama kita teliti pernyataan tersebut.
Coba kita perhatikan! Kita manusia terlahir ke dunia sebagai individu yang terbentuk dari perpaduan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Sel kelamin jantan disebut sebagai sperma dan sel kelamin betina disebut sebagai sel telur.
Dimana satu sel telur diperebutkan oleh jutaan sperma untuk dibuahi. Pertemuan keduanya terjadi pada kompetisi yang paling hebat di tuba fallopi. Kompetisi ini menuntut jutaan sperma untuk mampu bersaing sampai di finish terlebih dahulu. Namun sampai sebagai yang pertama saja tidaklah cukup, tetapi juga harus mampu menembus sel telur hingga dapat membuahinya.
Baca Juga: 3 [Cara] Menjadi Juara Ketika Berkuliah, Silahkan Dicoba!
Coba bayangkan betapa hebatnya kita. Kita anggap saja pertandingan ini sebagai pertandingan lomba lari tingkat internasional. Bahkan di perlombaan yang begitu sengit pun kita sudah mampu melewatinya menjadi yang tercepat. Apalagi jika kita berhasil menembus pita yang menjadi titik perhentian. Wow sungguh luar biasa perjuangan kita, bukan ?
Saya dan anda adalah pejuang yang handal! Hanya saja perjuangan itu tidak berhenti sampai disitu. Dalam mengembangkan potensi diri kita harus bersaing lagi untuk mempertahankan gelar yang sudah kita sandang seperti yang saya uraikan diatas. Namanya juga hidup, harus ada pahit-pahitnya dong!
Don’t waste your time! Hidup yang tak lekang dari kompetisi mengharuskan kita untuk tetap tekun dan berusaha agar kelak kita dapat menjadi teladan yang patut untuk dicontoh. ( AGEN POKER )
Adapun beberapa metode untuk meraih juara adalah :
1.Tekun dan Berusaha
Untuk melangkah setapak, kita harus bertekun dan berusaha dengan mengeluarkan segala kemampuan yang kita miliki. Ibaratnya sedang dalam situasi peperangan, kita harus dapat melindungi diri kita dari serangan musuh dengan cara berhati-hati dan mengeluarkan senjata yang kita miliki.
Tipsnya sebelum kompetisi dimulai kita harus membuat schedule belajar dengan memberi porsi pada saat belajar agar kita dapat menguasai satu per satu materi. Sob, jika ingin kompetisi berjalan dengan lancar maka belajarnya jangan dipending mulu sampai H-1, ok ?
2.Kumpulkan Niat dan Tujuan
Dalam mengikuti suatu kompetisi, terkadang terdapat suatu hal yang dapat menghentikan langkah kita. Namun pada dasarnya, jika kita sudah memiliki tujuan maka berbagai hal yang dapat mengendorkan semangat untuk memenangkan kompetisi tidak akan mengguncangkan niat kokoh kita
3.Yakin pada Diri Sendiri
Optimis adalah sesuatu hal yang harus ada pada pendirian kita sendiri. Dimana optimis mampu memberikan kita semangat yang kokoh untuk mengikuti suatu kompetisi. Optimis selalu berhubungan pada kemampuan yang kita miliki sehingga sering sekali kita mengurungkan niat untuk mengikuti suatu kompetisi
Well, Kita tak perlu malu pada kemampuan yang kita miliki saat ini. Karena belajar itu tidak dibatasi waktu dan usia. Belajar lagi dan belajar terus! Katakan dengan lantang “Aku Pasti Bisa!”
4.Berani Gagal
Pejuang yang hebat adalah pejuang yang berani gagal yang mana dia tidak malu kalah dalam pertempuran. Dalam kompetisi, tiap peserta berhak untuk menang dan berhak untuk kalah. Jika kita berada dalam posisi kalah, maka kita harus mampu menerima segala kekalahan dan belajar dari pengalaman dengan pandangan yang positif. Sorakkan “Maju Terus !”
5.Berdoa
Untuk sampai pada garis finish kita tidak hanya membutuhkan point 1,2,3 dan 4. Ingat ya sobat, setelah berusaha semaksimal mungkin langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah berdoa.
Ada begitu banyak perlombaan yang saya ikuti, dan sebagian besar saya kalah dalam perlombaan tersebut. Jika ditanya mengenai pengalaman menjadi sang juara, saya tak segan-segan berbagi beberapa tips kepada pendengar yang setia.
Saya pernah menjuarai perlombaan baca puisi antar sekolah pada saat menduduki bangku sekolah menengah pertama. Mendapat pujian sebagai seorang pujangga yang begitu puitis masih utuh di ingatan saya. Soraian dan senyuman yang dipaparkan kepada saya menambah semangat saya dan menyadarkan saya bahwa perjuangan belum selesai sampai sini. Pengalaman yang sudah terlalu tua untuk diceritakan
