Vip Bandar QQ Lounge – Upaya Pemecahan Rekor Dunia yang Malah Berujung Bencana, Manusia boleh berusaha, namun Tuhan yang menentukan. Pepatah tersebut pada gilirannya memiliki arti bahwa sekuat apapun manusia berjuang, selalu ada peluang bahwa hasil dari perjuangan tersebut tidak selalu berakhir sesuai dengan keinginan pelakunya. Berikut ini adalah 4 contoh upaya pemecahan rekor yang dilakukan oleh manusia, namun kemudian malah berujung petaka. Vip Bandar QQ Online
Domino Rubuh Terbanyak di Dunia
Domino adalah sejenis kepingan berbentuk persegi panjang yang di lengkapi dengan pola-pola berbentuk lingkaran. Masing-masing domino memiliki jumlah pola lingkaran yang berbeda-beda.
Selain di mainkan dengan cara mengadu jumlah lingkarannya, domino juga bisa di mainkan dengan cara di tempatkan dalam posisi berbaris. Saat domino yang berada di posisi paling ujung di dorong hingga rubuh, domino-domino lain yang ada di sebelahnya akan ikut rubuh secara beruntun.
Pada bulan Oktober 2005, sejumlah relawan dan kru dari perusahaan acara televisi Endemol berencana membuat rekor domino rubuh terbanyak di dunia. Untuk menciptakan rekor ini, mereka menyiapkan domino berjumlah 1.155.156 keping di Leeuwarden, Belanda.
Sebelum domino-domino tersebut di robohkan, domino-domino tadi harus di tata dulu sedemikian rupa supaya satu domino cukup untuk merubuhkan semua domino. Maka, mereka pun mulai menata domino-domino tadi di sebuah tempat pameran khusus. Rencananya domino-domino tersebut akan di robohkan pada hari yang sudah di tentukan.
Rencana tersebut sayangnya tidak berjalan sesuai keinginan gara-gara munculnya tamu tak di undang : burung pipit. Burung tersebut hinggap pada salah satu domino sehingga sebanyak 23 ribu domino di sekitarnya runtuh secara beruntun.
Petugas yang ada di tempat tersebut sontan mencoba menangkap burung tersebut. Saat burung mungil tersebut sudah berada dalam posisi terpojok, burung itu pun kemudian di bunuh memakai senapan.
Tindakan membunuh burung pipit tersebut lantas memunculkan masalah baru karena pihak penyelenggara kini ganti menuai banjir kecaman. Sejumlah anggota panitia bahkan ada yang sampai menerima ancaman pembunuhan.
Berjalan Massal di Atas Api
Pada bulan Juli 2004, sebuah acara penggalangan dana di lakukan supaya uang yang terkumpul bisa di gunakan untuk membeli beberapa unit alat kejut jantung. Alat tersebut rencananya bakal di sumbangkan ke Order St. John, sebuah yayasan ambulans di Selandia Baru.
Salah satu sajian utama dalam acara tersebut adalah berjalan di atas bara api secara beramai-ramai. Sajian acara ini rencananya juga bakal di masukkan ke dalam rekor dunia untuk kategori jumlah orang terbanyak yang berjalan di atas bara api.
Jalur bara api tersebut memiliki panjang total 3,5 meter. Saat acara tersebut selesai di gelar, lembaga rekor Guiness mencatat kalau ada 341 orang yang berjalan melintasi bara api. Namun seusai acara, timbul masalah baru karena ternyata ada 28 orang yang terkena luka bakar pada kakinya seusai mengikuti acara ini.
Sebelum acara di langsungkan, panitia sekaligus dokter John Campbell sudah mewanti-wanti kalau masing-masing peserta hanya boleh berjalan maksimal 4 langkah di atas api dengan durasi maksimum 1 detik setiap langkahnya.
Campbell juga meminta supaya jalur bara apinya memiliki panjang maksimal 3 meter, namun ternyata panitia malah menyiapkan jalan sepanjang 3,5 meter. Akibatnya, sebagian di antara peserta pun mengalami luka bakar pada kakinya.
Upaya Pemecahan Rekor Dunia yang Malah Berujung Bencana, Masalah semakin runyam karena para korban cedera tersebut harus menjalani perawatan di rumah sakit dengan biaya pengobatan yang tidak murah. Jumlah total biaya pengobatan tersebut mencapai 1.000 dollar Selandia Baru. Padahal jumlah uang yang berhasil di kumpulkan dari acara tersebut tidak sampai 1.000 dollar. Apes.
Tarik Tambang dengan Jumlah Peserta Terbanyak
Tarik tambang adalah olah raga sederhana yang kerap di lakukan di acara-acara semisal outbound. Metode permainannya yang sederhana namun menuntut kekompakan menyebabkan acara ini cocok di lakukan untuk melatih fisik sembari mempererat hubungan satu sama lain.
Tarik tambang sepintas nampak sebagai olah raga yang tidak berbahaya. Kalaupun ada yang cedera, biasanya cederanya tidak jauh-jauh dari lecet pada tangan atau luka akibat tidak sengaja terjatuh saat masih memegang tali.
Namun realita di lapangan menunjukkan kalau tarik tambang ternyata bisa membawa resiko kematian bagi pelakunya. Pada bulan Oktober 1997 misalnya, sebanyak 1.600 orang melakukan tarik tambang secara bersama-sama di Taiwan.
Karena tali yang mereka gunakan tidak cukup kuat untuk menahan beban tarikan dari orang sebanyak itu, tali pun terputus sehingga sebanyak lebih dari 40 peserta mengalami cedera. Salah satu di antara mereka bahkan mengalami cedera pada ulu hati dan tulang punggungnya.
Namun peristiwa tersebut masih belum seberapa jika di bandingkan dengan peristiwa yang terjadi pada tahun 1995 di Frankfurt, Jerman. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 650 anggota pramuka setempat melakukan tarik tambang bersama dengan maksud memecahkan rekor dunia.
Upaya Pemecahan Rekor Dunia yang Malah Berujung Bencana, Saat aksi tarik menarik tengah seru-serunya berlangsung, tali tersebut terputus. Akibatnya, sebanyak 102 orang mengalami cedera, sementara 2 orang harus kehilangan nyawanya akibat terjatuh ke tanah dan tertindih oleh teman-teman di depannya.
Menerbangkan Balon Terbanyak
Balon nampak seperti benda yang tidak berbahaya. Namun peristiwa yang terjadi pada tahun 1986 ini menunjukkan kalau balon bisa menjadi senjata pembunuh massal. Peristiwa naas tersebut mengambil tempat di Cleveland, Amerika Serikat.
Semuanya bermula ketika kota Cleveland menggelar acara penggalangan dana supaya bisa menaikkan citra kota tersebut. Akibat polusi lingkungan, menjamurnya kriminalitas, dan menurunnya sektor industri logam di Cleveland, semakin banyak penduduk Cleveland yang pergi meninggalkan kotanya sendiri.
Acara yang di maksud lantas di gelar pada tahun 1986 dengan menyandang nama Balloonfest ’86. Sesuai dengan namanya, acara ini memang bakal turut di warnai dengan aksi pelepasan balon secara massal.
Awalnya pihak panitia berencana melepas 2 juta balon sekaligus ke udara. Namun akibat cuaca buruk, balon yang di lepas jumlahnya “hanya” sekitar 1,4 juta balon. Jumlah tersebut sekaligus menjadikan Balloonfest ’86 sebagai acara pelepasan balon dengan jumlah terbanyak di dunia.
Namun kebanggaan tersebut dengan cepat berubah menjadi bencana. Saat balon-balon tersebut mengempis dan jatuh ke tanah, balon-balon tadi mengganggu pandangan para pengguna jalan sehingga timbullah kecelakaan.
Di peternakan kuda, sejumlah kuda yang sebelumnya tidak pernah melihat balon sebanyak itu merasa panik sehingga mereka bertingkah liar dan mencederai di rinya sendiri. Di Bandara Burke Lakefront, bandara harus di tutup selama setengah jam akibat banyaknya balon yang memenuhi lintasan bandara.
Upaya Pemecahan Rekor Dunia yang Malah Berujung Bencana, Bukan hanya penduduk Amerika Serikat yang di pusingkan oleh invasi balon ini. Sejumlah balon juga ada yang tertiup angin hingga menyasar ke Kanada. Di sana, balon-balon tersebut mengotori pantai dan danau setempat. Akibat insiden ini, pihak penyelenggara pun di paksa mengeluarkan uang hingga jutaan dollar sebagai biaya ganti rugi.