VipBandarQ Lounge Tinggal di Indonesia berarti tinggal dengan berbagai suku dan ragam bahasa. Selain itu kita juga harus mempelajari berbagai ajaran dari setiap daerah yang berbeda. Karena sangat banyak ilmu yang dimiliki daerah lain yang tidak dimiliki oleh daerah kita. Oleh karena itu, Tinggal di Indonesia berarti kita juga harus mau belajar tengtang daerah lainnya.
Berikut beberapa peribahasa dari Makassar yang memiliki makna mendalam yang dapat kita jadikan sebagai pegangan hidup.
Apprika naiki ri langika (meludah ke atas langit)
Peribahasa ini mengandung makna sebagai seseorang yang ingin mencelakakan orang lain, namun perbuatan buruknya itu kembali kepada dirinya sendiri.
Kammai batu panggaluguna kuakluk naung (bagaikan batu kutelan turun)
Sebagai seorang individu, sudah seharusnya kita menjadi pribadi yang memiliki sifat sabar meskipun kita sedang mengalami musibah yang cukup sulit. Nah, peribahasa yang satu ini mengajarkan kita untuk selalu memiliki sifat yang sabar sekalipun musibah yang kita hadapi cukup menyakitkan di hati.
La tommo akjekneka basa (hanya orang mandi saja yang basah)
Makna peribahasa yang satu ini merujuk pada kondisi ketika kita sedang berada di tengah-tengah masalah. Saat kita sedang mengalami masalah, jangan suka melibatkan orang-orang yang tidak tahu menahu mengenai masalah tersebut.
Jekneka cinik ia tonja nanaik ia tonja nanaung (lihatlah air, ada saatnya pasang, ada saatnya surut)
Peribahasa ini mengajarkan kepada setiap orang untuk mengerti setiap kondisi yang sedang di alami. Ada kalanya hidup kita di atas, namun tidak menutup kemungkinan ada saatnya semua akan berbalik ke bawah. Jadi bagi kamu yang sedang berada di atas bersyukurlah dan jangan sombong, karena setiap nasib bisa berubah. VipBandarQ
Kualleangi tallanga na toalia (lebih baik tenggelam daripada surut kembali)
Memiliki makna yang cukup mendalam untuk setiap orang. Peribahasa ini mengajarkan kita tidak boleh mundur dari suatu perjuangan. Lebih baik gagal, daripada tidak sama sekali. Nah, bagi kamu yang sedang berjuang peribahasa ini boleh menjadi modal untuk di pegang.
Tena nalari tamparanga (laut tidak akan lari)
Apa arti dari peribahasa yang satu ini? Artinya adalah kita tidak perlu tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu. Lakukan saja dengan hati yang sabar dan tetap tenang. Ingat! Semua ada waktunya masing-masing, ikuti saja prosesnya.
Kontui jeknek simata massolonna (bagaikan air yang selalu mengalir)
Memiliki makna sebagai ungkapan yang ditujukan untuk seseorang yang sering menolong orang lain ketika mengalami kesulitan. Karena pada kenyataan manusia tidak dapat hidup sendiri.VipBandarQ
Sipaccinikang lomo-lomo tasipaccinikang sukkarak (saling memperlihatkan kemudahan, dan tidak saling membawa kesulitan)
Peribahasa ini mengajarkan kita untuk saling membantu satu sama lain dalam mencapai kemajuan, saling mempermudah urusan satu sama lain dan tidak saling menghalangi.
Nah, bagaimana menurut kalian? Tidak salah kan menjadikan salah satu peribahasa di atas sebagai prinsip hidup?
Baca Juga: Kosakata Tentang Keluarga dalam Bahasa Makassar, Nuasseng Ji?
Keluarga merupakan suatu pranata sosial yang terbentuk karena adanya ikatan darah. Pranata ini juga dikenal sebagai tempat seorang individu berkomunikasi secara akrab dan belajar makna tentang kerja sama dengan individu lain.
Setiap wilayah di Indonesia pastinya memiliki sebutan terdiri terhadap para anggota keluarga yang menjadi ciri khas budaya masyarakatnya. Sama seperti bahasa lainnya, suku Makassar memiliki panggilan tersendiri untuk menyapa akrab anggota-anggota keluarganya.