Stres Bikin Kamu Makan Tak Terkendali? Kenali 5 Fakta Stress Eating
Uncategorized

Stres Bikin Kamu Makan Tak Terkendali? Kenali 5 Fakta Stress Eating

VIP BANDARQ LOUNGEStres Bikin Kamu Makan Tak Terkendali? Kenali 5 Fakta Stress Eating

9vipsuper.me – Dipengaruhi oleh peran hormon di tubuh kita

Ada yang berolahraga, PKV GAME tidur, relaksasi, melakukan hobi, dan lain-lain. Faktanya, banyak juga orang yang melampiaskan kesedihan dengan makan banyak.

Bagaimana stres bisa menyebabkan peningkatan nafsu makan? Bagaimana cara membedakannya dengan lapar biasa? Dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak penjelasan berikut!

Stres Bikin Kamu Makan Tak Terkendali? Kenali 5 Fakta Stress Eating

1. Ada peran hormon dalam mekanisme stress eating

Dilansir WebMD, saat seseorang mengalami stres psikologis, produksi hormon kortisol di BANDARQ tubuh akan meningkat dan kemudian menimbulkan rasa lapar.

Mengutip John Hopkins Medicine kadar kortisol berlebih yang menetap selama waktu tertentu akibat stresor (pemicu stres) berulang, dapat memicu peningkatan nafsu makan, penyimpanan lemak, dan peningkatan berat badan.

Ada beberapa kondisi stres yang menyebabkan kamu ingin makan berlebihan, antara lain:

Perubahan besar dalam hidup, misalnya pindah tempat tinggal atau pekerjaan baru
Mengalami perundungan (bullying)
Masalah finansial
Masalah di dalam keluarga dan/atau lingkungan kerja
Orang dengan kondisi di atas biasanya merasa lega ketika makan makanan tinggi gula atau karbohidrat. Ini karena produksi hormon serotonin setelah makan yang dapat memperbaiki suasana hati.

Di sisi lain, kondisi nyaman tersebut tidak akan bertahan lama. Sesaat setelah mengonsumsi makanan tersebut, gula darah akan menurun drastis dan menyebabkan rasa lesu atau gemetar

2. Stress eating dapat dipicu oleh beberapa faktor

Sekitar 1 dari 4 orang dengan kondisi stress eating sering kali disertai gangguan mental yang disebut BANDAR SAKONG gangguan stress pascatrauma (PTSD). PTSD adalah gangguan stres akibat mengalami atau melihat suatu kejadian traumatis.

Namun, ada studi lain yang mengatakan bahwa kondisi ini lebih sering terjadi pada kaum hawa.

3. Lapar emosional yang menyebabkan stres eating dapat dibedakan dengan lapar yang sesungguhnya

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa, sih, seseorang bisa melampiaskan emosi ke makanan?

Emosi negatif mengarahkan seseorang pada perasaan hampa. DOMINO99 Ada juga faktor-faktor lainnya, salah satunya adalah tidak mampu membedakan lapar emosional dengan lapar yang sesungguhnya.

Supaya tidak salah, berikut ini perbedaan antara keduanya:

Lapar emosional

Terjadi secara mendadak
Hanya ingin makanan tertentu
Makan sebanyak-banyaknya, tetapi tidak merasa kenyang
Merasa bersalah setelah makan

Lapar fisik (lapar yang sesungguhnya)

Terjadi secara bertahap
Menginginkan makanan yang bervariasi
Merasa kenyang yang membuat mengakhiri makan
Tidak merasa bersalah setelah makan

4. Stress eating dapat diatasi dengan memperhatikan kualitas dan porsi makanan

Berlatih makan berkesadaran atau mindful eating. Ketika kamu tahu bahwa lapar sering kali disebabkan stres emosional, cobalah bertanya pada dirimu sendiri apakah kamu memang betul-betul lapar? Tunggu beberapa menit sebelum kamu makan.

Pilih makanan yang lebih sehat. Jika ingin ngemil, cobalah makan makanan rendah kalori dan rendah lemak. Cara ini juga bisa mengontrol nafsu makan dan memenuhi keinginanmu akan makanan manis.

Perhatikan porsi makan. Daripada mengambil sebungkus camilan, lebih baik memindahkan camilanmu ke sebuah piring. Akan lebih baik lagi bila kamu membaca dulu informasi nilai gizi pada bungkus camilan untuk mengetahui jumlah kalori per sajiannya.

5. Stress eating bisa dicegah dengan mengalihkan masalah pada hal-hal positif

Meditasi. Ini dapat membantu penerapan mindful eating. Dengan meditasi, kita lebih bisa menahan keinginan untuk makan makanan yang kurang sehat (tinggi gula).

Berolahraga. Beberapa olahraga seperti yoga dan taici juga dapat berfungsi sebagai sarana meditasi.

Dukungan sosial. Sebaliknya, orang dengan beban kerja yang lebih ringan, tetapi tidak memiliki dukungan sosial yang memadai, mereka berpotensi memiliki kesehatan mental yang kurang baik.
Sudah paham stres eating atau emotional eating, kan? Cobalah untuk mengevaluasi apakah kamu sering ingin makan atau nafsu makan meningkat saat bosan atau stres. Jika iya, bisa kamu kamu mengalami stress eating dan perlu mengatasinya.

BACA JUGA : Arjen Robben Pensiun Untuk Kali Kedua

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *