VIPBANDARQ-Optimisme tersebut di utarakan Sergio Conceicao jelang duel anak asuhnya di pekan ke-30 Liga Italia. Sergio Conceicao Kalau Tak Yakin
AC Milan bersiap mendatangi markas klub calon juara Serie A musim ini, Napoli. Sergio Conceicao Kalau Tak Yakin
Duel mentas di Stadion Di ego Maradona, Minggu (30/3/2025) malam waktu setempat atau Senin dini hari WIB.
Pasukan Conceicao di kenai beban berat untuk mencuri angka penuh demi target finis di area 4 besar alias zona Liga Champions.
Tugas yang pelik karena Milan ibarat mendaki gunung amat terjal.
Saat ini mereka masih berada di peringkat ke-9.
Rafael Leao dkk baru mencomot 47 poin dari 29 pertandingan.
Peringkat 4 di duduki Bologna, yang meraup 56 angka setelah melakoni pekan ke-30 dengan kemenangan atas Venezia.
Jurang 9 angka yang memisahkan Milan dengan Bologna terasa semakin lebar.
Soalnya I Di avolo masih harus melewati rival-rival kuat untuk sampai ke sana.
Milan kudu melompati Fiorentina, Roma, Lazio, dan Juventus jika ingin mencapai zona impian mereka.
Walau kesempatan ini berat, Conceicao menolak untuk menyerah.
“Apakah Anda percaya bisa bangkit untuk (lolos) Liga Champions? Bisakah Milan finis keempat?” tanya jurnalis kepada pelatih asal Portugal itu dalam jumpa pers.
Conceicao menjawab, “Kalau saya tidak yakin, saya tak akan berada di sini.”
“Lingkungan di klub sedang bagus dan sehat.”
“Kami akan menghadapi pertandingan sulit dan penting demi memenuhi target, tapi kami tak boleh sembunyi dari tujuan.”
“Untuk alasan ini, hasil laga besok sungguh penting.”
“Kami bekerja untuk menang dengan memahami kualitas lawan yang tangguh.”
“Mereka bermain penuh intensitas, kejelasan, dan dengan striker yang tahu bagaimana memainkan bola secara baik,” kata Conceicao, di kutip dari Tuttomercatoweb.
AC Milan wajib memanfaatkan momentum mereka demi membidik target tersisa di markas Napoli.Dalam lima pertandingan terakhir di Liga Italia,
mereka meraup dua kemenangan beruntun guna menebus tiga kekalahan konsekutif.
Adapun Napoli lagi tersendat-sendat langkahnya. Pada periode yang sama, pasukan Antonio Conte hanya menang sekali dan di dominasi tiga hasil imbang serta sebiji kekalahan.
