VipBandarQ Lounge Selama ini kita bisa menyaksikan sambil belajar secuiil dari sejarah Korea Selatan melalui drama dan film sageuk yang mereka produksi. Dari situ kita tahu bahwa negara tersebut dulunya menganut sistem monarki, yaitu dipimpin oleh para raja.
Selama ini kita bisa menyaksikan sambil belajar secuiil dari sejarah Korea Selatan melalui drama dan film sageuk yang mereka produksi. Tercatat dalam sejarah bahwa jumlah raja di Korea Selatan mencapai ratusan orang yang terbagi ke dalam beberapa periode dan dinasti.
Selama ini kita bisa menyaksikan sambil belajar secuiil dari sejarah Korea Selatan melalui drama dan film sageuk yang mereka produksi. Di antara semua raja tersebut, ada beberapa yang paling terkenal akan kebijaksanaan dan karismanya dalam memimpin. Mereka berhasil membawa perubahan yang positif pada kerajaannya.
Selama ini kita bisa menyaksikan sambil belajar secuiil dari sejarah Korea Selatan melalui drama dan film sageuk yang mereka produksi. Ingin tahu siapa sajakah raja yang dimaksud? Dilansir berbagai sumber, simak kisah mereka berikut ini!
Raja Sejong dari Joseon
Selama ini kita bisa menyaksikan sambil belajar secuiil dari sejarah Korea Selatan melalui drama dan film sageuk yang mereka produksi. Tak perlu diragukan lagi, Raja Sejong merupakan sosok yang paling dihormati di Korea Selatan. Saking berjasanya, pemimpin keempat Dinasti Joseon ini bahkan mendapatkan gelar King Sejong The Great atau Raja Sejong yang Agung.
Selama ini kita bisa menyaksikan sambil belajar secuiil dari sejarah Korea Selatan melalui drama dan film sageuk yang mereka produksi. Salah satu pencapaian terbesar Raja Sejong yang sangat berguna hingga saat ini adalah keberhasilannya membuat aksara hangeul. Ia menciptakannya karena sebelumnya, masyarakat hanya mengenal huruf hanja. Ini merupakan aksara asal Tiongkok yang sulit untuk dipelajari dan menggunakan bahasa yang berbeda.
Hangeul diciptakan dengan aksara yang lebih sederhana dan sesuai dengan bahasa lisan masyarakat Korea. Dengan begitu, Raja Sejong berharap agar seluruh rakyatnya bisa membaca dan menulis.
Raja Munjong dari Joseon
Munjong merupakan raja kelima yang naik takhta di era Joseon. Ia merupakan anak pertama dari raja paling terkenal di Korea Selatan, yaitu Sejong. Sayangnya, Munjong yang memiliki nama lahir Yi Hyang ini hanya menjabat selama 2 tahun sebelum meninggal karena penyakit.
Mayoritas prestasi Raja Munjong ia capai saat masih menjabat sebagai putra mahkota. Ia berhasil menemukan alat pengukur air, mengembangkan aksara hangeul melanjutkan kiprah sang ayah, dan memperbaiki kualitas senjata di kerajaan.
Bukan hanya berprestasi, Raja Munjong juga terkenal memiliki paras yang rupawan. Dikutip dari Culture Korean, walaupun tak ada bukti nyata mengenai hal ini, laporan sejarah Korea dan Tiongkok mengatakan bahwa ia memesona, bijaksana, dan sangat sopan.
Raja Gwangjong dari Goryeo
Kisah Raja Gwangjong sebenarnya penuh akan misteri dan kontroversi. Satu sumber mengatakan bahwa ia merupakan pemimpin yang kejam sedangkan sumber lain menyebutkan bahwa ia menghadapi pengkhianatan besar sehingga dipandang buruk dalam catatan sejarah.
Raja Gwangjong atau yang lahir dengan nama Wang So merupakan pemimpin keempat Goryeo. Ia mewarisi takhta tepat saat kerajaan dalam kondisi kacau. Dalam kondisi tersebut, Gwangjong mengambil langkah yang besar dan berani. Ia menciptakan sistem pemerintahan sentral yang kuat, membuat armada tentara kerajaan, serta mendeklarasi diri sebagai “kaisar” untuk menyaingi pemerintahan Tiongkok.
Dilansir Sageuk: Korean Historical Drama, selama menjabat, Raja Gwangjong menghapuskan semua praktik nepotisme. Ia membuat “Slave Reform Act” untuk mengurangi perbudakan dan kekuasaan bangsawan. Ia juga memastikan agar para pejabat pemerintahan mendapatkan posisi karena prestasi, bukan koneksi.
Dari situlah ia menghadapi banyak pengkhianatan, termasuk dari saudaranya sendiri. Bangsawan yang tak menyukai kebijakannya berusaha untuk menghasut banyak orang sehingga Gwangjong tidak mendapat dukungan. Walau begitu, sang raja berhasil memimpin selama 52 tahun dan membuat Goryeo tetap berdiri hingga 400 tahun kemudian. VipBandarQ
Raja Yeongjo dari Joseon
Merupakan pemimpin ke-21 di Dinasti Joseon, Raja Yeongjo terkenal akan kecerdasan, kebijaksanaan, dan wajahnya yang rupawan. Selama 52 tahun masa pemerintahannya, kerajaan mengalami kemajuan yang pesat.
Ia berhasil memulihkan ekonomi yang saat itu terpuruk pascaperang dengan mengutamakan perdagangan perak dan tembaga. Ia juga menghapuskan faksi politik agar kerajaan tak terpecah belah, mengurangi pajak militer, dan sebagai gantinya memberi pajak untuk tanah, garam, kapal, dan lain-lain.
Walaupun dipandang sebagai raja yang hebat, ternyata Yeongjo bukanlah ayah yang baik untuk anaknya. Ia terkenal sangat keras terhadap Pangeran Sado, sang putra mahkota. Menurut catatan sejarah, Sado merasa bahwa sang ayah tidak pernah memberikan kasih sayang padanya.
Ternyata di balik itu, Pangeran Sado mengalami gangguan mental yang buruk. Untuk “mendisiplinkan” anaknya, Raja Yeongjo mengurung Sado di dalam lumbung beras kecil di tengah hari terpanas saat itu.
Ternyata Yeongjo melakukan hal ini untuk mengeksekusi Sado. Karena ia tak bisa mengarahkan pedang kepada sang anak, ia pun memberikan hukuman tersebut.
Raja Jeongjo dari Joseon
Jeongjo merupakan raja ke-22 Dinasti Joseon. Selama 48 tahun menjabat, ia melakukan berbagai reformasi untuk Korea.
Ia membangun perpustakaan Gyujanggak agar rakyat mendapatkan edukasi, berusaha memperbaiki ketimpangan kelas sosial, membangun kota Suwon Hwaseong, dan terkenal sangat mengutamakan kepentingan rakyatnya.
Di hari pertama ia naik takhta, dengan bangga ia mengatakan “Aku adalah anak dari Putra Mahkota Sado”. Padahal ia tahu bahwa banyak orang yang tidak menyukai sang ayah.
Raja Taejo dari Joseon
Raja Taejo adalah sosok di balik berdirinya Dinasti Joseon. Ialah orang yang menggulingkan Goryeo bersama dengan para jenderalnya, yaitu Jenderal Yi dan Choi.
Ia memindahkan pusat pemerintahan dari Kaesong ke Hanyang dan membangun istana Gyeongbok di sana. Walaupun ia memulai sebuah dinasti dari nol, Raja Taejo berhasil mengerahkan armada tentara yang kuat, memulihkan kondisi pemerintahan setelah Goryeo, dan mencoba membangun relasi dengan Tiongkok. VipBandarQ
Raja Gojong dari Joseon
Raja Gojong tercatat sebagai pemimpin terakhir Dinasti Joseon yang naik takhta pada 1852 dan turun di tahun 1919. Saat itu, ia menghadapi begitu banyak tantangan, terutama dari luar kerajaan.
Raja Gojong melakukan berbagai cara untuk mempertahankan negaranya namun ternyata gagal karena Jepang jauh lebih kuat. Itulah tujuh sosok raja Korea yang terkenal akan kehebatannya dalam memimpin. Menurutmu, raja mana yang paling berjasa?