BERITA UNIK

Hati-hati! Gejala Ini Tanda Kamu Mengalami Sindrom Metabolik

VipBandarQ Lounge Seiring perkembangan teknologi, segala sesuatu mudah didapat. Cukup buka aplikasi tertentu, apa pun bisa kamu dapat dengan cepat. Namun, Seiring perkembangan teknologi, kemajuan teknologi dan kemudahan ini membuat orang-orang cenderung malas beraktivitas fisik. Seiring perkembangan teknologi, segala sesuatu mudah didapat. Akibat malas begerak, berbagai penyakit mulai mengintai, termasuk sindrom metabolik. 

Sindrom metabolik diyakini menjadi pusat dari berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi, diabetes, jantung, stroke, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui tanda-tanda kamu mengalami sindrom ini.

Tekanan darah melebih normal (hipertensi)

Walaupun tekanan darah tinggi atau hipertensi cenderung digolongkan sebagai sebuah penyakit tersendiri, tetapi pada dasarnya hipertensi dapat menjadi tanda seseorang mengalami sindrom metabolik. Seseorang dianggap memiliki tekanan darah tinggi apabila melebihi 130/85 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan jarak waktu seminggu.

Studi yang dilaporkan pada jurnal Therapeutic Advances in Cardiovascular Disease menyebutkan, hipertensi pada sindrom metabolik disebabkan oleh aktivasi sistem renin-angiotensin (RAS).

Aktivasi sistem ini berkontribusi sebagai jalur neurohumoral penting pada pengembangan sindrom metabolik. Hal ini memicu stres oksidatif pada pembuluh darah seperti pengendapan kolesterol, cedera endotel, dan agregasi trombosit.

Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini menyebabkan kerusakan sel endotel pada permukaan pembuluh darah dan menimbulkan hipertensi. Beberapa gejala yang timbul akibat hipertensi cukup beragam pada tiap pasien. Namun, gejala umumnya antara lain:

  • Sakit kepala parah, pusing, dan gelisah
  • Penglihatan kabur
  • Rasa sakit di dada
  • Jantung berdebar-debar
  • Kelelahan, gelisah, dan linglung

Gula darah tinggi (hiperglikemia)

Gejala sindrom metabolik kedua adalah kadar gula darah yang tinggi. Pada orang dengan resistansi insulin, sel tidak merespons insulin secara normal dan glukosa tidak dapat memasuki sel dengan mudah. Akibatnya, kadar gula darah meningkat, bahkan saat tubuh mengeluarkan lebih banyak insulin untuk mencoba menurunkan gula darah. VipBandarQ

Umumnya orang sehat memiliki kadar gula darah 70-130 mg/dL. Namun, pada kondisi hiperglikemia, gula darah dapat mencapai 180 – 200 mg/dL.

Gejala hiperglikemia berkembang perlahan selama beberapa hari atau minggu. Semakin lama kadar gula darah tetap tinggi, semakin serius gejalanya. Beberapa tanda tubuhmu mengalami hiperglikemia adalah:

  • Sering buang air kecil
  • Meningkatnya rasa haus
  • Penglihatan kabur
  • Kelelahan
  • Sakit kepala

Kadar trigliserida tinggi

Meskipun keberadaannya normal dalam tubuh, tetapi kadar trigliserida yang berlebihan dalam darah dapat memicu sindrom metabolik. Menurut buku Endotext, resistansi insulin lagi-lagi memegang peran kunci dalam peningkatan kadar trigliserida. Hal ini akan memicu produksi trigliserida yang lebih banyak.

Pada orang normal, kadar trigliserida berada di bawah 150 mg/dL. Jika trigliserida melebih batas normal tersebut, sebaiknya berhati-hati dan langsung terapkan pola hidup sehat. Yang membahayakan adalah, hipertrigliserida ini tidak menimbulkan gejala apa pun. Oleh karena itu, jangan lupa untuk periksa rutin di laboratorium, ya!

Kadar kolesterol baik (HDL) turun

Di dalam darah, terdapat dua jenis kolesterol yaitu low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat dan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik. LDL merupakan kolesterol yang membawa kolesterol dari hati ke berbagai organ. Jika jumlahnya terlalu banyak, maka dapat timbul pengendapan lemak di pembuluh darah dan menyebabkan kadar kolesterol naik. VipBandarQ

Berbeda dengan LDL, HDL berfungsi untuk membawa dan membersihkan kolesterol-kolesterol dari berbagai organ, termasuk pembuluh darah, kembali ke hati. Tentunya hal ini berdampak buruk bagi kesehatan karena memicu terbentuknya endapan lemak dan membuat pembuluh darah lebih sempit.

Seiring perkembangan teknologi

Lingkar pinggang melebih batas normal

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan RI, normalnya laki-laki memiliki lingkar pinggang kurang dari 90 cm, sedangkan perempuan kurang dari 80 cm. Obesitas merupakan keadaan penyimpanan lemak tubuh yang berlebihan. Kondisi ini menjadi tanda bahwa metabolisme lemak dalam tubuh berjalan buruk, entah karena kelainan metabolisme atau akibat asupan lemak berlebih.

Untuk mencegah kemunculannya, yuk, lebih sadar kesehatan dengan melakukan cek kesehatan secara berkala dan menerapkan pola hidup sehat setiap hari.

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *