VipBandarQ Lounge Saat bercermin kamu terkejut mendapati adanya noda atau flek hitam di wajah. Bisa mengganggu penampilan, kamu perlu membekali diri dengan pengetahuan seputar flek hitam, mulai dari gejala, penyebab, jenis, pencegahan, hingga cara pengobatannya.
Saat bercermin kamu terkejut mendapati, Kemunculan flek hitam di wajah suka bikin parno. Saat bercermin kamu terkejut mendapati adanya noda atau flek hitam, Apakah itu tanda kamu sudah tua? Tidak juga, karena ada beberapa hal yang bisa menyebabkan munculnya flek hitam, bukan cuma usia.
Saat bercermin kamu terkejut mendapati adanya noda atau flek hitam di wajah. Tak perlu khawatir berlebihan, inilah fakta-fakta seputar flek hitam di wajah yang perlu kamu ketahui. Simak sampai akhir, ya!
Apa itu flek hitam dan apa itu hiperpigmentasi?
Dalam bidang kedokteran, flek hitam dikenal sebagai hiperpigmentasi. Sesuai namanya, melansir Medical News Today, hiperpigmentasi adalah kondisi saat kulit memproduksi terlalu banyak melanin, pigmen yang mewarnai kulitmu, sehingga timbul bercak pada kulitmu dan daerah tersebut tampak lebih gelap.
Flek hitam merupakan masalah kulit yang umum terjadi dan memengaruhi semua orang dari berbagai jenis kulit.
Melansir Healthline, terdapat tiga jenis flek hitam di kulit.
Meskipun hiperpigmentasi biasanya tidak berbahaya, tetapi kondisi tersebut bisa menjadi gejala awal dari kondisi medis lain. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari tentang jenis hiperpigmentasi, penyebab, dan cara mengobatinya.
Penyebab-penyebab utama flek hitam
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, terdapat tiga jenis flek hitam: melasma, lentigo matahari, dan pasca inflamasi. VipBandarQ
Sesuai namanya, masing-masing dari ketiga flek tersebut disebabkan oleh perubahan hormon terutama pada masa kehamilan, paparan sinar matahari yang berlebihan, dan faktor pasca inflamasi di kulit karena jerawat atau eksim.
Selain itu, obat-obatan tertentu seperti obat antimalaria, kemoterapi, dan antidepresan trisiklik, dapat menyebabkan hiperpigmentasi. Dalam kasus hiperpigmentasi karena obat-obatan, bercak kulit bisa berubah menjadi abu-abu. Selain itu, bahan kimia dalam obat topikal terkadang juga dapat menyebabkan hiperpigmentasi.
Penyakit Addison dan hemokromatosis bisa menyebabkan flek hitam di kulit
Selain keempat faktor sebelumnya, Healhtline memperingatkan bahwa hiperpigmentasi juga bisa muncul karena penyakit tertentu, seperti penyakit Addison dan hemokromatosis.
Penyakit Addison adalah gangguan pada kelenjar adrenal. Penyakit ini dapat menyebabkan hiperpigmentasi di area tubuh tertentu, seperti lipatan kulit, bibir, siku dan lutut, buku-buku jari tangan, jari kaki, dan rongga mulut.
Hemokromatosis adalah kondisi bawaan yang menyebabkan kadar zat besi pada tubuh terlalu tinggi. Kondisi ini pun dapat menyebabkan hiperpigmentasi, sehingga membuat kulit tampak lebih gelap atau kecokelatan.
Jika kamu mengalami gejala-gejala berikut disertai hiperpigmentasi, segera periksakan diri ke dokter.
Mengobati flek hitam di kulit dengan cara medis
Tidak perlu takut, hiperpigmentasi bisa diselesaikan secara medis maupun non medis. Yuk, bahas cara medisnya dulu! VipBandarQ
Pertama, kamu dapat mempertimbangkan pemakaian serum dan krim topikal berbahan dasar hydroquinone dan retinoid.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengklasifikasikan hydroquinone sebagai “bleaching agent” atau senyawa yang menekan melanin pada kulit sehingga menjadikannya lebih cerah. FDA membatasi kadar hydroquinone pada produk kecantikan pada 2-4 persen saja.
Akan tetapi, pemakaian hydroquinone harus sesuai dengan takaran dermatolog. Bila dosisnya terlalu tinggi, bisa muncul efek samping yang disebut dengan ochronosis, yaitu efek yang merusak jaringan kulit sehingga terlihat lebih gelap hingga kebiruan. Inilah alasan kenapa penggunaan hydroquinone dilarang di beberapa negara.
Produk retinoid atau tretinoin adalah solusi alternatif hydroquinone. Mengandung bahan-bahan seperti asam alfa hidroksi dan asam retinoat, retinoid menyembuhkan hiperpigmentasi dengan cara meningkatkan rejuvenasi sel, mempercepat pengelupasan kulit, dan mendorong pertumbuhan kulit baru yang sehat.
Akan tetapi, bahan-bahan pada retinoid dapat mengeringkan kulit dan membuatnya lebih sensitif terhadap sinar matahari. Jadi, pastikan kamu mengoleskan sunscreen atau sunblock setiap hari. Jika kamu memilih menggunakan retinoid, pahami bahwa efek pemakaiannya baru terlihat setelah beberapa kali pemakaian.
Selain memakai krim dan serum topikal seperti hydroquinone dan retinoid, opsi ketiga adalah perawatan laser dan chemical peeling.
Laser menghilangkan flek hitam dengan energi cahaya terkonsentrasi dan membakar lapisan kulit yang mengidap hiperpigmentasi. Ada beberapa jenis perawatan laser, dan memang, laser bekerja lebih cepat daripada produk topikal. Akan tetapi, tentu saja ada risikonya.
Produk chemical peeling dan eksfoliasi wajah efektif untuk mengangkat sel kulit mati di lapisan atas kulit. Dengan “mengupas” lapisan kulit mati, kulit baru yang lebih sehat dan lebih kencang pun muncul. Namun, produk chemical peeling dan eksfoliasi juga memiliki risiko, seperti iritasi kulit kalau tidak cocok. Jadi, baiknya konsultasi dulu dengan dermatolog.
Mengobati flek hitam dengan cara non medis
Menurut sebuah studi di Amerika Serikat (AS) berjudul “Are Natural Ingredients Effective in the Management of Hyperpigmentation? A Systematic Review” dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology tahun 2018 disebutkan bahwa perawatan alami pun efektif untuk merawat hiperpigmentasi. Akan tetapi, karena kurangnya penelitian berskala besar, lebih baik pakai di area kulit yang lebih kecil dulu. Bila mengalami iritasi, segera hentikan perawatan.
Melansir Medical News Today, inilah beberapa pengobatan non medis untuk hiperpigmentasi.
Pertama, kamu dapat menggunakan lidah buaya atau aloe vera. Mengandung senyawa aloesin, lidah buaya dapat mengatasi hiperpigmentasi dengan menghentikan produksi melanin pada kulit. Potong lidah buaya dan oleskan getahnya di kulit.
Kedua, kamu dapat menggunakan ekstrak akar manis (licorice). Kamu dapat mengoleskan krim berbahan gladbirin pada daerah kulit yang terkena hiperpigmentasi.
Menurut sebuah riset di AS berjudul “Phytochemistry and Biological Properties of Glabridin” dalam jurnal Fitoterapia tahun 2014, gladbirin punya khasiat antiinflamasi dan antioksidan yang dapat mencerahkan kulit.
Terakhir, kamu dapat memakai ekstrak teh hijau untuk mengobati flek hitam di kulit. Para peneliti telah lama mempelajari teh hijau untuk potensi antioksidan dan sifat antiinflamasinya untuk kulit.
Sayangnya, penelitian mengenai efek teh hijau pada kulit sangat terbatas untuk menunjukkan khasiatnya terhadap hiperpigmentasi melasma dan sunspot.
Cara mencegah munculnya flek hitam
Walaupun sebenarnya flek hitam tidak berbahaya. Namun, hiperpigmentasi bisa membuat kecantikan kulit ternoda. Oleh karena itu, lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?
Nah, cara pencegahan pertama adalah dengan menghindari paparan matahari terlalu lama. Kamu bisa mengenakan topi atau pakaian yang dapat melindungimu dari paparan terik matahari. Atau, hindari sinar matahari dari jam 10 pagi hingga 4 sore saat sedang panas-panasnya.
Bagaimana kalu kamu sering beraktivitas di luar ruangan? Gunakan sunscreen atau sunblock. Oleskan ke kulit tiap dua jam atau lebih bila kamu berenang atau melakukan aktivitas yang membuatmu berkeringat.
Nah, cara kedua adalah hindari menggaruk atau mengotak-atik inflamasi pada kulit, seperti borok, jerawat, atau eksem.
Flek hitam pada kulit atau hiperpigmentasi sebenarnya tidak membahayakan kesehatan. Selain karena perubahan hormon, flek hitam bisa muncul karena matahari hingga akibat dari inflamasi pada kulit.
Lagi pula, munculnya flek hitam ternyata bisa menjadi gejala dari penyakit kelenjar adrenal yaitu penyakit Addison, atau saat kadar zat besi terlalu tinggi dalam tubuh atau hemokromatosis.
Itulah fakta-fakta menarik mengenai flek hitam, mulai dari pengertian, penyebab, jenis, gejala, serta cara mencegah dan mengobatinya.