VIpbandarQ Register
Ragam Makanan dan Aktivitas yang Bisa Kurangi Risiko Demensia Demensia adalah sindrom yang berhubungan dengan hilangnya fungsi intelektual dan ingatan yang berat hingga mengganggu kualitas hidup penderitanya. Penyakit demensia termasuk gangguan kesadaran yang terjadi secara bertahap dan umumnya di alami oleh lansia (lanjut usia).
Menurut dua studi terbaru dari American Academy of Neurology yang di muat di jurnal medis Neurology, mengonsumsi makanan alami dan tidak melalui banyak proses, rajin beraktivitas, dan punya kehidupan sosial yang baik menjadi jurus jitu untuk mengurangi risiko terkena demnesia. Kebiasaan-kebiasaan tersebut sebaiknya sudah di lakukan sejak usia muda.
Sebuah studi juga menyelidiki bagaimana aktivitas fisik dan mental seperti melakukan pekerjaan rumah tangga, olahraga, dan mengunjungi keluarga dan teman dapat mengurangi risiko demensia. Studi lain menilai makan makanan ultra-proses atau makanan olahan bisa menambah risiko terkena demensia di masa depan
lebih dari 500.000 orang yang berpartisipasi dalam Biobank Inggris, yang menampung informasi genetik dan kesehatan yang mendalam, di tanya seberapa sering mereka menaiki tangga, berjalan, bersepeda, melakukan pekerjaan rumah, bekerja, atau berpartisipasi dalam olahraga berat.
Aktivitas Sosial
Ragam Makanan dan Melakukan pekerjaan rumah tangga secara teratur mengurangi risiko sebesar 21 persen. Sementara, kunjungan harian dengan keluarga dan teman mengurangi risiko demensia sebesar 15 persen, di bandingkan dengan orang yang paling sedikit terlibat. Studi ini menemukan bahwa mengunjungi bar meningkatkan risiko demensia.
“Aktivitas sosial adalah bentuk stimulasi kognitif dan membantu membangun cadangan kognitif, yang sebagian dapat menjelaskan bagaimana hal itu mencegah demensia,” terang Dr. Kilian Newtis, ahli saraf di Klinik Pencegahan Alzheimer di Weill Cornell Medicine dan New York Presbyterian.
Mereka yang berpartisipasi dalam aktivitas sosial secara teratur juga memiliki lebih banyak protein yang melindungi memori dan lebih mungkin merasakan makna hidup – yang semuanya penting untuk kesehatan otak. Sebagai bonus, kata Killian, berolahraga dengan orang lain dapat meningkatkan manfaat satu sama lain.
Para peneliti menemukan bahwa semua peserta studi mendapat manfaat dari efek perlindungan dari aktivitas fisik dan mental,; terlepas dari apakah mereka memiliki riwayat keluarga demensia atau tidak. ;Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah bahwa subjek di minta untuk mengingat aktivitas mereka, tidak melacaknya secara objektif, dan mereka hanya di tanya satu kali pada awal penelitian tentang perilaku mereka.
Makanan Olahan
Sebuah studi baru data dari Biobank Inggris telah menemukan bahwa mengganti makanan olahan seperti kue, es krim dan keripik kentang dengan makanan utuh yang tidak di proses dapat membantu melawan demensia.
“Hasilnya menunjukkan bahwa makanan ultra-proses tidak hanya buruk bagi kesehatan otak, ;tetapi menghilangkannya dari diet Anda dapat meningkatkan hasil kognitif dan mengurangi risiko demensia,;” ungkap Newtis, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut. Makanan olahan biasanya tinggi lemak tambahan, garam, dan gula, serta rendah protein dan serat.
“Para peneliti menunjukkan bahwa mengganti 20 persen dari berat makanan ;olahan dalam makanan dengan jumlah yang setara dengan makanan yang tidak di proses; atau di proses minimal di kaitkan dengan risiko demensia 34 persen lebih rendah ;dan risiko vaskular 39 persen lebih rendah. demensia,” tulis Maura Walker, asisten profesor peneliti di Universitas Boston dan Nicole Spartano;, asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Boston dalam sebuah jurnal.
VIpbandarQ Register
BINGUNG MAU DEPOSIT TAPI ATM JAUH ?
MANFAATKAN E-WALLET ATAU PULSAMU SEKARANG JUGA !
DEPOSIT MUDAH DAN NYAMAN TANPA RIBET
HANYA DI VIPBANDARQ, GABUNG SEKARANG JUGA !
MENERIMA DEPOSIT SELURUH BANK YANG ADA DI INDONESIA !
📱 VIA PULSA TELKOMSEL & XL POTONGAN TERMURAH !
📞 WA : +6281381734654 /bit.ly/vipsuper8aaa