VIPBANDARQ-Pelancong Indonesia ini yang ingin dikenal sebagai Lubaba membagikan perjalanan seru tapi seram di negara tetangga Thailand itu. Pengalaman Seru Naik Bis VIP Berasa Bis Ekonomi
Pengalaman ‘Seru’ Naik Bis VIP Berasa Bis Ekonomi di Laos: ‘Engap, Tanpa Toilet, dan Lewat Jalur Maut’ | Pengalaman Seru Naik Bis VIP Berasa Bis Ekonomi
Tidak hanya fasilitas transportasi yang nyaman, tapi juga memperoleh keamanan dan keselamatan selama dalam perjalanan.
Namun tidak demikian dengan yang dialami pelancong Indonesia ini, yang melakukan perjalanan wisata ke Laos.
Melalui akun TikTok @babaayyu, TikToker yang ingin dikenal sebagai Lubaba ini membagikan perjalanan seru tapi seram di negara tetangga Thailand itu.
Dalam video berdurasi 29 detik itu, Lubaba mengatakan ini pertama kalinya dia berwisata ke Laos dan semuanya tanpa persiapan yang matang.
” Pertama kali ke Laos. Modal nekat dan yakin eh malah…,” tulis Lubaba di video dalam mode sok misterius.
Terlihat dalam video itu Lubaba bersama rombongan wisatawan lainnya sedang naik kendaraan mirip mikrolet namun tanpa jendela.
Alhasil, dia bisa video selfie dengan menjulurkan tangan yang memegang ponsel pintarnya ke luar jendela dengan bebasnya.
Video kemudian memperlihatkan saat Lubaba naik bis VIP dalam perjalanannya memasuki negara yang berjuluk ‘Negeri Seribu Gajah’ itu.
Namun Lubaba tidak merasakan sedang naik bis VIP yang nyaman dan tenang seperti kendaraan VIP pada umumnya.
Lubaba malah mengaku dia naik bis VIP tapi berasa seperti bis ekonomi. Padahal lama perjalanannya 20 jam.Lubaba malah mengaku dia naik bis VIP tapi berasa seperti bis ekonomi. Padahal lama perjalanannya 20 jam.
” Naik bus VIP berasa bus ekonomi đ˘. Padahal perjalanan 20 jam đ,” tambah Lubaba di videonya.
Tampak dalam video, penumpang duduk berdesakan. Seoalah tidak ada jarak antara satu penumpang dengan yang lainnya.
Selain itu, tempat duduk penumpang bentuknya seperti tempat tidur tingkat sehingga suasana terkesan ramai dan sesak.
Bahkan ada beberapa penumpang yang tidak kebagian tempat duduk, terpaksa tidur di lorong bis. Belum lagi sebagian penumpang membawa barang-barang dalam ukuran besar ke dalam bis.
Meski berstatus bis VIP, tapi tidak menyediakan toilet. Para penumpang juga tidak dapat fasilitas makan.
” Engep đ. Gaada toilet, gaada stop buat makan,” kata Lubaba bercerita perjalanannya ke Laos.
Akibatnya, suasana dalam bis VIP itu seperti zaman naik kereta api ekonomi di Indonesia tempo dulu.
Tidak sampai di situ saja, bis VIP Lubaba juga melewati jalur hidup dan mati. Kendaraan tersebut naik turun gunung, dengan kanan kiri jurang menganga.
Setelah 20 jam perjalanan, Lubaba dan temannya akhirnya sampai di ‘terminal’ yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Meski tampak luas tapi terminal tersebut sangat sepi. Bangunannya juga tidak banyak. Sementara lantainya becek. Jangankan diaspal, disemen pun tidak.
Lubaba mengaku pergi ke Laos karena terpaksa. Ada dua alasan yang membuat Lubaba harus capek-capek ke Laos.
Yang pertama, karena visa Thailand miliknya habis. Izin tinggalnya cuma satu bulan dan visa gratisnya juga cuma satu bulan.
Alasan ke dua karena Laos merupakan satu-satunya negara yang paling dekat untuk border run atau visa run dari Thailand.