VIPBANDARLOUNGE Mengatasi Keracunan Makanan yang Tepat Keracunan makanan terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Bila dibiarkan, kondisi ini
bisa saja bertambah parah, bahkan sampai menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi keracunan makanan dengan tepat.
Makanan atau minuman yang tidak diolah atau disimpan dengan higienis dapat terkontaminasi oleh kuman. Saat hal ini terjadi, kuman pada
makanan atau minuman tersebut dapat menghasilkan zat beracun. Jika makanan atau minuman tersebut dikonsumsi oleh seseorang, maka ia akan mengalami keracunan makanan.vipbandarq
Keracunan makanan bisa menimbulkan beberapa gejala berupa:
Mual
Muntah
Diare
Lemas
Demam
Nyeri atau kram perut
Gejala-gejala ini bisa muncul dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kuman.vipbandarq
Cara Mengatasi Keracunan Makanan di Rumah
Pada kebanyakan kasus, khususnya pada keracunan makanan yang disebabkan oleh virus, kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam
beberapa hari. Meski begitu, gejala keracunan makanan akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat menjadi parah.
Untuk mengatasi keracunan makanan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Cukupi kebutuhan cairan tubuh
Diare dan muntah akibat keracunan makanan dapat membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Anda perlu mengisi kembali cairan ini dengan memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
Selain minum air putih, Anda juga bisa mengonsumsi minuman elektrolit dan makanan berkuah atau sup untuk mengembalikan cairan
dan elektrolit tubuh yang hilang. Minumlah sedikit-sedikit tapi sering, agar tidak mual. vipbandarq
2. Santap makanan yang tepat
Saat gejala baru muncul, disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan apa pun terlebih dahulu selama beberapa jam.
Setelah merasa lebih nyaman, coba konsumsi makanan yang mudah dicerna, yaitu makanan rendah lemak, rendah serat, dan tanpa banyak
tambahan bumbu. Beberapa contoh makanan ini adalah nasi atau bubur, kentang, pisang, dan madu.
Anda juga sebaiknya menghindari makanan yang pedas, berminyak, dan terlalu banyak bumbu, serta makanan dan minuman yang asam karena
dapat memperparah gejala. Selain itu, hindari juga konsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein, atau susu.
3. Hindari penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter
Diare dan muntah selama keracunan makanan adalah proses alami tubuh untuk membersihkan saluran cerna dari racun dan bakteri, virus, serta parasit berbahaya.
Maka dari itu, sebaiknya hindari penggunaan obat diare, seperti loperamide pada waktu-waktu awal terjadinya keracunan makanan. Minum obat diare justru bisa memperpanjang gejala keracunan.
Selain itu, gejala diare akibat keracunan makanan juga tidak selalu perlu diobati dengan antibiotik. Hal ini karena antibiotik tidak dapat mengobati keracunan makanan yang disebabkan oleh virus.
Untuk menentukan apakah keracunan makanan perlu diobati dengan obat diare dan antibiotik, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
4. Konsumsi air jahe
Untuk membantu meredakan mual dan rasa tidak nyaman di perut, cobalah minum air jahe. Minuman jahe dikenal memiliki efek menenangkan bagi saluran cerna.
Selain jahe, keracunan makanan juga bisa ditangani dengan mengonsumsi asupan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt, yang dapat
menyehatkan kembali saluran cerna. Meski begitu, yoghurt lebih baik dikonsumsi saat kondisi tubuh sudah mengalami perbaikan.
5. Istirahat yang cukup
Saat mengalami keracunan makanan, perbanyaklah istirahat agar daya tahan tubuh dapat bekerja optimal untuk melawan kuman penyebab
keracunan. Selain itu, gejala keracunan makanan juga dapat membuat tubuh lemas. Oleh karena itu, dibutuhkan istirahat yang cukup untuk mengembalikan energi.
Gejala Keracunan Makanan yang Perlu Segera Diobati oleh Dokter
Gejala keracunan makanan umumnya akan mereda dalam beberapa hari hingga satu minggu. Segeralah ke dokter bila gejala keracunan makanan tidak kunjung membaik atau disertai dengan:
Demam tinggi
Kram parah pada perut
BAB berdarah
Pandangan kabur
Otot-otot tubuh terasa lemah
Kesemutan atau mati rasa
Muntah setiap kali makan atau minum
Sangat lemas atau pingsan
Anda mungkin perlu diinfus dan dirawat di rumah sakit bila dokter menilai kondisi keracunan makanan yang dialami cukup parah dan disertai dengan
dehidrasi. Dokter juga akan memberikan antibiotik apabila keracunan makanan disebabkan oleh bakteri.
Agar keracunan makanan dapat dihindari, jaga kebersihan makanan yang akan dikonsumsi, cuci bahan makanan sebelum diolah, masak makanan
hingga benar-benar matang, cuci tangan sebelum makan, dan jangan menyantap makanan sudah berbau tak sedap, berlendir, atau berjamur.