Manfaat Kayu Secang yang Tersembunyi Baik untuk Kesehatan
Vip BandarQ – Manfaat Kayu Secang yang Tersembunyi Baik untuk Kesehatan.Ada berbagai manfaat kayu secang yang tersembunyi dan jarang sekali diketahui.
Manfaat kayu secang ini berasal dari tanin, brasilin, flavonoid, alkaloid, dan minyak atsiri.
Selain itu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya agar lebih aman.
Antitumor
http://VipSuper66.org – Salah satu manfaat kayu secang adalah memiliki sifat antitumor. Tumor adalah perkembangan jaringan sel yang tidak normal. Ada yang bersifat jinak, ada juga yang ganas dan bersifat kanker.
Sebuah penelitian pada tikus menyebutkan, ekstrak air dari kayu batang secang dengan tambahan 50% etanol membuat perkembangan sel tumor menjadi terhambat.
Meremajakan Kulit
Kayu secang memiliki zat antioksidan jenis polifenol. Pada umumnyam antioksidan mampu melindungi kulit dengan cara membatasi produksi radikal bebas yang berpotensi merusak kulit.
Serangan dari radikal bebas yang berasal dari faktor lingkungan akan lebih dahulu mengenai bagian kulit terutama wajah. Akibatnya akan muncul masalah seperti jerawat, kulit yang terlihat kusam, noda hitam pada wajah, hingga penuaan dini.
Mengonsumsi kayu secang akan membuat tubuh dan kulit mendapat asupan zat antioksidan untuk melawan radikal bebas dari lingkungan yang sangat sulit untuk dihindari.
Antiradang
Kayu secang memiliki sifat antiradang yang bisa membantu meredakan peradangan atau mencegahnya.
Kandungan inidapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh pada tikus dan menjaga fungsi hati agar tetap sehat.
Mencegah Infeksi Kulit
Kayu secang memiliki sifat antimikroba. Terdapat pula kandungan methanol yang berfungsi menghambat berkembangnya bakteri penyebab infeksi kulit. Bakteri tersebut bernama staphylococcus aureus.
Tidak heran jika manfaat kayu secang ini dapat membuat pengonsumsinya terhindar dari masalah infeksi kulit.
Mencegah Diabetes
Pada sebuah penelitian, ekstrak kayu secang dapat meningkatkan metabolisme glukosa pada tikus degan hipoglikemia.
Hipoglikemia adalah kondisi saat kadar gula dalam tubuh berada di bawah normal. Apalagi penelitian masih sebatas pada hewan tikus dan belum skala besar.