VIPBandarQ Lounge Malam pertama mungkin menjadi momen yang ditunggu untuk pasangan yang baru saja menikah. Hanya, tak sedikit wanita yang mengeluhkan rasa nyeri pada area intim setelah malam pertama.
Momen malam pertama identik dengan pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan. Meski begitu, wanita kerap merasa takut dan cemas dengan momen ini. Selain itu, mereka juga kerap bertanya-tanya, sebenarnya, malam pertama berapa lama hingga rasa sakitnya mereda?
Memang benar, ada anggapan bahwa setelah berhubungan intim, wanita akan merasa nyeri pada vagina. Sebenarnya, hal ini normal terjadi jika pasangan baru pertama kali melakukan hubungan intim. Sebab, ketika berhubungan intim untuk kali pertama, terjadi robekan pada selaput dara dan peregangan pada vagina.
Selain itu, gesekan yang terjadi saat penetrasi dan kurangnya pelumas juga bisa berpotensi menyebabkan vagina lecet, sehingga terasa perih dan panas.
Sesaat setelah melakukan hubungan seksual, tubuh akan mengalami perubahan sebagai respon dari aktivitas tersebut. Mungkin kamu akan menemukan beberapa hal yang berbeda dan tidak biasa, dan perubahan ini bukan tidak mungkin membuat kamu merasa cemas.
Secara biologis, memang akan ada sejumlah perubahan yang terjadi sebagai tanda bahwa tubuh sudah aktif secara seksual. Mengetahui apa saja perubahan yang terjadi bisa membantu mengatasi rasa cemas dan tegang pada malam pertama.
Elastisitas vagina
Slot Gacor Bagian tubuh yang pasti akan mengalami perubahan adalah organ kewanitaan alias vagina. Setelah aktif secara seksual, elastisitas vagina akan berubah dan menyesuaikan dengan aktivitas yang baru terjadi.
Bahkan, ada kemungkinan area tersebut akan terasa sedikit membengkak atau menebal. Namun jangan khawatir, hal itu normal dan vagina akan kembali pada ukuran aslinya seiring berjalannya waktu.
Aktifnya klitoris dan rahim
Klitoris dan rahim menjadi aktif setelah berhubungan intim. Klitoris akan menebal dan rahim akan lebih naik sedikit. Namun setelah beberapa waktu, semua akan kembali ke posisi normal. Terjadinya penebalan dan kontraksi akan memengaruhi kemampuan vagina dalam beradaptasi dengan aktivitas seksual.
Perubahan pada payudara
Selain vagina, perubahan juga terjadi pada payudara. Perubahan ini terjadi akibat aktivitas seksual yang memengaruhi pembuluh darah serta jaringan payudara. Dalam hal ini, keduanya akan ikut melebar.
Hal itu kemudian akan menyebabkan payudara terasa lebih besar dari ukuran normalnya. Selain itu, payudara mungkin juga terasa kencang selama kamu melakukan hubungan intim.
Puting payudara yang sensitif
Puting payudara juga menjadi lebih sensitif saat sedang berhubungan intim. Hal ini juga menjadi reaksi tubuh karena meningkatnya aliran darah dan tekanan otot pada bagian tubuh. Saat seorang wanita tengah bergairah, puting payudaranya akan menjadi lebih keras dan terasa lebih sensitif, terutama saat mencapai orgasme.
Hormon bahagia
Setelah melewati malam pertama, tubuh akan memproduksi hormon bahagia yang bernama serotonin dalam jumlah yang banyak. Tak hanya itu, tubuh wanita juga memproduksi banyak hormon oksitosin saat mencapai orgasme.
Nyatanya, hormon tersebut bisa membantu tubuh merasa lebih rileks dan bahagia. Tak ketinggalan, ada pula “hormon cinta”, yaitu hormon oksitosin. Jika kamu pernah mendengar anggapan bahwa wanita kerap terlihat lebih cerah dan cantik setelah bercinta, mungkin hal itu terjadi karena pengaruh dari hormon bahagia tersebut.