BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL

Laporan Studi : Polusi Udara Lebih Bahaya daripada Rokok

VIPBANDARQ LOUNGE – Laporan Studi : Ini berdasarkan laporan terbaru dari Energy Policy Institute di University of Chicago, Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa polusi udara saat ini mengurangi usia harapan hidup lebih banyak di bandingkan rokok, alkohol, atau konflik dan terorisme.

Polusi udara lebih berbahaya daripada rokok

AQLI melaporkan bahwa polusi udara partikulat menurunkan usia harapan hidup global rata-rata sebanyak 2,2 tahun atau total 17 miliar tahun hidup. Dampak ini setara dengan dampak merokok, tiga kali lebih parah daripada penyalahgunaan alkohol dan penggunaan air tercemar, enam kali lebih besar di bandingkan HIV/AIDS, dan 89 kali lebih besar di bandingkan konflik dan terorisme.

Sebagai perbandingan, rokok menurunkan usia rata-rata 1,9 tahun. Konsumsi alkohol menurunkan hingga delapan bulan. Air dan sanitasi yang buruk mengurangi harapan hidup selama tujuh bulan. Konflik dan terorisme dapat mengurangi usia hingga sembilan hari.

Tingkat polusi udara yang dapat diterima

Pada tahun 2021, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui panduan mengenai tingkat polusi udara yang dapat di terima oleh masyarakat. Dari batas atas yang direkomendasikan sebesar 10 menjadi 5 µg per meter kubik. Mengacu pada tolok ukur yang di revisi, sekitar 97 persen populasi dunia tinggal di tempat dengan polusi udara melebihi tingkat yang direkomendasikan.

Jika polusi udara berhasil di turunkan hingga memenuhi pedoman WHO, ini akan menambah harapan hidup rata-rata global sebanyak 2,2 tahun, atau dari 72 menjadi 74,2 tahun. Populasi dunia akan memperoleh total umur 17 miliar tahun.

Wilayah dengan polusi udara paling parah

Laporan

Sebagian besar tempat di Bumi memang tidak lepas dari polusi udara. Namun, berikut adalah beberapa yang paling parah di lansir The University of Chicago:

  • Asia Selatan: Di perkirakan, penduduk di Asia Selatan akan mengalami penurunan usia rata-rata 5 tahun jika tingkat polusi yang tinggi saat ini terus berlanjut. Sejak tahun 2013, sekitar 44 persen peningkatan polusi di dunia berasal dari India.
  • Asia Tenggara: Sekitar 99,9 persen kawasan Asia Tenggara kini di anggap memiliki tingkat polusi yang tidak aman. Dengan wilayah yang paling tercemar, meliputi Mandalay, Hanoi, dan Jakarta. D iperkirakan, usia penduduk Asia Tenggara akan berkurang 3 hingga 4 tahun.

Dana yang di kucurkan untuk mengatasi polusi udara jauh dari kata cukup

Investasi dalam infrastruktur kualitas udara global tidak sejalan dengan kondisi di mana polusi udara memberikan dampak terbesar terhadap kehidupan manusia. Sebagai perbandingan, di lansir Mirage News, setiap tahunnya, ada 4 miliar USD atau 61 triliun dana global yang di kucurkan untuk mengatasi HIV/AIDS, malaria, dan tuberkulosis. Sementara itu, seluruh benua Afrika menerima kurang dari 300 ribu USD atau 4,5 miliar untuk mengatasi polusi udara.

Hanya 1,4 juta USD atau setara 21,3 miliar dana yang masuk ke Asia, di luar China dan India. Sementara itu, Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada menerima 34 juta USD atau 518 miliar.

VIP BANDARQ

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *