Cara Mengurangi Dengkuran Tidur. Mendengkur bukan fenomena kesehatan yang aneh. Mengeluarkan suara saat tertidur itu banyak dialami orang sehingga dianggap umum.
Padahal mendengkur bisa menjadi indikasi seseorang memiliki gaya hidup yang tidak sehat. Namun ternyata dengkuran itu bisa menjadi suatu hal yang berbahaya dan diwaspadai jika berlangsung lama dan terdengar parah.
Dari penjelasan dr. Andreas Prasadja, RPSGT selaku spesialis masalah tidur, mendengkur adalah bentuk permasalahan sleep apnea yang mana suara itu ditimbulkan akibat gangguan pernapasan saat momen istirahat tersebut. Ini muncul akibat napas yang berhenti.
“Dalam kondisi yang parah, suaranya keras banget dan bahkan bisa menyebabkan penderitanya terbangun,” ujar dr. Andreas.
Lebih lanjut mendengkur yang menjadi bagian sleep apnea ini menyebabkan beragam penyakit. Beberapa di antaranya adalah hipertensi, stroke, impotensi dan penyakit jantung. Malahan dr. Andreas melanjutkan jika ada koneksi yang cukup kuat antara mendengkur dan infeksi COVID-19.
“Prevalence penderita sleep apnea pada pasien Covid19 di Findlandia mencapai 29 persen, Washington 28,6 persen dan Seattle 21 persen. Sementara banyak artikel jurnal yang menyatakan bahwa sleep apnea merupakan salah satu kondisi yang memperburuk pasien Covid19,” kutipan berdasarkan tulisan yang dibuat dr. Andreas.
Penting untuk memahami koneksi penyakit-penyakit ini dengan sleep apnea dan kondisi mendengkur. Bagi mereka yang khawatir, ada beberapa cara rumahan untuk mengurangi frekuensi terjadinya dengkuran. Berikut ini beberapa cara tersebut.
1. Bagi mereka yang kelebihan berat badan, mengurangi bobotnya bisa menjadi upaya utama menghilangkan dengkuran
2. Cobalah untuk tidur miring atau setengah duduk. Ada kemungkinan mengorok hasil dari posisi tidur yang salah
3. Kurangi merokok, atau kalau bisa berhenti. Merokok mengganggu pernapasan dan seseorang bisa mendengkur karenanya
4. Hindari konsumsi alkohol, khususnya saat mendekati waktu tidur
5. Hindari penggunaan obat tidur. Walau fungsinya untuk melelapkanmu, efek sampingnya membuat otot leher lebih lemas hingga muncul dengkuran
6. Cek apakah kamu memiliki alergi atau tidak. Ditakutkan dengkuran itu diakibatkan ada alergi yang menyerang ke paru-paru
7. Ubah posisi tidurmu agar kepala lebih tinggi, seperti menggunakan bantal
8. Coba gunakan semprotan hidung. Semprotan hidung bisa mengurangi radang di hidung dan saluran pernapasan
9. Pakai nasal strip. Nasal strip adalah perban adhesif untuk hidung demi membantu lubang angin terus terbuka
10. Dalam beberapa kasus, posisi lidah menjadi penyebab utama mendengkur. Alat bernama mandibular advancement device berguna untuk menyelesaikan masalah ini
Kamu bisa mencoba cara-cara ini selama satu minggu. Jika mendengkurmu masih berlanjut, dr. Andreas menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Tujuannya untuk dilihat apakah dengkuranmu tersebut tergolong berbahaya atau tidak. “Mengingat salah satu pengaruhnya adalah jantung; dan jantung dalam posisi bangun dan tidur bisa berbeda, sangat penting untuk mengetahui lebih dalam masalah dengkuran itu untuk menemukan solusinya.”