VIPBANDARQ LOUNGE – Menjadi orang yang sensitif mungkin membawa banyak keuntungan bagi kita. Kita menjadi semakin peka dengan lingkungan maupun perubahan yang ada di dalam diri kita sendiri.
Segala bentuk emosi baik yang positif maupun negatif akan membawa kita menjadi sosok yang terkadang menyebalkan di hadapan orang lain, termasuk diri kita sendiri.
Beberapa orang teman mungkin mengatakan bahwa mereka enggan atau sangat malas jika harus berhadapan dengan orang yang mudah sekali sensitif. Terlebih dengan berbagai hal yang terjadi di sekitar kita, kita mungkin menjadi orang yang pertama kali bereaksi.
Tidak hanya peka tapi juga paling ekspresif. Menjadi orang yang sensitif memang tidak dilarang, namun terkadang kamu pun akan merasakan banyak hal yang merugikan atau menyulitkanmu.
AGEN POKER Lalu bagaimana caranya agar lebih santai & tidak menjadi orang yang sensitif
1. Ubah pola pikirmu menjadi lebih positif
Memiliki perasaan yang sensitif memang memberikan kelebihan bagi kita. Selain menjadi lebih peka, empati kita menjadi lebih besar kepada orang lain. Namun sensitif di sini juga termasuk berpikir negatif atau overthinking terhadap banyak hal di dalam hidup kita.
Ada kalanya sesuatu yang belum tentu terjadi, sudah membuat kita sangat kewalahan dalam menanggapi pikiran-pikiran negatif itu.
Mencoba untuk berpikir positif adalah salah satu caranya. Tidak mudah memang, sebab pola pikir harus terus dilatih dan dibentuk sesuai dengan kehendak kita. Namun memikirkan sesuatu dari sisi atau sudut positif akan membawa banyak dampak yang baik untuk kita.
Jika kita mulai memikirkan keburukan atau resiko dari hal yang kita lakukan. Memikirkan sisi positif misalnya keuntungan atau kebahagiaan di dalamnya akan membantu kita untuk lebih santai lagi.
2. Tenanglah saat kamu berada dalam sebuah perselisihan
Menjadi manusia yang peka atau lebih sensitif dari orang lain ada kalanya membuat kita kesulitan. Terlebih saat kita mengetahui sebuah kebohongan dan kebenaran yang sedang diperdebatkan. Seolah kita masih belum boleh bergerak,
sebagai pendengar kita pun cukup banyak memendam keinginan untuk mengungkapkan semuanya. Namun jika tidak bisa menenangkan diri sendiri, maka amarah yang bisa kita tunjukkan kepada orang lain. Dimana hal ini pun akan sangat merugikan kita.
Dari sinilah, kita akan belajar untuk lebih sabar dan tenang saat berada dalam sebuah konflik atau perselisihan. Jika kita tahu banyak hal yang terjadi di dalamnya,
ada kalanya kita menahan untuk membicarakannya. Cari waktu yang tepat untuk mengungkapkan sebuah kebohongan ataupun kebenaran. Meski tidak sabar, namun jika kita terlalu memaksa akan memperburuk suasana.
3. Cari tahu apa yang bisa mengobati lukamu
Sebagai orang yang cukup sensitif, kamu pun akan sangat mudah terluka dan sulit melupakan luka tersebut. Sekalipun kamu mencoba sangat keras, kamu akan semakin mengingatnya. Kamu akan kesulitan menemukan cara untuk mengobati luka tersebut,
karena memilih untuk memendamnya sendiri. Tentu saja hal ini sangat tidak baik.
Terlukanya kamu bukan hanya karena dirimu sendiri. Bisa jadi ingatan itu masih ada saat kamu tahu bahwa kamu belum menuntaskan semua urusanmu di masa lalu. Kamu masih merasa harus menyelesaikan namun tidak tahu harus berbuat apa.
Daripada bergumul pada luka dan penyesalan untuk semua yang terjadi di masa lalu, cobalah untuk memulihkan hatimu sendiri. Carilah cara agar kamu bisa terlepas dari rasa sakit itu. Kamu pun bisa mengubah dendam menjadi impian untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
4. Gunakan waktumu untuk bermeditasi
Saking sensitifnya sebagai manusia, kamu seolah selalu dikejar-kejar dalam banyak hal, termasuk emosi yang kamu punya. Menjadi lebih mudah terluka, sedih, senang bahkan hingga marah. Seolah kamu tidak memiliki waktu untuk memikirkan dirimu sendiri,
karena terlalu sibuk pada pikiran-pikiran yang kamu ciptakan sendiri. Hingga membuatmu sulit merasa santai.
Nah, ada banyak cara yang bisa kamu coba agar kamu bisa lebih santai lagi. Mencoba bermeditasi dengan berbagai cara yang banyak ditunjukkan oleh ahlinya, bisa menjadi salah satu cara agar kamu bisa mengelola emosimu sendiri.
Mencari kegiatan yang mengalihkan perhatianmu pada pikiran-pikiran negatif itu juga bisa mengurasi rasa tegangmu. Sebab orang yang sensitif mereka pun akan lebih mudah terserang stres hingga depresi.
5. Belajarlah menerima feedback dari orang lain
Jangan menolak jika kamu ingin berubah! Kamu harus bisa membedakan mana sebuah kritikan yang menjatuhkan, dan mana feedback yang bisa membantumu untuk berubah menjadi lebih baik.
Orang terdekatmu memang yang paling mengertimu. Sekalipun kritikan mereka lebih terkesan kejam, namun feedback dari mereka bisa jadi yang paling baik untukmu.
Cobalah menerima feedback sekalipun kamu masih ingin mencoba caramu sendiri. Masukan dari mereka dapat membuka wawasan baru untukmu. Sebaik-baiknya kamu, kamu akan tetap
membutuhkan dukungan dari orang lain. Bukan hanya dari semangat yang mereka berikan, namun dari feedback yang mereka sampaikan. Jangan menganggap kamu gagal saat mereka memberikan feedback tersebut.
Bayangkan saja mereka adalah orang yang paling ingin melihatmu bahagia diantara lainnya.