VIP BANDARQ – Boleh Sering Diminum Obat Tidur,Dokter kerap memberikan resep obat tidur untuk membantu seseorang yang sulit tidur di malam hari (insomnia).
Tidak ada yang salah dengan minum obat tidur dengan tujuan agar dapat tidur nyenyak di malam hari.
BACA JUGA : Mantan Pilot Minta Aset Merpati Airlines Dijual demi Bayar Gaji Karyawan
1. Meningkatkan risiko gangguan pada ingatan serta konsentrasi
ilustrasi sulit konsentrasi (pexels.com/cottonbro)
Contoh jenis Benzodiazepine yang mempunyai fungsi mengurangi kecemasan dan membantu untuk tidur adalah Ativan, Xanax, dan Valium.
2. Tidak dianjurkan untuk mereka yang memiliki emfisema, bronkitis dan asma
ilustrasi alat inhalasi untuk asma (pixabay.com/coltsfan)
Laman American Academy of Sleep Medicine (AASM) menyarankan seseorang yang memiliki riwayat penyakit seperti emfisema, bronkitis, dan asma untuk tidak mengonsumsi obat tidur yang termasuk dalam golongan benzodiazepine.
Itulah 5 alasan medis mengapa mengonsumsi obat tidur secara terus menerus tidak bagus untuk kesehatan tubuh. Kesulitan dalam memahami dan mengingat informasi, tidak dapat berkonsentrasi hingga ketergantungan terhadap obat adalah beberapa akibat dari penggunaan obat tidur yang berlebihan
3. Efek mengantuk masih terasa hingga pagi hari sehingga mengganggu aktivitas
ilustrasi mengantuk saat hendak menyetir (freepik.com/aleksandarlittlewolf)
Ada beberapa obat tidur yang efek mengantuknya belum sepenuhnya hilang di pagi hari. Akibatnya orang yang minum obat ini menjadi mengantuk dan tidak bisa beraktifitas seperti biasa.
BACA JUGA : Miss Grand International 2022 Digelar di Bali dan Jakarta, Sesi Baju Renang Dihilangkan
4. Rebound insomnia
ilustrasi rebound insomnia (freepik.com/karlyukav)
Seseorang yang mengonsumsi obat tidur dan kemudian ingin berhenti sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Tujuannya agar dokter dapat mengurangi dosis obat secara bertahap untuk mencegah efek withdrawal dan rebound insomnia.
Selain kesulitan dalam mengingat, mereka yang minum obat tidur secara berlebihan dan terus menerus juga akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi.
5. Risiko jatuh tinggi pada kelompok lansia yang mengonsumsi obat tidur
ilustrasi anak membantu orang tua untuk berdiri (pexels.com/Kampus Production)
Kelompok lanjut usia atau lansia yang mengonsumsi obat tidur secara terus menerus berisiko untuk jatuh akibat dari kehilangan keseimbangan.