VIPBANDARQ – Beberapa waktu belakangan ini, publik dibuat gempar dengan kisah ibu dan anak yang tinggal di rumah mewah terbengkalai di Jakarta Timur. Belasan Tahun Hidup Tanpa Air dan Listrik.
Sang anak yang diketahui bernama Tiko, sudah tinggal bersama ibunya, Eny Sukaesi, di tempat tak terawat tanpa air dan listrik itu selama 11 tahun.
Di ketahui jika Bu Eny menderita depresi berkepanjangan sampai akhirnya tidak kuat hingga mengalami gangguan jiwa .
Beruntung pada 30 Desember 2022, petugas rumah sakit jiwa serta petugas berhasil mengevakuasi Bu Eny yang mengalami gangguan jiwa.
Sejak itu, kehidupan keluarga Tiko pun jadi sorotan masyarakat yang penasaran bagaimana selama ini dia dan ibunya bertahan di tengah kondisi miris.
Rupanya rasa penasaran masyarakat pun sudah terjawab setelah tiko di undang ke sebuah stasiun televisi swasta dan di mintai keterangan.
Belasan Tahun Hidup Tanpa Air dan Listrik
Dalam video yang di bagikan oleh akun TikTok @icawhywhy,
Tiko menceritakan bertahan hidup belasan tahun tanpa listrik dan air di rumah mewahnya yang tak terurus itu.
Menurut Tiko, awalnya listrik dan air masih berjalan normal saat dia dan ibunya mulai tinggal berdua saja di rumah mewah tersebut.
Namun pada tahun 2011 tiko dan ibunya sudah tidak bisa lagi membayar biaya air yang ada di rumah mereka.
Nasib yang sama juga di alami oleh langganan air mereka yang memang aliran airnya juga di putus karena tidak bisa membayar .
Sejak itu, Tiko dan Bu Eny bertahan hidup di rumah mewah terbengkalai itu tanpa air pam dan listrik PLN sama sekali.
Belasan Tahun Hidup Tanpa Air dan Listrik
Karena rumahnya tak lagi ada air dan listrik yang mengalir, tiko dan ibunya pun mencoba membiasakan keadaan itu. Apalagi ibunya sudah tak punya biaya pasang listrik dan air lagi.
” Ya udah jalanin aja sampai sekarang ini gitu,” kata Tiko dengan suara lirih.
Setelah air yang ada di rumahnya tiko di putus, tiko pun mencarri solusi bagaimana mencari jalan keluarnya dari masalah itu.
Beruntung, Tiko menemukannya di sebuah bengkel furnitur sebelah rumahnya. Di bengkel furnitur itu ada pompa air, dan pemiliknya mengizinkan Tiko dan ibunya mengambil air dari situ.
” Jadi paling aku sama mama ngambil seember seember ke rumah begitu. Lingkungan peduli sebenarnya,” kenang Tiko.
Selain air dari pompa milik tetangga, sesekali Tiko menampung air hujan untuk menambah kebutuhan mandi dan cuci.
Kalau untuk soal listrik, Tiko mengaku awalnya mendapat bantuan dari tetangga sebelah yang menyediakan satu stop kontak untuk keperluan penerangan.
Namun sumber listrik dari tetangga sebelah rumah itu tidak bertahan lama. Kata Tiko, ibunya merasa tidak enak karena pakai listrik tetangga , makanya lebih baik di putuskan saja listriknya.
Semenjak tidak ada listrik tersebut, Tiko dan ibunya akhirnya menggunakan lilin sebagai satu-satunya penerangan rumah selama belasan tahun hingga akhirnya terungkap dan viral seperti sekarang.