VipBandarQ Lounge Awal tahun selalu ramai dengan kegembiraan Hari Raya Imlek. Namun pernahkah kalian bertanya mengapa hari raya ini diselenggarakan, dianggap sebagai tahun baru Tiongkok dan berbeda dari tahun baru pada umumnya?
Awal tahun selalu ramai dengan kegembiraan Hari Raya Imlek. Ternyata semua itu ada ceritanya. Itu pun tak hanya satu cerita, tetapi ada banyak.
Awal tahun selalu ramai dengan kegembiraan Hari Raya Imlek. Ini adalah beberapa cerita dan fakta unik perayaan Imlek yang harus kamu ketahui.
Perayaan imlek sebenarnya ritual pengusiran monster
Dalam artikel chinahighlights.com, hari raya Imlek disebut Guo Nian (过年) dalam bahasa Tiongkok sana. Itu bisa diartikan sebagai “merayakan tahun baru” atau “mengalahkan Nian.” Ia tinggal di laut dalam dan hanya akan muncul ketika hari raya Imlek untuk memakan orang dan ternak sekitar.
Warna merah pada hari raya imlek dipercaya bisa mengusir Nian
Cerita lebih lanjut mengatakan jika Nian takut kepada warna merah. Dengan pengetahuan itu, warga pun menempelkan kertas warna merah pada pintu dan mengenakan baju merah pula.
Ternyata tak hanya itu, Nian juga takut terhadap bunyi bambu yang terbakar serta cahaya api atau lilin. Benar saja, Nian tak lagi menghancurkan desa. VipBandarQ
Imlek telah dirayakan ribuan tahun yang lalu
Dinasti Shang (1600-1046 sebelum masehi), Dinasti Zhou (1046-256 sebelum masehi), Dinasti Han (202 sebelum masehi–220), Dinasti Wei-Qing (220–1911) dan zaman modern (1980–sekarang). Dalam tiap era, terdapat perubahan ritual dan perayaan.
Memberikan angpao juga merupakan ritual pengusiran monster
Selain identik dengan warna merah, Imlek juga identik dengan budaya angpao atau memberikan uang dalam amplop merah. Ada cerita tersendiri dalam budaya ini. VipBandarQ
Selain Nian, monster lain yang muncul pada hari raya Imlek adalah Sui. Sui menakuti anak-anak ketika mereka tidur dan mereka yang tersentuh Sui akan menjerit semalaman, terkena demam dan memiliki mental yang tidak stabil.
Untuk mengatasi hal tersebut, orang tua akan terbangun sepanjang malam menjaga anak-anaknya sambil menyalakan lilin. Jadi ketika Sui menyerang, koin tersebut akan mengeluarkan cahaya kuat dan menakuti sang monster.
Yang berharga dari angpao bukanlah uang di dalamnya, melainkan kertas merah itu sendiri
Banyak orang salah mengartikan jika yang bernilai dari angpao adalah uang di dalamnya. Padahal pesan penting datang dari amplop merahnya tersebut yang menyimbolkan energi, kebahagiaan dan keberuntungan.
Sedangkan uang di dalamnya hanya simbolisasi harapan untuk mendapatkan kebahagiaan dan berkat berlebih kepada penerima. Dari simbolisasi ini, sangatlah tidak sopan untuk membuka amplop merah di depan yang memberikan.
Ada takaran pemberian angpao kepada setiap orang
Menurut budaya tradisional, mereka yang merayakan Imlek dan bisa mencari penghasilan sendiri baiknya mulai memberikan angpao kepada kerabatnya. Jumlah uang dalam amplop merah tersebut akan berbeda-beda, tergantung pendapatan.
Namun ada pengecualian. Mereka yang tidak menikah tidak perlu memberikan angpao. Selain itu jumlah uangnya akan berbeda tergantung seberapa dekat dengan kerabatmu tersebut.
Bait-bait di depan rumah juga berhubungan dengan dunia mistis
Akan ada dua bait. Namun seiring berkembangnya zaman, tulisan tersebut tak lagi menyebut nama kedua penjaga tersebut melainkan kalimat lain. Beberapa keluarga yang masih merayakan Imlek pun telah mengubah makna perayaannya, menjadi tak lebih dari momen berkumpul. Kamu sendiri bagaimana? Apakah kamu merayakan Imlek? Apakah serupa dengan perayaan budaya di tulisan ini? Ceritakan bagaimana kamu merayakan Imlek di tempatmu.