VIPBandarQLounge – Anak Kita sering Dibandingkan dengan anak lain. Mungkin ini reaksi alami dan spontan, bahwa kita akan bereaksi terhadap perbedaan. Tapi ingat, tak semua yang spontan ini baik untuk dituruti.
Anak Tidak Semua Sama
Ketika bayi kita berusia beberapa bulan dan belum juga bisa tengkurap, kita mulai khawatir. Saat anak kita berusia sepuluh bulan dan belum bisa berdiri, kita mulai bimbang. Saat ia belum mulai bicara, kita menganggapnya kelainan.
Kenapa? tetangga sudah bisa ini di usia sekian bulan. Kok saya belum? Dulu kakaknya sudah bisa jalan di usia 12 bulan, kok adiknya belum?
Kita sering menganggap anakitu sama, padahal tidak. Di usia berapa bulan mulai bisa bicara atau berjalan? Variasinya sangat lebar. Ada yang sudah mulai di usia 10 bulan. saya baru bisa menjelang usia 20 bulan.
Perbedaan Anak
Anak yang cepat bisa bicara dianggap cerdas. Yang lambat, dianggap kurang cerdas. Lalu orang tua kecewa, karena tak secerdas temannya. Atau adik ternyata tak secerdas kakaknya.
Ketika anak masuk sekolah, pembandingan semakin kencang. anak dinilai dengan angka-angka. Yang dapat angka rendah adalah bodoh. Sedangkan yang berangka tinggi adalah super.
Kalau kita dapat angka rendah, maka kita jejali mereka denga aneka ragam les tambahan. Yang angkanya lebih rendah dari adik atau kakaknya, kita marahi dan kita hukum.
Anakitu unik. Mereka tak sama dengan orang lain di sebelahnya. Tak sama dengan kakak dan adiknya. Bahkan tak selalu sama dengan saudara kembarnya.
Belajar Anak
Kalau anak kita belum bisa tengkurap sekarang, tunggu saja sebulan dua bulan lagi ia akan tengkurap. Bahkan mungkin ia tak perlu bisa tengkurap dulu, tapi langsung merangkak. Ia belajar sesuatu sesuai dengan pertumbuhan alami dia.
Kalau ia belum bisa jalan di usia 12 bulan, mungkin nanti di usia 14 atau 15. Selama tak tampak kelainan fisik, tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Kalau anak kita tampak lambat belajar di kelas 1, dampingi dengan kasih. Mungkin nanti ia akan mulai ngebut di kelas 2 atau 3. Yang penting kita dampingi, sehingga kita tahu betul apa kesulitan belajar dia.
Bila kita tak pandai matematika, kenapa harus dipaksa? Memang tak semua orang pandai matematika. Itu bukan kelainan. kita pasti punya hal lain di mana dia unggul.
Kelebihan Dan Kekurangan Anak
Tiap orang tumbuh dengan proses yang berbeda. Tiap orang punya keunggulan sendiri. Itu termasuk diri kita. Saya cukup cerdas dalam hal verbal dan matematika. Agen Poker | BandarQ
Tapi saya mati kutu dalam hal seni. Kenapa orang yang tak pandai matematika dianggap bodoh, sedangkan yang tak pandai main musik tidak dianggap bodoh?
Tugas kita sebagai orang tua bukan menumbuhkan anak yang cerdas matematika atau olah raga, atau seni. Juga bukan menumbuhkan kemampuan seragam.
Tugas kita adalah membantu menemukan potensi itu, dan menumbuhkan potensi itu menjadi kekuatan nyata, yang bisa mereka pakai untuk hidup dengan bahagia.
Peran Orang Tua
Peran kita sebagai orang tua bukan mencetak anak sesuai impian kita. Tugas kita adalah mendampingi mewujudkan impian mereka. Mereka bukan boneka yang harus memerankan skenario yang kita tulis.
Membandingkan anakdengan teman atau saudara mereka boleh jadi akan menyiksa mereka. Membuat mereka dan kita lalai terhadap potensi diri kita.
Kita fokus mengejar sesuatu untuk dimiliki kita, dengan melupakan dan membuang hal-hal yang sudah mereka miliki. Tanpa sadar kita menyia-nyiakan mereka. Kenali anak kita, tumbuhkan ia dengan segenap potensi yang ia miliki.