VIPBANDARQ LOUNGE Dibandingkan makhluk hidup lainnya termasuk hewan, manusia pada umumnya tergolong lemah secara fisik. Kita tinggal di dalam “kotak” yang terkontrol secara iklim dan membeli makanan di tempat perbelanjaan. Kebanyakan dari kita akan kesulitan bertahan di alam liar walaupun hanya dalam waktu seminggu
Namun masa lalu berbicara hal sebaliknya. Jauh sebelum teknologi menjadi bagian kehidupan kita, nenek moyang kita menjelajahi dunia, menelusuri gurun pasir seperti sahara dan area beku seperti Siberia, melewati pegunungan seperti Alpen atau Himalaya, serta menyebrangi lautan untuk menghuni pulau baru
Nah, kemampuan tersebut secara genetis menghilang, menurut Scott Carney, penulis buku What Doesn’t Kill Us: How Freezing Water, Extreme Altitude, and Environmental Conditioning Will Renew Our Lost Evolutionary Strength, yang dijelaskan dalam diskusi TEDc di University of Colorado. Di dalam tubuh kita sebenarnya ada kemampuan luar biasa untuk bertahan dalam cuaca ekstrim dan menahan tekanan fisik ekstrim
Kekuatan super ini disebut Carney sebagai “kekuatan manusia” dan itu bisa dikembangkan serta dilatih. Inilah 7 kekuatan super yang sebenarnya dimiliki manusia dan bisa dilatih
1. Mengontrol yang di luar kesadaran: manusia menggunakan pernafasan dan paparan udara dingin untuk melatih mengontrol temperatur dan sistem imun tubuh
Carney memulai investigasinya terkait kekuatan manusia ini dengan mempelajari ahli kebugaran Belanda, Wim Hof. Hof menyatakan bahwa melatih tubuh dengan kombinasi latihan pernafasan dan paparan temperatur dingin memberikannya kemampuan untuk secara alami menghangatkan dirinya sendiri, beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan ketinggian dan mengaktifkan sistem imun di atas batas mormal.
Awalnya Carney gak percaya, tapi ia melihat sendiri efek menakjubkan metode Hof ketika gurunya itu mampu mendaki Gunung Kilimanjaro hanya sekitar 28 jam, tanpa mengenakan pakaian (di mana pendaki lain menyelesaikannya dalam seminggu dengan perlengkapan penghangat dan anti salju lengkap). Para peneliti menemukan bahwa mereka yang belajar melakukan metode Hof bisa mendapatkan kemampuan mengontrol sistem imun yang terbatas, sesuatu yang sebelumnya dikira mustahil
2. Kita bisa beradaptasi untuk bertahan di puncak dunia
Kalau kamu pernah berada dalam penerbangan dengan ketinggian lokasi yang luar biasa, kemudian langsung menjalani aktivitas di ketinggian rendah, kamu akan menyadari bahwa perubahan ketinggian drastis bisa berefek brutal. Kemudian setelah beberapa hari, segalanya akan jadi lebih mudah.
Tubuhmu akan mulai beradaptasi dan sel darah merah mulai bereaksi berbeda serta bertahan pada oksigen sepanjang malam. Ini menyebabkan perubahan yang berlangsung selama berbulan-bulan, membuatmu akan bisa hidup di puncak tertinggi dunia. Orang yang hidup di ketinggian luar biasa selama ribuan tahun dalam generasi telah mengembangkan kemampuan adaptasi yang lebih luar biasa yang membuat mereka mungkin bertahan dalam kondisi berkurangnya oksigen secara drastis di udara.
3. Kita masih berlatih dan terus mencoba cari tahu sampai seberapa dalam manusia bisa menyelam serta seberapa lama manusia bisa menahan nafasnya
Selalu ada orang yang mencintai kedalaman lautan dan menyelam semakin dalam. Orang Yunani kuno menyelam untuk mengumpulkan spons laut. Para wanita Jepang dan Korea untuk mengumpulkan kerang serta mutiara.
Kita sering berpikir bahwa lautan adalah tempat yang ganas. Ketika Raimondo Bucher menyelam dengan kedalaman 30 meter di tahun 1949, para ilmuwan berpikir bahwa tekanan air laut akan membunuhnya — tapi ternyata ia berhasil keluar dari air dan memulai tradisi menyelam bebas modern, yang itu pun masih ada batasannya.
Para peneliti menemukan bahwa aktivitas menyelam di air bisa menyebabkan denyut jantung drop dan konsumsi oksigen menjadi rendah. Dalam beberapa tahun belakang, para penyelam secara kontinyu menekan batasan manusia menyelam sedalam 700 kaki dan setidaknya salah satunya menahan nafas selama lebih dari 22 menit di dalam air. Sampai saat ini, batasan itu berusaha terus didobrak dan belum ada batas yang diketahui pasti berdampak fatal
4. Seorang “tungku” manusia
Hof bukan satu-satunya manusia yang menunjukkan bisa tahan terhadap temperatur beku. Perenang jarak jauh Lewis Pugh berhasil berenang berkilometer-kilometer di Arktik dan Antartika.
Para peneliti yang meneliti dirinya mengatakan bahwa temperatur tubuhnya meningkat 1,2 derajat Celcius secara alami sebelum masuk ke dalam air. Mereka mencatat ini sebagai cara belajar tubuhnya dalam mempersiapkan diri terhadap temperatur beku yang akan dihadapi
5. Para pelari jarak jauh terhebat di planet ini
Ada sebuah kompetisi di mana kita akan dibandingkan secara objektif dengan semua makhluk hidup lain di planet ini, yaitu lari jarak jauh. tubuh Manusia ternyata sanggup bertahan dengan kecepatan lari yang sama secara rata-rata 20 mil bahkan lebih, jauh lebih panjang dari spesies lainnya.
Kita mampu lari dan berusaha tetap menahan emosi — yang membantu manusia bahkan kadang kala menang melawan kuda, kompetitor lari jauh tersengit kita. Pelari jarak jauh manusia terbaik memiliki adaptasi spesial. Misalnya pelari ultra, Dean Karnazes, mampu berlari 50 maraton dalam 50 hari tanpa ambruk, yang sangat gak biasa bahkan di antara para pelari di dunia.
6. Mesin sonar manusia
Kita tahu bahwa lumba-lumba dan kelelawar bisa menjelajahi dunia dengan mengirimkan kilatan suara yang dipantulkan kembali ke mereka, tapi mereka bukan satu-satunya yang punya kemampuan itu. Seperti halnya kemampuan ekolokasi manusia yang dilakukan oleh Daniel Kish, seorang tunanetra yang membuat suara klik yang ia gunakan sebagai sonar ketika mengendarai sepeda dan mendaki alam liar. Para peneliti menyadari bahwa ini bukan sesuatu yang langka lagi untuk Kish atau beberapa orang yang sempat diberitakan dengan kemampuan serupa — semua tubuh orang bisa belajar untuk “melihat” di kegelapan dengan latihan selama beberapa minggu
7. Kompas manusia
Beberapa dari kita gak bisa bernavigasi dari rumah kita menuju tempat teman kita tanpa bantuan perlengkapan digital. Seiring kita semakin kurang menggunakan otak dan menjadikan ponsel sebagai penggantinya, banyak dari kita menjadi kehilangan insting terhadap arah. Namun aslinya manusia gak seperti itu.
Sebagaimana yang ditulis oleh Carney di bukunya, sejarah menguak tokoh-tokoh yang mampu menunjukkan arah kardinal, gak peduli di medan seperti apapun. Misalnya seperti kepala suku Tahiti Tupaia yang berlayar bersama Kapten Cook mengitari Selandia Baru, mampu menavigasi lautan berombak di malam hari yang gelap.
Ada beberapa penelitian yang mengindikasikan semakin banyak kita membangun kemampuan diri kita, akan semakin banyak bagian otak yang membuka ruang untuk berkembang. Memang ada kemampuan luar biasa alami yang tertanam di diri kita — kita hanya berhenti melakukannya dalam waktu yang lama.
Namun hati-hati. Memang banyak dari kemampuan ini bisa dikembangkan, namun kamu perlu mempertimbangkan bahayanya juga. Tanpa pengawasan yang terjamin, banyak orang telah meninggal mencoba berenang di air es sambil berusaha meniru Wim Hof. Banyak penyelam juga yang mengalami hal serupa, jadi persiapkan benar-benar segala sesuatunya, jangan terlalu dipaksakan