VIPBandarQ Lounge – 5 Hal yang Kerap Dikira Ciri Kedewasaan, Kamu pasti setuju bahwa menjadi dewasa bukan sekadar soal umur. Usia seseorang pasti akan selalu bertambah, tapi kedewasaannya belum tentu. Untuk bisa disebut dewasa, seseorang harus punya sifat-sifat yang menunjukkan kedewasaan dan kematangan dalam berpikir serta bersikap.
Kamu mungkin sudah tahu beberapa sifat yang menjadi ciri kedewasaan, tapi memahami kedewasaan gak selalu bisa hitam dan putih. Beberapa sifat yang kita sangka menunjukkan kedewasaan kadang gak selalu berarti demikian. Inilah lima hal yang mungkin kamu kira sebagai ciri kedewasaan, padahal bukan.
1. Jarang bercanda
Kedewasaan identik dengan keseriusan. Sebagai orang dewasa, kita memang harus menyikapi banyak hal dengan serius, misalnya pekerjaan, keluarga, hubungan asmara, dan lain-lain. Sementara, orang yang belum dewasa biasanya belum memandang hal-hal itu dengan serius.
Namun, tentu bukan berarti bahwa orang dewasa itu harus selalu serius atau jadi jarang bercanda. Yang menentukan kedewasaan bukan seberapa sering bercanda atau serius, tapi kapan waktunya. Gak masalah sering bercanda, asal waktunya memang tepat dan tetap memandang hal-hal penting dengan serius.
2. Bisa melakukan semuanya sendiri
Kedewasaan juga bercirikan kemandirian. Orang yang belum bisa mengurus kebutuhan dan tanggung jawabnya sendiri tentu belum bisa disebut dewasa. Di sisi lain, kedewasaan juga gak berarti kamu harus bisa melakukan semuanya sendiri kok.
Kita semua manusia, bukan Tuhan, jadi pasti punya keterbatasan. Kadang, kita butuh bantuan orang lain dan itu bukan artinya belum dewasa. Yang penting adalah berusaha terlebih dahulu, baru meminta bantuan kalau tidak bisa. Tentunya, kamu pun bersedia membalas untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Itu baru namanya dewasa!
3. Terlalu kritis dan sulit percaya orang lain
Seorang anak kecil biasanya akan dengan mudah percaya pada kata-kata orang lain. Karena masih polos, mereka kerap mengira bahwa yang dikatakan orang lain itu pasti benar. Sementara, orang dewasa tentu sebaliknya. Orang dewasa akan menyaring setiap informasi yang masuk dan gak asal percaya begitu saja.
Namun, bukan berarti orang dewasa harus jadi orang yang selalu kritis dan sulit percaya pada orang lain. Itu bukan ciri orang dewasa, tapi ciri orang yang terlalu berpikiran negatif. Bersikap waspada boleh-boleh saja, tapi kalau seseorang sudah membuktikan dirinya layak dipercaya, kenapa harus terus berpikiran negatif?
4. Tidak imajinatif dalam berpikir
Cara berpikir anak-anak dan orang dewasa juga sangat berbeda dalam hal logika. Logika anak-anak memang belum berkembang sempurna sehingga sering kali mereka lebih mengandalkan imajinasi dalam melihat dunia. Kadang, seorang anak malah bisa memiliki imajinasi liar yang tak terpikirkan orang dewasa.
Sementara, cara berpikir orang dewasa adalah sebaliknya, yaitu lebih mengandalkan logika. Namun, tentu bukan berarti bahwa orang dewasa tidak boleh menggunakan imajinasinya. Pikiran imajinatif pun kadang diperlukan, terutama dalam pekerjaan yang menuntut kreativitas.
Begitu pula saat kita berbicara dengan anak-anak. Untuk masuk ke dunia mereka yang penuh imajinasi, kadang kita justru harus berpikir dengan imajinasi pula. Makanya, jangan mengira bahwa kedewasaan itu menutup pintu imajinasi. Kamu hanya perlu tahu kapan perlu berpikir dengan logika dan kapan perlu menggunakan imajinasimu.
5. Kurang memikirkan diri sendiri
Terakhir, salah satu ciri kedewasaan adalah tidak lagi mementingkan diri sendiri. Orang dewasa sadar bahwa manusia akan selalu saling membutuhkan. Makanya, kita perlu mementingkan kepentingan orang lain juga supaya orang lain pun mau melakukan hal yang sama. Namun, awas, jangan kebablasan sampai akhirnya jadi kurang memikirkan kebutuhan diri sendiri.
Meskipun menyayangi orang lain, kamu gak boleh mengabaikan diri sendiri. Kalau kebutuhanmu sendiri tidak terpenuhi, bukankah orang-orang yang menyayangimu justru akan bersedih? Makanya, berusahalah untuk seimbang dalam bersikap kepada diri sendiri dan orang lain.
Itulah 5 Hal yang Kerap Dikira Ciri Kedewasaan, padahal bukan. Menjadi dewasa bukan berarti kamu harus jadi seperti itu kok. So, jangan salah lagi, ya!
Sumber : AgenPoker