5 Cara agar Kita Termotivasi dan Gak Iri Lihat Kesuksesan Orang Lain
VipBandarQ Lounge – 5 Cara
Pernahkah kamu merasa kesal tanpa alasan saat orang lain mencapai sesuatu yang kamu inginkan? Entah kenapa, kamu merasa terganggu dengan pencapaiannya, padahal sebenarnya hal itu tidak terlalu berpengaruh dalam kehidupanmu.
Entah itu tetangga rumah, rekan kerja, atau teman satu kampus, kamu pasti pernah bertemu dengan orang yang lebih beruntung darimu dan kamu kesal setengah mati dengannya. Sebenarnya perasaan iri sesaat itu wajar, tapi kalau sampai membuatmu marah berlebihan, emosian, bahkan depresi karena hal itu, eits, itu harus kamu hentikan!
Ingat guys, iri tidak akan pernah membantumu jadi orang sukses. Mungkin kamu iri temanmu lebih kaya, lebih beruntung, atau lebih pintar. Tapi kalau begini terus, kamu tidak akan pernah maju. Yuk, terima dengan lapang dada kesuksesan orang lain, move on, dan jadi lebih baik sesuai kemampuanmu dengan beberapa cara di bawah ini.
1. Jangan membandingkan segala hal yang kamu temui!
Media sosial membuat kamu mudah melihat apa yang dimiliki oleh orang lain. Alhasil tanpa sadar, kamu membanding-bandingkan kehidupan si A dengan si B, si A dengan si C, bahkan kehidupan si A denganmu. Kalau seperti ini terus, pikiran dan jiwamu akan lelah tapi gak ada hasil nyata yang kamu peroleh. Sakit banget, ‘kan?
Di sisi lain, kesuksesan orang lain sebenarnya bisa menjadi motivasi untuk membuatmu bisa sama atau bahkan lebih sukses dari dia. Tentu saja ini akan menghasilkan persaingan yang sehat dan pastinya akan memberikan dampak positif bagi dirimu. So, jangan pernah membanding-bandingkan kehidupan orang, ya!
2. Coba tanyakan dirimu, “kenapa kamu terganggu dengan pencapaian orang ini?”
Namun ketika orang itu mengalami kesulitan, kamu menghujat dan mem-bully-nya habis-habisan. Hey, kamu kenapa?
“kenapa kamu sangat iri dengan kesuksesannya?”, “apa yang membuat kamu tidak menyukai orang ini?”
Kalau kamu bisa menjawab beberapa pertanyaan itu dengan jelas, yuk coba ajak dia mengobrol empat mata denganmu, utarakan apa yang kamu rasakan selama ini. Tapi jika kamu tidak tahu apa yang membuatmu membenci dia, jelas banget kalau pikiranmu itu kecil dan mandek karena sibuk memikirkan kebencianmu padanya. Di lain pihak, dia bahagia dengan kehidupannya dan fokus pada tujuannya.
3. Yuk lihat prestasi apa yang sudah kamu dapat, lalu syukuri, dan terus maju
Rayakan pencapaianmu betapapun kecilnya pencapaian tersebut. Syukuri apa saja yang sudah kamu dapatkan dan bergeraklah hingga keinginanmu segera tercapai. Ingat guys, Candi Borobudur yang hebat itu tidak dibangun dalam semalam, jadi nikmatilah setiap proses yang kamu jalani.
Hidup ini tidak mudah, selama kamu fokus berusaha dan berdoa, Tuhan pasti akan memberikan jalan terang untukmu. Jadi dibandingkan menghabiskan waktu untuk iri dengan kesuksesan orang lain, lebih baik isi waktumu untuk berproses jadi orang yang lebih baik. Setuju, ‘kan?
4. Jangan cuma lihat hasilnya, tapi lihat juga prosesnya untuk menjadi sukses
Tak ada manusia yang mempunyai kehidupan yang sangat sempurna.
Bisa saja setiap hari dia hanya tidur dua jam untuk membangun bisnisnya, bisa saja dia harus jatuh bangun berkali-kali sebelum sukses sekarang ini.
5. Buatlah standar kesuksesanmu sendiri
Tentu akan sulit membenci seseorang ketika kamu menyadari jika orang lain tidak berada di kompetisi yang sama denganmu. Oleh karena itu, daripada sibuk memandang kehidupan orang lain yang tidak berada di zona yang sama denganmu, akan lebih bijaksana kalau kamu bekerjasama dengannya.
Yuk, tulis definsi sukses menurutmu dan ketahuilah nilai-nilai yang kamu yakini. Sadarilah orang lain mengerjakan standar kesuksesannya sendiri. Prestasinya tidak lantas mengurangi prestasimu kalau standarnya beda, ‘kan? Jadi santai aja lagi!
Guys, perhatikan jalanmu sendiri untuk sukses. Daripada sibuk membandingkan kesuksesan orang lain, akan lebih baik jika kamu membandingkan pencapaianmu hari ini dengan kemarin. Cobalah menjadi orang yang lebih baik setiap harinya sehingga kamu tidak perlu merasa terintimidasi dengan pencapaian orang lain. Setuju?