3 Dosa Besar Ronald Koeman di Barcelona
VIP BANDARQ LOUNGE – Barcelona telah resmi memecat Ronald Koeman pada Kamis (28/10). Berikut 3 dosa Koeman bersama Barcelona.
Barcelona telah memecat Ronaldo Koeman setelah rentetan hasil buruk yang diraih Barcelona dalam beberapa pekan terakhir.
Teranyar, Barcelona kalah 0-1 dari Rayo Vallecano dalam pertandingan Liga Spanyol di Campo de Futbol de Valles, Kamis (28/10) dini hari WIB.
Koeman ditunjuk menjadi pelatih Barcelona pada 19 Agustus 2020. Pelatih asal Belanda itu mendapatkan kontrak dua tahun hingga 30 Juni 2022.
Koeman mengambil alih posisi pelatih Barcelona setelah Quique Setien dipecat dari jabatannya menyusul kekalahan 8-2 dari Bayern Munchen di perempat final Liga Champions 2019/2020.
Namun, selama menjalani peran sebagai pelatih Barcelona selama satu tahun lebih, Koeman memiliki sejumlah dosa besar bersama tim Blaugrana. Berikut 3 dosa besar Koeman di Barcelona:
1. Hubungan yang Kurang Harmonis dengan Joan Laporta
Sejak awal Koeman dikabarkan memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan presiden Barcelona Joan Laporta.
Saat kampanye pemilihan presiden Barcelona, Laporta mengisyaratkan keraguannya terhadap kualitas pelatih asal Belanda itu dalam menangani Blaugrana.
3 Dosa Besar Ronald Koeman di Barcelona
Kabar ketidakharmonisan tersebut semakin jelas setelah pada bursa musim panas 2021, Laporta dikabarkan mulai mencari calon pengganti Koeman. Dan, sudah menjadi rahasia umum juga kalau Laporta sebenarnya ingin Xavi Hernandez menjadi pelatih di Barcelona.
2. Kerap Menyalahkan Pemain
Ronald Koeman dikabarkan kerap menyalahkan para pemainnya jika timnya menuai hasil buruk.
Kritikan pedas tersebut tak jarang melukai perasaan para pemain Barcelona. Kondisi itu membuat suasana ruang ganti Barcelona pun kurang nyaman.
Bahkan, pelatih asal Belanda itu pernah menyebut jika pemain muda Barcelona lebih mudah diajak kerja sama ketimbang pemain senior di tim.
3. Mengubah Karakter Barcelona
Ronald Koeman telah membuat Barcelona kehilangan karakter permainan terbaiknya. Bersama Koeman, Barcelona telah meninggalkan formasi 4-3-3 yang menjadi formasi integral selama masa kejayaan mereka.
Koeman cenderung lebih suka Barcelona bermain dengan formasi 3-5-2 atau 5-3-2. Presiden Barcelona Juan Laporta terang-terangan mengaku tidak suka dengan gaya bermain Barcelona yang memainkan lima pemain bertahan.
Menurut Laporta, bermain dengan formasi lima bek sama menganggap Barcelona seperti tim kecil yang tidak mau kemasukan banyak gol.
Laporta juga pernah menegur Koeman lantaran Barcelona tampil cenderung kasar, tidak bermain dengan hati, banyak membuang waktu, dan kurang berani dalam menyerang.