VIPBANDARQ — “Penyakit menular seksual seperti raja singa dapat menjadi kondisi yang berbahaya jika tidak segera ditangani. Segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat
Raja singa atau sifilis adalah infeksi yang terjadi akibat bakteri yang biasanya menular melalui hubungan seksual.
Penularan raja singa terjadi melalui kontak langsung dengan luka infeksi. Nah, infeksi ini juga dapat ditularkan kepada bayi selama kehamilan dan persalinan, serta melalui menyusui.
Setelah terjadi infeksi, bakteri penyebabnya dapat tetap berada dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala.
Tanpa pengobatan, raja singa dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, otak, atau organ lainnya, sehingga mengancam jiwa.
Gejala Raja Singa Menurut Tahapannya
Raja singa memiliki beberapa tahapan (primer, sekunder, laten, dan tersier). Berikut adalah gejala raja singa yang timbul berdasarkan tahapnya:
1. Tahap primer
Pada tahap primer, terlihat beberapa luka sebagai tempat masuknya raja singa ke dalam tubuh, biasanya di sekitar penis/vagina, rektum, bibir, atau dalam mulut.
Luka-luka tersebut berbentuk bulat, keras, dan tidak terasa sakit dan biasanya bertahan selama 3 hingga 6 minggu dan sembuh tanpa pengobatan.
2. Tahap sekunder
Pada tahap sekunder, ruam kulit mungkin muncul di mulut, vagina, atau anus, seringkali beberapa minggu setelah luka primer sembuh.
Ruam biasanya berwarna kasar, merah, atau cokelat kemerahan, muncul di beberapa bagian tubuh seperti telapak tangan atau telapak kaki.
3. Tahap laten
Pada tahap laten, tidak ada tanda atau gejala yang terlihat. Tanpa pengobatan, raja singa bisa tetap berada dalam tubuh selama bertahun-tahun.
4. Tahap tersier
Namun, jika terjadi, dapat mengenai berbagai organ vital seperti jantung, pembuluh darah, otak, dan sistem saraf.
Tahap ini sangat serius dan bisa terjadi 10–30 tahun setelah infeksi. Penyakit ini dapat merusak organ-organ internal dan berpotensi fatal.