VIPBANDARQ-Saat tengah nyenyak tidur tiba-tiba Aiman dikejutkan dengan suara wanita menangis. Kali ini dia bangun, dan jam masih menunjukkan pukul 4:30 pagi. Seram Pertama Kali Masuk Rumah Kontrakan
Perasaan ketika pindah ke rumah kontrakan baru tak ubahnya seperti membuka kotak hadiah yang tidak diketahui apa isinya. Seram Pertama Kali Masuk Rumah Kontrakan
Selain rasa senang, timbul pula pelbagai pertanyaan tentang keadaan dan ‘sejarah’ rumah itu sebelum disewakan.
Seperti kisah seorang mahasiswa perguruan tinggi di Shah Alam, Selangor, Malaysia yang bernasib kurang baik ketika mengontrak rumah.
Hanya ingin dikenal sebagai Aiman (bukan nama sebenarnya), dia mengalami kejadian tidak mengenakan karena rumah kontrakan barunya menyimpan satu sisi gelap.
Aiman sendiri adalah orang pertama yang memasuki rumah kontrakan itu karena teman-teman satu kontrakannya pulang ke kampung halaman.
” Cerita ini sudah lama beberapa tahun lalu, waktu itu saya orang pertama yang masuk rumah kontrakan. Teman kontrakan satu kampus saya semua balik kampung sebab minggu pertama bulan puasa.
” Semester baru dimulai lagi dalam dua minggu. Orangtua saya dua-dua sudah tak ada, saudara saya semua sibuk. Karena itulah saya balik ke rumah kontrakan lebih awal, karena memang tak ada tempat lain untuk ditinggali,” kata Aiman mengawali cerita seramnya.
Aiman baru sampai rumah kontrakannya setelah Isyak, karena dia berbuka puasa di luar terlebih dahulu. Aiman mengaku teman-temannya yang mencarikan rumah kontrakan tersebut, sementara dirinya tinggal ikut bayarnya saja.
Setibanya Aiman di depan rumah kontrakan barunya itu, tiba-tiba dia merasakan aura yang membuat hatinya tidak tenang. Tapi waktu itu Aiman tidak terlalu memikirkannya lantaran bulan Ramadan.
” Waktu sampai di depan rumah kontrakan itu, langsung terdetik dalam hati pantas bayar murah sebab kondisinya agak menyedihkan. Dinding berlumut, jendelanya kotor, terasnya tidak terawat.
” Tapi saya tak mau mengeluh panjang lebar ke teman-teman sebab saya pun bukan keluarga berada. Jadi tak mungkin banyak menuntut rumah harus bersih macam hotel. Saya terima saja,” katanya.
Mengingat saat itu bulan Ramadan, Aiman pun berusaha membuang perasaan aneh yang memenuhi pikirannya. Apalagi dari kejauhan terdengar sayup-sayup suara orang tengah sholat tarawih.
Namun sangkaan Aiman ternyata meleset karena gangguan mistik mula menimpanya pada malam pertama dia tinggal di rumah kontrakan barunya itu.
” Waktu baru buka pintu rumah, saya terkejut karena bagian dalam rumah itu sangat bersih. Perabot dan lantai semuanya bersih.
” Tapi di bagian luar tampak kotor dan seperti terbengkalai. Setelah itu, tiba-tiba tercium bau yang sangat harum. Seolah ada orang bersihkan rumah itu sebelum saya masuk,” kata Aiman.
Jika pemilik yang membersihkan rumah itu belum tentu juga karena Aiman teringat ucapan temannya, yang mengatakan pemilik rumah sudah berbulan-bulan tidak menengok kontrakannya itu. Seram Pertama Kali
Karena sudah lelah setelah menempuh perjalanan panjang dari kampung halamannya, Aiman pun memutuskan untuk merebahkan diri di atas sofa yang berada di ruang tamu. Seram Pertama Kali
” Sudah kenyang habis buka puasa tadi langsung mengantuk, mata pun perlahan-lahan jadi kuyu dan saya pun terbuai ke alam mimpi,” cerita Aiman.
Dia terjaga sebentar, dan dalam kondisi masih separuh sadar, tiba-tiba dalam kelopak matanya yang terbuka sedikit muncul seorang perempuan tengah jalan dari pintu depan menuju ke dapur.
” Kurang jelas tapi nampak cantik, seperti bidadari turun ke Bumi. Umurnya pertengahan 20-an. Bau wangi dalam rumah yang saya sebut tadi jadi makin kuat dan menusuk, seakan-akan berasal dari wanita itu.
” Saya teruskan tidur dan menganggap itu mungkin mimpi basah. Tapi setelah jiwa saya terkumpul dan otak mulai berfungsi, tiba-tiba saya sadar ‘Bukankah hari itu saya sendirian yang ada di rumah kontrakan itu?’,” ujar Aiman.
Mata Aiman yang awalnya setengah tertutup langsung terbeliak lebar. Wajahnya nampak panik dan ketakutan.
Meski sudah mencarinya dari depan hingga ke dapur, Aiman tak menemukannya. Rumah itu memang sunyi sepi, dan cuma ada dia saat itu. Bulu kuduk Aiman pun meremang. Terlebih saat itu sudah tengah malam.
” Saya tenangkan hati dengan mengatakan itu mungkin bayangan yang saya buat-buat. Lagipula ini sudah tengah Ramadan, makhluk gaib tidak mungkin muncul.
” Saya kemuian lanjut tidur karena malam masih panjang. Saya pasang alarm jam 5 pagi sebab mau bangun sahur. Tapi malangnya bukan alarm yang akan kejutkan saya nanti, tapi ada satu suara yang saya tak akan lupakan,” kenangnya.
Kali ini dia bangun, dan jam masih menunjukkan pukul 4:30 pagi.
Aiman pun seperti tidak percaya dengan suara tangisan wanita tersebut. Setelah mencoba mendengarkan baik-baik, suara wanita menangis itu berasal dari bagian belakang rumah.
” Badan jadi kaku, keras, tak tahu mau bikin apa waktu itu. Tapi saya terus dengar suara itu. Makin lama makin kuat, dan tangisan itu sudah bukan lagi dari satu arah saja, tapi dari semua tempat, seluruh rumah itu,” ujar Aiman cemas.
Mau pergi memeriksa asal suara itu atau melarikan diri?
Di tengah kebimbangan dan ketakutannya, Aiman malah tidak bisa menggerakkan kakinya yang terasa berat untuk bergerak.
” Tiba-tiba tangisan itu berhenti sebentar, dan bertukar jadi suara tawa yang mengerikan. Ya Allah! Tak mungkin tengah bulan puasa ada hantu,” ujar Aiman dalam hati.
Aiman tak berani menoleh ke belakang. Sambil memacu sepeda motornya, Aiman kemudian mengirim pesan ke temannya kalau dia keluar dari kontrakan itu dan tidak akan kembali.