VIPBANDARQ-Kejadian berawal saat Fiza yang bekerja sebagai pramugari ditugaskan untuk mengawasi penerbangan ke sebuah daerah di Kalimantan. Cerita Seram Pramugari Menginap di Hotel Tua
Ketika bepergian ke luar kota atau ke luar negeri untuk bekerja, kita biasanya menginap di hotel. Cerita Seram Pramugari Menginap di Hotel Tua
Namun ketika memilih hotel untuk menginap, sebaiknya berhati-hati. Terkadang, ada hotel yang angker.
Terutama hotel atau tempat penginapan murah yang biasanya sudah tua atau usang karena termakan usia.
Begitulah kisah Fiza (bukan nama sebenarnya) saat diganggu oleh hantu jembalang yang muncul di cermin kamar hotelnya.
Kejadian berawal saat Fiza yang bekerja sebagai pramugari ditugaskan untuk mengawasi penerbangan ke sebuah daerah di Kalimantan yang tidak disebutkan secara spesifik.
Setelah berkemas, gadis dari Malaysia itu menunggu jemputan mobil van dari maskapai untuk mengantarkannya ke bandara sebelum terbang ke Kalimantan.
Namun sebelum berangkat, dia harus melapor dulu di bandara. Saat di dalam mobil van, Fiza bertemu dengan pilot dan seorang pramugara.
Fiza akhirnya tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), dan mulai berjalan menuju gerbang keberangkatan domestik.
” Sebelum pergi ke Kalimantan, saya punya beberapa tujuan yang harus saya kunjungi dulu.
” Jalur penerbangan saya waktu itu adalah Kuala Lumpur-Alor Setar, Alor Setar-Kuala Lumpur, Kuala Lumpur-Kuantan, terakhir Kuantan-kota di Kalimantan,” katanya mengawali kisah seramnya.
Fiza mengaku berada di kota Kalimantan itu hanya satu hari karena keesokannya dia harus terbang ke tujuan lainnya. Singkat cerita, Fiza akhirnya tiba di kota yang berada di Kalimantan tersebut.
” Setelah mendapatkan kamar hotel, kami bertujuh pergi ke kamar masing-masing. Saya juga membuat janji dengan Emma yang merupakan teman penerbangan saya untuk makan malam bersama,” kata Fiza.
Setelah makan di restoran yang letaknya tidak jauh dari hotel, Fiza dan Emma langsung kembali ke kamar karena ingin istirahat setelah lelah seharian di udara.
Sayangnya, malam itu cukup panjang dan mencekam bagi Fiza karena dia ditemani ‘teman-teman’ dari alam gaib.
Ketika sampai di kamar, Fiza pergi mandi dulu. Keran diputar dan pancuran air panas menghujani tubuhnya. Rasanya sangat menyegarkan. Cerita Seram Pramugari
Namun, di tengah Fiza asyik mandi, dia tiba-tiba mendengar seseorang menarik tirai kamar mandi. Fiza pun otomatis memutar kenop shower untuk mematikan aliran air.Fiza marah sekaligus penasaran dengan orang yang berani memasuki kamarnya dan menarik tirai kamar mandi. Fiza pun bertanya-tanya, apakah pintu kamarnya belum terkunci?
” Seperti ada bayangan orang di balik tirai kamar mandi yang terlihat jelas. Tapi ketika saya menarik tirai, bayangan hilang, tidak ada.
” Saya mencoba menenangkan diri dengan mengatakan itu mungkin bayangan dari handuk,” kata Fiza.
Fiza kemudian melanjutkan mandinya karena sudah mengantuk, dan ingin segera naik ke tempat tidur.
” Saat rambut sudah kering, saya ikat agar nyaman untuk tidur nanti. Tubuh lelah ini akhirnya rebah di kasur dan mata perlahan tertutup,” katanya.
Karena sudah terlalu lelah, Fiza mengabaikan suara tersebut. Dia mengira suara itu mungkin dari kamar sebelah.
Fiza sengaja membiarkan lampu kamar mandi menyala sehingga ada sedikit cahaya yang masuk ke kamar tidurnya.
Tapi suara itu orang mengaduk di cangkir itu semakin membuat Fiza marah. Karena suaranya semakin keras, seolah itu berada di dekat telinganya.
Anehnya, setiap kali dia terbangun, suara orang mengaduk yang seolah berasal dari ruangan kamar tidurnya itu menghilang.
Fiza kemudian meraih telepon di kamarnya untuk berbicara dengan staf hotel yang berjaga di bagian resepsionis.
” Waktu saya tanya apa ada tamu di kamar sebelah saya, staf hotel bilang kiri dan kanan kamar saya kosong. Saya terkesiap dan langsung merinding,” kenang Fiza.
Fiza pun mencoba untuk berpikir positif bahwa itu mungkin suara dari terowongan air AC. Tetapi ketika ingin kembali dari tempat telepon itu berada, Fiza melihat sesuatu.
Fiza tertegun sejenak, jantungnya seperti mau copot. Di cermin, ada sesosok wanita berbaju putih menatap Fiza. Dia bisa melihat tatapan tajamnya dari pantulan cermin.
” Wanita itu sedang duduk di kursi meja rias sambil menghadapi ke cermin, tetapi ketika saya melihat ke kursi itu sendiri, tidak ada seorang pun di sana.
” Saya lihat wanita itu sedang menyisir rambutnya dengan gerakan yang sangat pelan, seolah sengaja mengulur waktu,” kata Fiza yang ketakutan.
Namun beberapa detik kemudian, wanita itu tiba-tiba menghilang dari pandangan Fiza. Dan pada saat yang sama kursi itu bergerak maju, seolah-olah seseorang mendorongnya kembali ke bawah meja rias.
” Saya menyalakan semua lampu di kamar tidur dan menyalakan jam di samping tempat tidur. Saya memencet frekuensi radio mana saja yang sedang siaran, sekalipun saluran itu menggunakan bahasa daerah Kalimantan yang sulit saya pahami.
” Yang penting membuat ruangan ramai sehingga nanti jika ada suara lagi, saya tidak perlu takut karena itu berasal dari radio. Saya langsung tidur dan berharap matahari akan segera terbit,” kata Fiza mengakhiri cerita seramnya.